18. Pasar malam!

313 25 0
                                    

heyyo maaf lama update yaw,
udh mulai sekola si jadi agak repot maaf bgt gais.

klo ada typo kasi tau ya makasi!

Happy Reading!

☁️☁️☁️

Hari libur adalah hari yang di tunggu semua orang, bahkan bukan hanya anak sekolah yang menunggu-nunggu tapi juga orang yang sudah bekerja pasti menunggu haru libur.

Jika orang-orang berlibur dengan keramaian beda dengan Arasya, ia hanya di temani sepi apalagi ketika semua sahabatnya berlibur bersama keluarga besar, dan Arga yang bekerja setiap hari libur, oh satu lagi jangan lupakan bahwa Alaska yang sudah tidak di rumahnya membuat ia sendiri merasa bingung harus berbuat apa.

tok.. tok.. tok..

Arasya mengerutkan dahi bingung, siapa yang datang?, ia tidak merasa ada janji pada seseorang, tapi terlepas dari pikirannya Arasya tetap berjalan untuk membukakan pintu.

"Sendiri?" tanya orang itu tiba-tiba, Arasya terkejut ternyata yang datang adalah Arga.

"Ko kamu kesini?" tanyanya heran.

"Sendiri?" bukannya menjawab pertanyaan Arasya tapi Arga justru mengulang pertanyaan-nya.

"Iya aku sendiri," balas Arasya, ia memperhatikan penampilan Arga, masih dengan setelan orang bekerja.

"Kamu kabur?" tanya Arasya membuat Arga terkekeh. "Ko kabur terus sih!" lanjutnya.

"Gue udah bilang Papa," balasnya, Arasya hanya mengangguk dan mempersilahkan Arga untuk masuk.

"Mau minum apa?" tanya Arasya menatap Arga yang sedang memainkan ponsel.

"Gausah, gue udah minum." jelasnya, kemudian ia menarik lengan kiri Arasya agar Arasya duduk di sofa sampingnya.

"Mau jalan-jalan?" tanya Arga membuat Arasya menoleh dengan senyum lebar.

"Mauu!" balasnya membuat Arga tersenyum kecil.

"Kemana?" tanya Arga, Arasya terlihat sedang berfikir.

"Pasar malam!" usulnya, Arga hanya mengangguk dan kembali berujar.

"Nanti malam gue jemput." balasannya.

☁️☁️☁️

Arasya tersenyum ketika rumahnya sudah sangat rapih, sebelumnya-pun rapih karena Arasya tinggal sendiri jadi ia tidak repot dengan keadaan rumah yang akan mirip dengan kapal pecah.

Berbeda ketika ada sahabatnya atau ada Alaska yang sudah pasti ia akan lelah luar biasa ketika harus mengurus rumah yang lumayan besar itu sendirian.

Setelah menaruh alat pembersih rumah ke tempatnya masing-masing, Arasya kembali berjalan ke arah belakang rumahnya, disana terdapat teras yang tidak terlalu besar namun sangat nyaman untuk sekedar berkumpul.

Arasya membersihkan rumput yang sudah mulai panjang, dan juga ia menyirami bunga dan tanaman yang lain agar tidak mati.

"Sepi banget sih!" teriak seseorang membuat Arasya terkejut mendengarnya, Arasya melepas selang yang ia pakai untuk menyiram tanaman dan berjalan ke arah depan.

"Salam gitu!, malah teriak teriak gajelas!" ujar Arasya kesal, sedangkan Alex hanya terkekeh.

"Ko sepi banget si?" tanyanya bingung.

ARAGA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang