heyyo kangen gak nih?, jangan pelit pelit vote dan komen ya semuaa hehe:)
karena nulis itu juga butuh tenaga dan pikiran jadi apa salahnya vote dan komen gak bayar kan?
yaudah deh sebelum baca jangan lupa pencet bintang di pojok kiri bawah dulu ya thank u!
Happy Reading!
☁️☁️☁️
Hari senin adalah hari yang paling menyebalkan bagi semua murid, karena mereka harus melaksanakan upacara yang mengharuskan mereka berdiri di bawah cahaya matahari dan harus mendengarkan amanat yang sangat panjang bak dongeng pengantar tidur.
Amanda yang sedari tadi menghela napas lelah setelah hampir 30 menit berdiri dan tak juga selesai akhirnya memilih diam. Sedangkan Lola dan Syifa sudah di pastikan masih misuh-misuh terhadap guru yang membacakan amanat dan jangan lupakan Arasya yang sudah berada di uks karena tidak boleh terlalu lama terkena sinar matahari.
"Stt!, La gue pegellll." bisik Syifa yang mendapat delikan dari Lola.
"Gue jugaa anjir, lama bangett pak Bondan baca amanat!" keluhnya.
"Pura-pura pingsan kuy!" usul Amanda tiba-tiba. "Gabisa gitulah anjir, yakali kita pingsan berjamaah!" ujar Lola yang di setujui Syifa.
"Yaudah gue aja kalo gitu." balas Amanda. "Gak yakin gue kalo lo nanti gak ngakak pas di gendong." ujar Syifa sambil terkekeh.
"Yang ada lo masuk bk nanti Man, kalo ketauan pura-pura pingsan." jelas Lola.
"Ahhh, parah kaki gue mau copot anjir!" keluh Amanda.
"Sstt!, diem bocil-bocil!" ujar Alex padahal dirinya juga mengobrol dengan Adam dan yang lain tak lupa sesekali mereka juga mengeluh karena pak Bondan yang sangat lama membaca amanat.
"Heh, sendirinya juga ngobrol sama Adam ya!" ujar Amanda membuat Alex terkekeh.
"Jangan marah-marah dong Man nanti cantiknya ilang." ujar Fahri salah satu teman sekelasnya sambil mengedipkan mata genit, membuat Amanda bergidik.
"Diem ya lo!, mau tuh mata gue colok!" ujarnya sebal melihat Fahri dan Adam tertawa.
"Jangan gangguin adek gue ya lo!" ujar Alex mengancam.
☁️☁️☁️
Arasya hanya terkekeh melihat Amanda, Lola, dan Syifa yang sedang berkipas dengan topi mereka masing-masing, muka mereka merah karena terlalu lama terjemur di tengah lapangan.
"Adam, idris, nuh, hud, sholeh nyalahin itu AC nya!!" teriak Lola, karena merasa sangat gerah saat memasuki kelas.
"Astagfirullah lengkap banget ya manggilnya." kekeh Fahri mendengar Lola memanggil Adam.
"Udahh Lolaa!" teriak Adam tak kalah ngegas. "Berisik!" protes Sarah pada Adam membuat Adam mendengus.
Tadi saat Lola yang berteriak saja semua tampak biasa saja, giliran dirinya yang berteriak semua langsung protes, memang benar cowok selalu salah!
"Gue aja terus Sar." ujarnya sendu membuat Lola terbahak melihat wajah melas Adam.
"Kita kan prennn, ya gak Sar!" ujar Lola membuat Sarah mengangguk dan tertawa.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARAGA (END)
Teen Fiction"Kebahagiaan ataupun kesedihan itu semua hanya bersifat sementara." follow dulu yuk baru bacaa, jangan lupa tinggalkan jejak dengan vote dan komen ya!