—————
Suara kicauan burung terdengar dengan jelas yang berasal dari taman belakang sekolah yang berada di samping ruang pemilik sekolah. Ochi menggeliat sambil menguap, kemudian ia beranjak dari atas kasur menuju ke kamar mandi dengan mata yang masih mengantuk.
Dua puluh menit kemudian, keluarlah Ochi dari dalam kamar mandi dengan memakai bathrobe. Kemudian ia mengambil seragam dari dalam lemari dan memakainya. Setelah itu ia mengambil beberapa peralatan make up-nya yang masih di dalam koper lalu ia memoleskan wajahnya dengan make up layaknya seperti remaja lainnya. Ia menyisir rambutnya sampai rapi dan membiarkan rambutnya tergerai.
Setelah dirinya telah siap, Ochi berjalan menuju ke dapur. Ketika membuka pintu kulkas ia membelalakkan matanya karena isi di dalamnya hanya ada beberapa botol minuman air mineral dan tak ada satu pun makanan di sana.
"Sial gue lupa kalau makanan di sini habis semua," kesal Ochi lalu ia mengambil ponselnya. Ia membuka aplikasi WhatsApp dan mencari nama seseorang di sana.
Mattoa🐵
Heyyy
Mattoaaaa
Transfer in uang dong🥺Ngapa?
Miskin lo?uang gue tinggal sisanya kemarin
dan di sini juga gak ada
makanan satu pun_-Sorry habis🤭
Sialan lo
Untung gue gak mati kelaparanGue titipin uang ke Kai ya
Okey thanks
"Padahal di dompet gue masih ada uang banyak. Tapi gak papalah biar uang gue aman dan gue di sini juga bukan keinginan gue. Jadi gue porotin aja si Matteo," ucap Ochi sambil tersenyum licik.
Kemudian ia buru-buru mengambil tasnya dan memakai sepatunya untuk ke sekolah. Ah lebih tepatnya ke kantin untuk sarapan sebelum bel masuk berbunyi karena lima belas menit lagi pukul tujuh.
Saat ini di kantin Ochi tengah menyantap nasi gorengnya yang telah ia pesan tadi dengan makanan snack yang ia taburkan di atas nasi gorengnya agar rasanya lebih nikmat. Ia melihat sekelilingnya, kantin di pagi ini tampak sepi dan hanya beberapa siswa di sana yang sedang sarapan juga. Ia melirik ke arah jam tangannya masih ada waktu lima menit lagi untuk masuk ke kelas kemudian ia segera menghabiskan nasi goreng tersebut.
"BU SAYA PESAN ES TEH LIMA YA," teriak seorang guru yang sedang memesan di kantin dengan tergesa-gesa.
"Ada apa pak?" tanya ibu penjual di kantin.
"Biasalah bu kita harus beres-beres ruang kepsek karena berantakan," jawab guru itu.
Ochi yang mendengarnya sontak meletakkan sendoknya di atas piring. Pagi ini ia mendengar ruang kepala sekolah berantakan lagi dan semalam ketika ia menunggu di depan ruang kepala sekolah tidak ada apapun di sana. Apakah sosok misterius itu datang setelah ia pergi ke ruangan Matteo karena melihat dirinya ataukah sosok itu datang terlambat?
KAMU SEDANG MEMBACA
Teenager? [END]
Fiksi RemajaSebelumnya follow wattpadku dulu ya!! Ini cerita tentang Hannele Sharren atau yang biasa dipanggil Sharren. Seorang wanita berusia 38 tahun yang sudah berkeluarga. Dirinya berubah menjadi seorang remaja berusia 17 tahun. Saat ia kembali menjadi rema...