heyyo balik lagi guyss, udh lama gak update soalnya sekolah online udah di mulai jdi agak riweh so, maaf ya hehe.
Happy Reading!
☁️☁️☁️
Arasya sedikit kesiangan pagi ini, meskipun ini hari libur tapi ia harus membereskan rumah dan membuat sarapan untuk Alaska jadi ia harus bangun sedikit lebih pagi.
Setelah menjemur pakaian Arasya menyapi dan mengepel rumahnya sampai bersih. Arasya melirik jam yang berada di ruang tamu, sudah jam setengah sepuluh dan Alaska belum juga bangun.
Tampa pikir panjang Kaki jenjang Arasya berjalan menuju ruangan yang memiliki warna hitam putih.
"Al, bangun!" ujarnya.
"Alll, udah siangg!" ujarnya lagi.
"ALASKA!" teriaknya membuat Alaska mengerjap.
"Apasih, masih ngantuk." balasannya santai.
"Udah siang Al, nanti pusing kelamaan tidur." ujarnya sabar.
"Oke, sepuluh menit lagi deh" balasnya ogah-ogahan.
"Gak ada!, bangun, mandi, sarapan!!" gertaknya sambil menyibak selimut Alaska dan menariknya dengan paksa.
"Aduh iya iya!, morninggg sayangku!" ujarnya dengan suara serak.
"Morning, sekarang mandi!" tarik Arasya dan menyeret Alaska ke kamar mandi.
Setelah tugasnya membangunkan Alaska selesai ia berjalan ke arah dapur dan mengambil snack untuk menemaninya menonton serial Doraemon.
Arasya sedang asik dengan serial Doraemon di televisi, Alaska yang melihat itu terkekeh dan berjalan ke arah dapur untuk mengambil sepiring nasi goreng dan kembali berjalan ke arah Arasya yang masih asik.
"Udah gede masih aja nonton kartun!" ledeknya sambil mengacak puncak kepala Arasya.
"Bodoamat!" balasnya sambil menjulurkan lidah.
Akhirnya mereka sama-sama terdiam dan fokus pada makanan masing-masing.
"Sya liat deh Doraemonnya jelek kayak lo!" ujar Alaska sambil tertawa.
"Enak aja ya lo!" balasannya sebal.
"Al liat deh Giant sama kayak lo gendut!" ujarnya sambil terbahak.
"Lo gak liat gue seksi gini?!" tanyanya dengan percaya diri.
"What?, seksi lo bilang?, ahahaha lo kurus kek gini seksi dari hongkong!" balasnya membuat Alaska mendengus.
tok... tok... tok
Arasya dan Alaska mengerutkan dahi bingung, siapa yang bertamu.
"Gue aja Sya." akhirnya Alaska berjalan ingin membukakan pintu.
"Papa!" pekik Alaska membuat Arasya menghampirinya.
"Pulang." perintahnya, Prayoga menatap Arasya tidak suka, membuat Arasya sedikit terusik dan sedih.
"Gak!" bantak Alaska membuat Prayoga kaget.
"Sejak kapan kamu berani melawan Papa!!" bentaknya.
"Pulang Alaska." peringatnya lagi dengan nada rendah namun terkesan menuntut.
"Aku gak mau!" ujar Alaska lagi.
"Hanya karena dia! kamu berani melawan Papa!" balas Prayoga sambil menunjuk Arasya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARAGA (END)
Teen Fiction"Kebahagiaan ataupun kesedihan itu semua hanya bersifat sementara." follow dulu yuk baru bacaa, jangan lupa tinggalkan jejak dengan vote dan komen ya!