helo semua, apa kabar? semoga selalu baik ya.
maaf baru up, karena aku sakit dan byk tugas jd belum bisa up, maaf ya.
mau kasih tau aja sebelum baca jangan lupa pencet bintang yang ada di pojok kiri bawah, thank u.
Happy Reading!
☁️☁️☁️
Ini sudah hari ketiga mereka terus mencari cari donor yang cocok untuk Arasya. Ternyata mencari donor ginjal yang cocok itu tidak mudah.
Kondisi Arasya masih sama, tidak ada perubahan. Di karenakan mereka sudah kelas akhir, mereka tidak izin atau alpha ke sekolah, meskipun Alaska, Alex, dan Arga berat meninggalkan Arasya yang masih dalam kondisi yang prihatin namun, sebisa mungkin Amanda, Lola, dan Syifa membujuk mereka agar mau pulang dan sekolah.
Ini hari minggu, mereka sudah ada di kampung ini dari pagi untuk mengecek kondisi Arasya. Saat ini Alaska sedang duduk di kursi samping ranjang rumah sakit yang Arasya tempati. Sedikit informasi Alaska berbohong pada sang Papa, Alaska bilang ia akan menginap di rumah temannya, jika Papanya tau mungkin Alaska tidak akan boleh pergi kesini.
"Bangun dong Sya." gumamnya.
"Permisi," ujar dokter yang masuk ke ruangan Arasya.
Alaska menoleh dan tersenyum. "Iya dok." balas Alaska.
"Saya ingin mengecek kondisi Arasya." ujar dokter itu.
"Silahkan dok," ujar Alaska dan menyingkir untuk memberikan ruang pada dokter.
Alaska terus menatap Arasya dengan tatapan sendunya, harus mencari kemana lagi donor ginjal yang cocok untuk adiknya. Melihat kondisi Arasya membuat Alaska merasa dirinya bodoh, setelah kehilangan adiknya selama bertahun tahun namun ketika mereka bertemu justru Arasya tidak bahagia dan terus merasakan kesakitan akibat penyakitnya.
"Kondisinya masih sama, tidak ada perubahan yang drastis. Sesegera mungkin kita harus menjalani tindakan operasi untuk Arasya, karena saya khawatir dengan kondisinya yang semakin melemah." ujar dokter pada Alaska.
Alaska menghela napas berat, di rumah sakit ini memang tidak ada donor ginjal yang cocok untuk Arasya, karena ini rumah sakit terpencil di kampung maka dari itu susah sekali mencari donor ginjal untuk Arasya.
"Saya belum dapat donor yang pas untuk adik saya dok," ujar Alaska.
"Kami dari pihak rumah sakit pun belum bisa mendapatkan donor ginjal untuk Arasya, tapi kami akan berusaha yang terbaik untuk Arasya," ujar dokter sambil menepuk pundak Alaska.
"Banyak banyak berdoa, saya permisi." lanjut dokter itu, Alaska mengangguk lesu.
☁️☁️☁️
Siang ini Lucas, Rafael, Dimas, dan yang lain memutuskan untuk pulang ke jakarta, kecuali Amanda, Lola, Syifa, Alex, Alaska, dan Arga yang masih tetap di rumah sakit untuk menjaga Arasya.
Tugas Lucas bersama dengan Dimas dan yang lain adalah mencari donor yang cocok untuk Arasya disana. Mungkin saja mereka menemukan donor yang cocok untuk Arasya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARAGA (END)
Teen Fiction"Kebahagiaan ataupun kesedihan itu semua hanya bersifat sementara." follow dulu yuk baru bacaa, jangan lupa tinggalkan jejak dengan vote dan komen ya!