29. Bimbang

411 25 2
                                    

haloo maaf gak bisa update pagi atau siang ya jadi baru bisa up malem hehe.

mau ingetin aja sebelum baca jangan lupa pencet bintang yang ada di pojok kiri bawah ya thank u!

Happy Reading!

☁️☁️☁️

Kemarin Arasya sudah mengemukakan bahwa ia ingin mengakhiri semuanya pada Arga, namun Arga sama sekali tidak mengucapkan kata 'iya' atau 'tidak' membuat Arasya sendiri ragu dengan dengan keputusan Arga. Jujur Arasya juga tidak berniat untuk mengakhiri ini semua tapi ia sudah lelah dengan semua sandiwara yang ia buat sendiri. Berpura pura kuat itu bukan hal yang mudah.

Pagi ini hujan turun cukup deras membuat siapapun pasti malas untuk beranjak dari kasur, omong omong soal Alaska, Arasya sampai melupakan abang kesayangannya itu, Alaska memang sudah pulang kembalu ke rumah keluarganya, namun sesekali Alaska mengunjungi adik kecilnya, entah itu pulang sekolah atau akhir pekan.

Alaska tahu masalahnya dengan Arga, bahkan Alaska murka saat mendengar semuanya. Awalnya Alaska ingin menghabisi Arga tapi secepat mungkin Arasya menahannya, biar bagaimanapun ia masih sayang dengan mantan kekasihnya, Ya walaupun entah Arga menganggap status mereka ini apa.

"Sya bengong aja lo," ujar Lola yang mengambil duduk di sampingnya, kelas mereka masih lumayan sepi meskipun sebentar lagi bel berbunyi.

"Eh La, kenapa?" balas Arasya tersenyum singkat. Lola memperhatikan gerak gerik sahabatnya ini, sedikit berbeda dari biasa.

"Gimana kemarin?" Lola memang tahu soal itu, namun kemarin ia harus pulang lebih cepat jadi ia tidak bisa menemani Arasya.

Arasya terkekeh kecil. "Gak tau, dia masih belum jawab." balas Arasya sendu. Ada sedikit rasa tak rela dalam diri Arasya, ia tak siap jika harus melepas Arga sebab dirinya sudah dua tahun bersama jadi tidak mungkin secepat itu untuk melupakan kenangan tentang dirinya dan Arga.

Lola diam bingung harus menjawab apa, ia kesal dengan langkah bodoh yang Arga ambil, menurutnya tidak adil jika gadis sebaik Arasya mengalami ini.

"It's okey Sya, lo gak sendiri," ujar Lola sambil mengelus pundak Arasya sambil tersenyum meyakinkan.

"Berangkat sama siapa?" ujar seseorang tiba tiba, Arasya mendongak melihat siapa orangnya.

"Taxi tirex," balas Arasya. Alex mendengus malas dan meletakkan satu kotak susu cokelat di hadapan Arasya.

"Gue kan udah bilang tunggu gue." ujar Alex sedikit marah, Arasya memang begitu ketika sedang bersedih ia memilih melakukan apapun sendiri dan lebih banyak diam tidak seperti biasanya yaitu Arasya yang cerewet dan manja.

"Asya bisa berangkat sendiri," balas Arasya pada Alex.

"Minum susunya!, gue tau lo belum sarapan." ujar Alex. Arasya sedikit tersenyum melihat sikap Alex.

"Makasih Alex," balas Arasya. Alex memang serba tahu tentang dirinya.

Alex terkekeh, kalau menyangkut tentang Arasya mana bisa ia marah sekalipun marah itu tidak akan pernah lama. Alex mengacak puncak kepala Arasya.

"Pulang sama gue, besok gue jemput!, jangan lupa makan yang banyak," peringatnya membuat Arasya mengangguk.

"Good girl."

☁️☁️☁️

Arasya berjalan sendiri di koridor, ia ingin ke toilet untuk mencuci mukanya agar terlihat lebih fresh daru sebelumnya, sebenarnya Amanda ingin mengantarnya ke toilet namun Arasya menolak.

ARAGA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang