hola! jumpa lagi setelah lama ya xixi.
sorry baru up semuaa.
mau ingetin aja jangan lupa vote komen ya sebelum baca, thank u!
Happy Reading!
☁️☁️☁️
"Gimana lo udah atur semua?" tanyanya pada seseorang.
"Beres!, kita tinggal jalanin misi kita." balas orang itu membuat gadis di hadapannya tersenyum.
"Bagus, ini bayaran buat lo, sekarang lo boleh pergi." balasnya.
"Thanks!" ujarnya lalu pergi meninggalkan gadis itu.
"Sebentar lagi," gumamnya sambil terkekeh.
☁️☁️☁️
"Gue gabisa terusin ini semua." ujar cowok itu membuat orang di hadapannya berdecak.
"Lo udah ada perjanjian sama gue!" balasnya.
"Gue gabisa!, gue suka sama dia beneran!" ujarnya. Gadis di hadapannya terkekeh tak percaya akan apa yang di katakan oleh mantan pacarnya ini.
"Lo!, pembohong." balasnya penuh kebencian.
"Sorry, tapi gue gak tega. Dia terlalu baik buat gue sakitin." ujarnya pelan.
"Brengsek!"
"Tinggal selangkah lagi, dan lo ternyata suka sama cewek kampungan itu?" ujarnya sambil terkekeh sinis.
"Kalo lo bongkar semua rencana ini, gue juga bakal bongkar semua kebusukan lo, lo mau reputasi lo sebagai ketos ancur gitu aja?"
Cowok itu nampak terdiam mempertimbangkan semua. Ia tidak mau gadis di hadapannya ini bertindak lebih jauh, ini sudah di luar batas dan sangat salah.
"Silahkan kalo lo mau bongkar, gue nggak takut sama anceman lo." ujar cowok itu.
"Sekalipun lo di keluarin dari sekolah?" balasnya.
"Gue muak!, lo udah keterlaluan!, sekarang terserah lo gue nggak perduli sama anceman konyol lo itu, yang harus lo tau kalo lo berani sentuh dia lo berurusan sama gue!" ujar cowok itu lalu meninggalkan gadis itu seorang diri.
"Sialan!, awas lo." ujarnya marah.
☁️☁️☁️
Arga tersenyum kala melihat Arasya yang sedang duduk di bawah pohon setelah jam olahraga selesai, itu sudah menjadi kebiasaan Arasya setelah selesai jam pelajaran olahraga, karena pohon yang rindang menutupi sebagian daerah yang terkena paparan sinar matahari membuat tempat itu sejuk karenanya.
"Nih." Arasya yang sedang menunduk di buat mendongak kala sebuah tangan menyodorkan minuman kesukaannya.
Arasya tersenyum melihat Arga. "Makasih." balas Arasya.
Walaupun masih ada sedikit rasa canggung tapi Arasya tidak mau terlalu berlebihan pada Arga, bagaimana pun Arga pernah menjadi orang yang paling mengerti dirinya di saat sedang terpuruk.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARAGA (END)
Teen Fiction"Kebahagiaan ataupun kesedihan itu semua hanya bersifat sementara." follow dulu yuk baru bacaa, jangan lupa tinggalkan jejak dengan vote dan komen ya!