33. Maaf Ara

519 27 5
                                    

heyyo apa kabar semua? semoga selalu baik ya!

pertama tama dan yang paling utama aku minta maaf up kelamaan, tugas aku numpuk soalnya jd mohon di maklum ya.

kedua jangan lupa vote komen dan sharenya ya.

dan ketiga sebelum baca jangan lupa pencet bintang yang ada di pojok kiri bawah ya, thank u!

Happy Reading!

☁️☁️☁️

Arasya di bawa ke ruang rawatnya, bunda benar benar khawatir kondisi Arasya sekarang. Sampai saat ini Arasya masih betah dalam tidurnya.

Bunda belum boleh masuk ke dalam, karena Arasya sedang di periksa oleh dokter bunda di harapkan menunggu di luar. Bunda sendiri, tidak ada Nenek atau Chika yang menemaninya.

Bunda hanya tidak ingin Nenek terlalu khawatir dan berdampak buruk bagi kesehatannya, maka dari itu bunda sendiri di rumah sakit.

cklek.

Bunda bangun dari duduknya saat melihat dokter keluar dari ruangan Arasya. Dengan wajah paniknya bunda menghampiri dokter untuk menanyakan keadaan Arasya.

"Gimana keadaan anak saya dok?" tanya bunda. Dokter itu terlihat menghela napas pelan.

"Kondisi Arasya sangat drop, saya harap Arasya bisa mendapat donor ginjal secepatnya," jelas dokter itu.

Bunda menangis mendengarnya, Ia bingung harus bagaimana sekarang, kondisi putrinya membuat dirinya merasa gagal menjadi orang tua.

"Kalau begitu saya permisi." lanjut sang dokter.

"Iya dok, terima kasih." balas bunda.

☁️☁️☁️

"Ini bener jalannya?" tanya Alex pada Arga yang menunjukkan arah jalan.

Pagi ini mereka akan mengunjungi tempat yang Arga tunjukan kemarin. Meskipun mereka benar benar bingung Arga ingin membawa mereka kemana tapi mereka tetap berusaha untuk mencari Arasya dimana pun itu.

"Ikutin aja." balas Arga.

"Ini perkampungan dan jauh dari kota, yakin lo Arasya kesini?" tanya Alaska sedikit heran.

Arga terdiam meskipun ia sedikit ragu, tapi entah kenapa dirinya sangat terdorong untuk pergi ke tempat itu.

"Udah udah, mending fokus aja sama jalan," ujar Amanda menengahkan.

mereka memakai dua mobil untuk pergi. Mobil yang Arga tempati adalah mobil Alex yang di isi oleh Amanda, Lola, Syifa, Alaska, Arga dan Alex.

Dan di belakang mereka ada mobil Rafael yang diisi oleh Lucas, Dimas, Rey, dan Ardo.

Akhirnya setelah menempuh waktu cukup lam mereka sampai di sebuah rumah sederhana, mereka segera turun dari mobil dan mendekati rumah tersebut.

Arga mengetuk pintu rumah tersebut. Setelah beberapa kali ketukan akhirnya seorang gadis kecil membuka pintunya.

"Kakak?" ujar Chika sambil berfikir. Arga tersenyum melihat Chika yang sedang berfikir, rupanya Chika sudah lupa dengan dirinya.

ARAGA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang