heyyo nungguin ARAGA gak nih wkwk
sebelum baca jangan lupa pencet bintang yang ada di pojok kiri bawah ya!
klo ada typo kasi tau oke.
Happy Reading!
☁️☁️☁️
Arasya sudah mulai bekerja, jadi hari-hari seterusnya akan sangat melelahkan baginya, tapi ia harus tetap semangat bekerja karena hanya cara itulah yang bisa menyambung hidupnya.
"Arasya tolong anter ini ke meja 17 ya." ucap salah satu pegawai pada Arasya.
"Ah, iya siap kak!" ujarnya bersemangat, lalu ia mengambil nampan dan mulai berjalan ke arah meja bernomor tujuh belas.
"Permisi, nasi goreng sea food dua. Selamat menikmati." ujarnya ramah setelah itu ia kembali menuju dapur untul mengambil pesanan selanjutnya.
"Meja nomor 5 Arasya." ucapnya lagi, dan di balas anggukan oleh Arasya.
Arasya menatap sekitar, lumayan ramai dan juga lumayan membuatnya lelah.
"Arasya, kalo capek bisa tuker sama Moza kok, biar kamu di belakang aja." ujar Zaki selaku bosnya di kafe.
Zaki memang masih muda bahkan usianya masih 19 tahun dan juga ia memiliki sifat ramah, jangan lupakan bahwa ia juga tampan sehingga kadang pegawai perempuannya suka modus pada Zaki.
"Eh, gak usah ka Zai, kasian ka Moza kalau tukeran." balas Arasya tak enak.
"Beneran?, keliatannya kamu lagi capek banget loh." ujar Zaki lagi.
"Iya ka." balas Arasya sambil tersenyum ramah.
"Yaudah kalo capek dan gamau tukeran sama Moza kamu pulang lebih awal aja."
"Eh, jangan ka aku gaenak sama yang lain,"
Kadang Arasya bingung mengapa Zaki bisa sebaik ini padanya, Moza bilang Zaki punya perasaan lain terhadapnya, namun Arasya tak langsung percaya sebab ia tak mau kalau ada berita yang aneh-aneh tentang Arasya dan Zaki, lagi pula Zaki tahu bahwa Arasya sudah memiliki kekasih.
"Aku disini aja ka gapapa." ujar Arasya lagi.
"Okey kalau gitu, inget kalo capek tuker sama Moza ya." peringatnya.
"I--iya." balas Arasya ragu, setelah itu ia menatap kepergian Zaki dalam diam.
"Sstt!, Sya!, benerkan kata gue pak bos kayaknya suka sama lo." bisik Moza yang tiba-tiba berada di sampingnya.
"Apasih!, gausah ngarang deh ka!" balas Arasya malas. Ia hanya tidak ingin tersebar gosip yang tidak-tidak.
"Gue gak ngarang, lo liat dong dari cara dia perlakuin lo kayak apa!" ujar Moza sebal.
"Udah lah lanjut kerja aja ka." balas Arasya malas.
☁️☁️☁️
KAMU SEDANG MEMBACA
ARAGA (END)
Teen Fiction"Kebahagiaan ataupun kesedihan itu semua hanya bersifat sementara." follow dulu yuk baru bacaa, jangan lupa tinggalkan jejak dengan vote dan komen ya!