5. Keysa Amalia

640 37 2
                                    

hello guys, gimana hari ini bagus tidak? semoga selalu bagus ya harinya, oke langsung aja deh.

Happy Reading!

☁️☁️☁️

Arasya sedang menunggu Arga di teras rumahnya, hari ini jadwal Arasya untuk kontrol ke dokter, karena sudah beberapa kali Arasya bolos kontrol hal tersebut membuat Arga tambah resah karena Arasya yang mulai tidak tepat waktu untuk kontrol.

Arasya cemberut menatap Arga yang sudah datang dan terpaksa ia berjalan ke arah Arga yang masih berada di dalam mobil.

"Harus banget sekarang ya?" tanya Arasya sambil memasang muka melas.

"Udah bolos berapa coba?" Arga balik bertanya membuat Arasya semakin cemberut.

"Abis itu beli es krim yang banyak deh." lanjut Arga, ada sedikit rasa senang untuk Arasya, namun setelah itu ia mendengus.

"Aku bukan anak kecil yang bisa di sogok es krim!" balasnya malas, membuat Arga tersenyum kecil.

"Masa sih?, biasanya juga mau tuh." ledeknya, membuat Arasya semakin sebal. "Mau sembuh kan?" lanjut Arga.

"Itu kan beda cerita Arga, ya mau lah siapa yang gamau sembuh coba." balas Arasya.

"Yaudah."

"Yaudah apa kali!" balas Arasya.

"Yaudah kontrol aja ko."

"Kamu tuh gatau cuci darah sakit tau."

"Siapa bilang?" tanya Arga.

"Kamu kan ga ngerasain Arga." gumam Arasya namun masih terdengar oleh Arga, jujur Arga juga tidak tega melihat betapa besar perjuangan Arasya melawan penyakit gagal ginjalnya, namun ia harus mendukung Arasya agar ia tetap semangat untuk sembuh.

"Siapa bilang?" ulang Arga, membuat Arasya mendelik malas.

"Setan yang bilang!" kesalnya.

"Setiap apa yang lo rasa gue juga rasain itu Arasya, kalo lo sakit gue jauh lebih sakit ngeliat lo seperti itu." jawabnya membuat Arasya terdiam.

Setelah itu mereka berdua sama-sama terdiam dengan pikiran masing masing-masing. Dan setelah menempuh waktu 30 menit akhirnya mereka sampai di rumah sakit tempat Arasya kontrol.

Arga dan Arasya berjalan ke ruangan dokter Farah, dokter yang selama ini merawat Arasya, dokter cantik yang memiliki hati bak malaikat, ia salah satu orang yang Arasya sayang selain Arga, sahabatnya, dan mungkin keluarganya.

"Arasya!" kaget dokter Farah ketika Arasya datang. Arasya yang melihat itu tersenyum, merasa bersalah karena sudah beberapa kali bolos kontrol.

"Yaampun kamu kemana aja." lanjut dokter Farah sambil memeluk Arasya.

"Maaf dokter." ucap Arasya.

"It's okey, yang penting kamu datang sekarang," balasnya masih dengan posisi memeluk Arasya.

"Dokter khawatir, kamu sudah melewatkan banyak jadwal cuci darah kamu." ucapnya lirih membuat Arasya semakin merasa bersalah.

ARAGA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang