Halo Aragars!, apa kabar? semoga baik semua ya.
maaf update lama banget, soalnya sekolah ya gitu deh banyak tugas.
tadinya mau double up tapi mikir mikir lagi wkwk, mudah mudahan besok bisa up lagi deh ya.
yaudah sebelum baca jangan lupa pencet bintang yang ada di pojok kiri bawah, terima kasih!
Happy Reading!
☁️☁️☁️
Arasya membuka pintu uks yang tidak terkunci, ia menatap Arga sebentar kemudian kembali berjalan masuk ke dalam dan menyuruh Arga untuk duduk ke salah satu sofa yang ada disana.
Setelah itu ia mengambil kotak p3k yang berada meja samping sofa mereka. Dengan hati-hati ia mengobati memar yang berada di rahang Arga.
Arga tersenyum melihat wajah tegang Arasya ketika mengobati lukanya, padahal bagi Arga ini tidak sakit sama sekali.
"Aw!" pekik Arga ketika Arasya sedikit menekan lukanya, sebenarnya itu tidak sakit tapi ia sengaja menjahili Arasya.
"Eh sakit ya?!, maaf aku terlalu neken banget," ujar Arasya terkejut. Arga terkekeh.
"Ko malah ketawa!" ujar Arasya lagi. Arga diam masih mengamati wajah yang akhir-akhir ini selalu di ingat olehnya.
Arasya sedikit tersenyum ketika sudah selesai mengobati luka Arga.
"Kamu kenapa bisa sampe begini?" ujar Arasya sambil menatap luka luka yang berada di wajah tampan Arga.
"Masalah cowo," balas Arga sambil memainkan jari cantik Arasya.
"Pasti sakit ya?" tanyanya lagi, membuat Arga menggeleng dan tersenyum.
"Gak ada rasanya." balas Arga sambil terkekeh, Arasya mendengus dan menabok lengan Arga.
Arga terus mengamati Arasya, mata yang sedikit bengkak dan menghitam membuat Arga tahu kegiatan Arasya belakangan ini hanya menangis.
"Jelasin apa yang mau lo jelasin," ujar Arga membuat Arasya tersenyum kecil.
"Kalaupun aku jelasin juga kamu gak akan percaya, jadi buat apa?" ujarnya membuat Arga terdiam. Apakah selama ini ia terlalu jahat pada gadisnya sendiri.
"Maaf..." ujar Arga sendu. Arasya menatap Arga dan berdeham untuk mencairkan suasana canggung.
"Aku di jebak. Waktu itu aku mau ke toilet dan aku denger suara orang minta tolong dari dalam toilet, niat aku nolongin orang itu yang ternyata dia Zea, tapi pas aku lagi berusaha buka pintu Keysa dateng dan langsung bilang aku yang kunciin Zea." jelas Arasya membuat Arga lagi dan lagi terdiam. Arasya tersenyum ke arah Arga.
"Aku udah jelasin, kalo kamu gak percaya juga gapapa, oh iya aku duluan ya ke kelas," ujar Arasya, ia bangkit dari sana membuat Arga menatapnya.
Arga menahan tangan kiri Arasya. "Bolos aja temenin gue," ujar Arga. Sejujurnya bila Arasya dekat dengan Arga ia sangat merasa senang tapi tidak bisa di pungkiri juga bahwa rasa kecewa itu masih ada.
"Ehm, gimana ya aku---"
"Gaada penolakan!"
☁️☁️☁️
Amanda menatap Arasya penuh selidik, sudah lebih dari dua jam ia izin ke loker dan sekarang ia baru memasuki kelas?, ngapain aja dia di loker.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARAGA (END)
Teen Fiction"Kebahagiaan ataupun kesedihan itu semua hanya bersifat sementara." follow dulu yuk baru bacaa, jangan lupa tinggalkan jejak dengan vote dan komen ya!