27. Tinggalin Arasya?

396 27 0
                                    

halo Aragars apa kabar kalian semua? semoga selalu baik ya, mau ingetin aja sebelum baca jangan lupa pencet bintang yang ada di pojok kiri bawah ya!, thank u!

Happy Reading!

☁️☁️☁️

Usai kedatangan Dimas dan yang lain bukannya kantin berubah sepi justru kantin malah semakin ramai dan bising. Melihat itu Arasya memejamkan mata bingung harus bagaimana.

"Hey kenapa?" ujar Alex memeluk Arasya yang sedang menangis.

"Lo Arga! mau lo apasih?!, kemaren lo bikin Arasya balik berharap sama lo sekarang lo malah jatuhin dia lagi?! brengsek banget lo!" ujar Lola emosi.

"Lo gak paham masalah gue sama Ara apa," balas Arga dengan pandangan datar. Lola terkekeh sinis mendengar jawaban Arga.

"Iya gue emang gak paham!, gak paham sama pola pikir lo yang sempit!" balas Lola lagi.

"Lo apansi!, gausah lo bentak bentak Arga!" ujar Zea pada Lola.

"Lo diem!, jelas jelas disini lo yang jadi penyebab semuanya!" bentak Amanda pada Zea membuat Zea agak kaget namun sebisa mungkin ia menetralkan ekspresinya.

"Maksud lo apa nuduh gue jadi penyebab semuanya!" ujar Zea lagi.

"Lo udah gede kan?, mending lo mikir deh," kali ini Dimas angkat bicara, karena sedari tadi ia sudah muak melihat Zea yang terus membela diri.

"Kalian jangan salahin Zea, dia gak salah." balas Arga datar, meski sejujurnya ia enggan untuk bicara seperti itu.

"Ga, jelas jelas yang dia jelek jelekin itu Arasya Ga!, cewe lo anjing!" balas Lucas mulai tersulut marah.

Sehabis kejadian mereka bertujuh bertengkar, persahabatan mereka memang tidak putus, namun ada sedikit jarak yang Arga ciptakan sendiri.

"Udah!" teriak Arasya.

"Kita ke kelas," ujar Alex menggandeng Arasya, sebelum membawa Arasya pergi Alex sempat menatap sinis ke arah Arga.

"Perusak!" sinis Syifa, sehabis itu mereka mulai meninggalkan Arga dan Zea.

Zea menangis setelah kepergian mereka semua membuat Arga merengkuhnya ke dalan pelukan dan menenangkannya.

"Emang aku salah ya Ga?" tanya Zea. Arga diam dan melirik ke arah Zea yang masih menangis.

"Lo gak salah." balas Arga.

☁️☁️☁️

Arasya sedari tadi hanya terdiam menikmati semilir angin yang menerpa wajah cantiknya. Saat ini ia sedang berada di rooftop karena sehabis kejadian itu Arasya tidak mau kembali ke kelas alhasil Alex membawanya ke tempat itu.

"Gausah nangis, nanti jelek," ledek Alex membuat Arasya mencubit pinggangnya kesal.

"Ko gue di cubit!" ujar Alex sambil memberikan pelototan kecil pada Arasya membuatnya sedikit terkekeh.

"Nah gitu dong senyum kan cantik sahabat gue," ujarnya lagi membuat Arasya segera kembali ke ekspresi awal yaitu diam.

"Yah ko murung lagi si,"

Arasya sedikit melirik Alex yang sedang memperhatikannya dari samping.

"Bawel!" balas Arasya. Moodnya memang belum kembali sepenuhnya namun ketika ia bersama sahabat kecilnya ini ia sedikit merasa lebih baik dari sebelumnya.

ARAGA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang