30. Tenang

421 30 6
                                    

Heloo heloo, apa kabarnya semua?, maaf baru up ya, sebenernya kemarin mau di publish tapi paketan aku abis wkwk, jadi baru publish sekarang deh.

Sebelum baca jangan lupa pencet bintang yang ada di pojok kiri bawah ya, thank u!

Happy Reading!

☁️☁️☁️

Ini adalah hari Minggu, saat ini Arasya benar benar banyak fikiran, Arasya ingin sedikit merilekskan fikirannya sebentar. Ia butuh waktu untuk sendiri.

Terhitung sudah sangat lama ia tidak mengunjungi rumah sang Bunda, terakhir kali ia mengajak Arga kesana dan hari ini ia memutuskan untuk mengobati rasa rindunya pada sang Bunda, ia juga ingin menjauh sebentar dari penatnya masalah yang ada disini, jadi ia memutuskan untuk menenangkan diri sebentar disana.

Arasya mengemas beberapa pakaian yang ia butuhkan, tak banyak memang karena sudah ada beberapa pakaian dirinya yang sengaja di taruh di rumah Bunda. Arasya mungkin tidak mengabari siapapun kalau ia akan pergi, karena saat ini ia benar benar butuh waktu untuk berfikir jernih, kalau ia memberitahu sudah pasti semua akan hancur sebab Alex dan Alaska pasti tidak mengizinkan ia untuk pergi.

Setelah rapih Arasya memutuskan untuk memesan taksi online. Tak butuh waktu lama sebuah mobil berhenti di depan rumahnya.

"Non Arasya?" ujar pria paruh baya itu, Arasya tersenyum dan mengangguk.

"Iya pak," balas Arasya.

☁️☁️☁️

Setelah menempuh waktu sekitar kurang lebih tiga jam akhirnya ia sampai di tempat tujuan, Arasya tersenyum melihat rumah yang berada di depannya.

Ia melangkahkan kaki dan mengetuk pintu rumah itu. Tak lama akhirnya pintu di buka dan menampilkan gadis kecil yang terkaget melihat Arasya, dia Chika.

"Ka Arasya!" pekiknya senang, Arasya tersenyum dan memeluk Chika.

"Hai Chika, apa kabar?" ujar Arasya membuat Chika terkekeh.

"Chika baik kak, ayo masuk." bals Chika menarik tangan Arasya agar segera masuk.

Terlihat wanita paruh baya yang sedang menyiapkan makanan di meja makan membuat Arasya tersenyum.

"Bunda!, lihat aku bawa siapa," ujar Chika semangat. Bunda terkekeh dan menoleh, betapa terkejutnya ia melihat Arasya.

"Arasya!, yaampun nak kamu ko gak bilang mau kesini." ujar Bunda, ia terlihat buru buru mengelap tangannya dan menghampiri Arasya.

Arasya tersenyum tak enak. "Maaf bunda," ujarnya. Bukan, bunda bukan tidak menerima kehadiran Arasya, bunda justru sangat senang atas kehadiran anaknya ini, bunda hanya terkejut dengan kedatangannya yang tiba-tiba.

"Gapapa, ayo duduk sayang, biar bunda panggil nenek dan yang lain," ujar bunda menuntun Arasya untuk duduk.

Arasya menatap sekitarnya, masih sama hanya saja terlihat ada yang berbeda, mungkin saja bunda yang merubahnya.

"Arasya cucuku!" ujar nenek yang baru datang, Arasya bangkit dan memeluk nenek yang duduk di kursi rodanya.

"Apa kabar nenek?, Arasya kangen nenek," balas Arasya. Nenek tertawa kecil dan mengusap punggung Arasya sayang.

ARAGA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang