45. Bara, Mama, Zea

378 29 4
                                    

hai apa kabar?, semoga selalu baik yaaa<3

ayo di vote dan komen duluu sebelum bacaaa

Happy Reading!

☁️☁️☁️

Mama keluar dari ruang bk dengan wajah masamnya, ia sudah menahan kekesalan terhadap putrinya ini. Kalau saja ini bukan di kawasan sekolah ia sudah memarahi Zea habis-habisan, malu, satu kata yang tergambar oleh mama Zea sekarang. Ia sudah membela mati-matian anaknya di depan orang tua Arasya dan gurunya, tapi apa yang ia dapatkan, ternyata itu benar perbuatan putrinya sendiri.

"Ma--"

"Ambil tas kamu kita pulang." ujar mama dingin.

"Ini masih jam sekolah, ma." balas Zea membuat mama menoleh dengan wajah datarnya.

"Buat apa kamu disini?!, gak malu kamu jadi sorotan semua murid atas apa yang kamu lakuin?!" tanya mama menahan amarahnya.

"Buat apa malu?, toh nanti juga beritanya hilang sendiri," balas Zea santai membuat mama memejamkan matanya karena kesal.

"Kamu gila?!, mama sebagai orang tua kamu malu Zea!, astaga mama gak habis pikir sama jalan pikiran kamu."

"Udah lah aku mau balik kelas," balas Zea sambil berbalik. Mama yang melihat itu mencekal tangan putrinya.

"Kamu itu hampir bunuh orang Zea, apa kamu gak ada penyesalan sama sekali?, kamu masih gak malu jadi bahan ejekan satu sekolah?" tanya mama mulai ingin menangis. Entahlah mengapa putrinya menjadi seperti sekarang.

"Ma!, udah lah. Lagian dia pantes dapet itu, kenapa gak sekalian kena kepalanya coba biar dia bisa nyusul papa,"

Mama yang mendengar itu menggeleng tak percaya dan mulai menangis.

"Ayo pulang, kamu banyak berubah, Ze." ujar mama dengan suara seraknya.

"Ma," panggil seseorang membuat mama dan Zea menoleh.

"Ngapain lo?" tanya Zea, Bara menoleh ke arah Zea namun tak menjawab pertanyaan nya.

"Ayo aku anter pulang, Ma." ujar Bara sambil merangkul sang mama.

"Bar, nih!" ujar teman Bara yang tiba-tiba datang sambil membawa satu tas di tangannya.

Bara melirik Zea dan menunjukkan tas itu pada Zea dengan dagunya.

"Ambil tuh tas lo, pulang sekarang." ujar Bara. "Thanks!" ujar Bara pada temannya.

"Maksud lo apasi?!, lo sama aja tau gak kayak mama, ini tuh masih jam sekolah, Bar!" ujar Zea kesal.

Bara malas untuk berdebat sekarang akhirnya ia memilih diam dan terus berjalan tanpa mengubris semua omongan adiknya itu.

☁️☁️☁️

Plak!

"Ini kelakuan kamu kalo di sekolah?!"

Mama menyisir rambutnya ke belakang, pusing, lelah, dan bingung harus bersikap bagaimana pada putri satu-satunya ini.

"Balasan kamu buat mama begini Ze?!, mama capek kerja gantiin peran papa sekaligus jadi mama buat kalian tapi apa?!, apa balasan kamu buat mama dan papa kamu?!"

"Bikin malu tau kamu?, astaga, Ze." ujar mama dengan mata berkaca-kaca. Jujur ia malu, malu atas kelakuan putrinya.

"Mama bela kamu di depan orang tua Arasya, karena apa? karena mama percaya kamu gak akan ngelakuin hal jahat kayak gitu!"

ARAGA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang