7. Kiriman

497 37 0
                                    

Hello hello apa kabar semua?, semoga selalu baik ya.

Cuma mau kasih tau aja sebelum baca jangan lupa pencet bintang di pojok kiri bawah ya, thank u!

☁️☁️☁️

Arga berjalan ke arah Arasya yang sedang cemberut, entah apa penyebab Arasya cemberut, namun itu malah membuatnya terlihat menggemaskan dimata siapapun. Arga yang melihat itu tersenyum kecil.

"kenapa?" tanyanya.

"Itu tuh Tirexnya ngeselin." ucapnya sambil menunjuk Alex yang sedang tertawa memperhatikan Arasya yang mengadu kepada Arga.

Arga memang tahu seberapa dekat Arasya dengan Alex, kalau kalian bertanya siapa itu Alex?, jawabannya Alex adalah teman kecil Arasya, yang selalu menganggap Arasya sebagai adik, bahkan Amanda, Lola, dan Syifa pun sangat dekat dengan Alex.

"Cewek lo duluan Ar, gemesin." balas Alex sambil tertawa. Arga memang tidak pernah ambil hati perkataan Alex sebab ia tahu dari awal Alex hanya menganggap Arasya adalah adik perempuannya.

"Ko Asya?!, Tirex tuh yang cari ribut!" balasnya ngegas. Memang jika bersama Alex dan Arga, Arasya terlihat seperti anak kecil, namun di mata Alex dan Arga, Arasya memanglah gadis kecil.

"Arasya, udah," lerai Arga membuat Arasya mendelik ke arah Arga. "Ayo kita ke kantin."

"Awas aja Tirex gaboleh main ke rumah Asya!" peringatan Arasya justru membuat Alex tambah di buat tertawa.

"Alex Asya bukan Tirex." ucap Alex membenarkan namanya, Asya dan Tirex adalah panggilan masa kecil mereka yang sampai sekarang masih di pakai oleh keduanya.

"Bodo, ayo Arga kita ke kantin." setelah itu Arga menggenggam tangan Arasya dan berjalan menuju kantin.

Setelah sampai kantin mereka langsung duduk di bangku biasa tempat mereka duduk, disana sudah ada yang lain hanya saja pertengkaran Arasya dan Alex membuatnya lama untuk pergi ke kantin.

"Pasti abis berantem sama Tirex." tebak Syifa. Mereka memang memanggil Alex dengan panggilan kesayangan yaitu Tirex, sedangkan Alex pun seperti itu memanggil Arasya, Amanda, Lola, dan Syifa dengan panggilan kesayangan.

"Nyebelin tau dia." ucap Arasya sambil mendengus.

"Makan dulu, ga capek apa abis ngamuk sama Alex." ucap Arga tiba-tiba sambil memberikan bakso kepada Arasya.

"Terimakasih pacar Asya." jawab Arasya kecil yang hanya bisa di dengar oleh Arga. Arga yang mendengar suara Arasya yang menggemaskan itu tidak bisa menahan untuk terkekeh.

"Sama-sama pacar Arga." bisik Arga membuat Arasya ikut terkekeh.

"Pulang sekolah lo ke kafe Sya?" tanya Amanda, Arasya mengangguk dan menjawab.

"Iya seperti biasa."

"Gabisa libur?" tanya Arga.

"Gabisa Arga, aku gaenak kalo harus minta libur terus, jadwal kemarin aja aku udah minta libur beberapa hari." jelasnya.

"Lo masih kurang sehat Arasya." balas Arga sambil menatapnya dalam.

"Aku udah gapapa ko."

"Bener Sya, lo mending minta libur aja lagi." kini Ardo yang bicara.

"Lo masih belum pulih banget tau Sya, muka lo masih sedikit pucet." jelas Dimas yang di angguki Lucas.

"Gue yang bilang ke bos lo nanti." ucap Arga sambil menatap Arasya yang sedang berfikir.

ARAGA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang