28. Putus?

428 27 2
                                    

Halo ARAGARS, apa kabar semua?, maaf sebesar besarnya aku gak up udah lama banget, aku lagi PTS jadinya aku gak update, huhu sorry ya.

udah deh cuma mau kasih tau, seperti biasa sebelum baca jangan lupa pencet bintang yang ada di pojok kiri bawah ya, thank u!

Happy Reading!

☁️☁️☁️

Arasya memandang Arga dengan tatapan sedih, meskipun ia melihat hanya dari kejauhan tapi itu sudah cukup untuknya. Arasya merenung memikirkan keputusan yang ia buat tadi malam, ia berharap keputusan ini yang terbaik untuknya.

"Hai!" ujar seseorang menepuk pundaknya, Arasya sedikit terkejut namun setelah itu ia tersenyum.

"Bara!, kemana aja lo?" ujar Arasya ramah membuat Bara terkekeh.

"Biasa lah sibuk osis," balas Bara sambil tertawa kecil, Arasya memicing lalu setelahnya ia ikut tertawa.

"Iya deh sibuk ya pak ketua." ledek Arasya.

Bara tertawa mendengarnya. "Bisa aja lo." balas Bara, Bara mengamati wajah Arasya, wajah itu terlihat begitu lelah.

"Gimana kabar lo?" tanya Bara pada Arasya yang kembali menatap lurus ke arah lapangan yang terlihat terdapat Arga disana.

"Baik Bar, lo gimana?" tanya Arasya pada Bara, Bara tersenyum kecil melihat wajah Arasya yang semula sedih kini kembali ceria.

"Yakin lo baik?, gue baik Sya," balas Bara.

"Serius gue baik ko," ujar Arasya sambil tersenyum.

"Bagus deh, belakangan ini gue sibuk osis soalnya gue udah mau lengser jabatan Sya." jelas Bara membuat Arasya mengangguk anggukan kepalanya paham.

"Sesibuk sibuknya urusan osis lo juga jangan lupa makan Bar," ujar Arasya.

"Ciee perhatian ceritanya?" ledek Bara membuat Arasya terkekeh.

"Gue cuma ingetin, nanti kalo ketuanya sakit siapa yang ngurusin masalah osis," jelasnya. Bara memasang wajah berpura-pura sedih membuat Arasya terbahak.

"Yah gue kira lo beneran perhatian," ujarnya berlagak sedih.

"Apansih lo Bar!" balas Arasya membuat mereka tertawa berdua.

"Lo sakit Sya?" tanya Bara, Arasya menggeleng dan tersenyum kecil.

"Nggak ko, kenapa?" tanyanya bingung.

"Lo keliatan pucet aja," balas Bara, Arasya terdiam dan sedetik setelahnya ia menatap Bara dan terkekeh, ia tidak mau terlihat sedih di hadapan orang lain.

"Maybe gue cuma kecapean Bar," ujar Arasya membuat Bara mengangguk paham.

"Lo tuh ya Sya, ngebilangin gue supaya inget makan eh malah lo yang gak inget sama makan!" ujar Bara.

"Lo kan banyak kegiatan osis Bar jelas lo harus punya banyak tenaga supaya gak sakit, kalo gue kan jarang ada kegiatan," balas Arasya. Bara memicing menatap Arasya.

"Iya lo gak banyak kegiatan tapi banyak fikiran." ujar Bara membuat Arasya tertawa.

"Gausah sok tau deh!" balas Arasya bercanda.

"Eh, apa Arga gak marah liat kita berduaan kayak gini?" mendengar nama itu Arasya kembali di buat diam tak tahu harus membalas apa. Namun ia mencoba tersenyum meskipun sedikit di paksakan.

"Gak ko tenang aja," balas Arasya meyakinkan.

"Ohh bagus deh." ujar Bara senang.

Dia aja udah gak perduli sama gue Bar. ujar Arasya dalam hati.

ARAGA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang