TINGGAL SAMA?

72.1K 4.7K 124
                                    

Wajib FLLOW Ig:  @dffarrmdn_(Daffa)
@gldsshfa_(Gladis)

Happy Reading..

****

Daffa mengerutkan dahinya bingung ketika melihat Gladis mengambil bantal dan juga selimut ke sofa. Sedangkan dia sudah duduk di atas ranjang gadis itu. Besok pagi, mereka sudah pindah ke rumah baru mereka. Benar-benar sekarang keduanya di buang.

"Ngapain?" tanyanya.

Gladis menoleh. Gadis yang saat ini masih memakai jilbab itu menjawab santai. "Tidur, di sofa."

"Ngapain di sofa?"

Gadis itu menghela nafas. "Terus di mana? masa di dekat lo."

Daffa memutar matanya malas, lelaki itu nampak berdecak kesal. Menyimpan ponselnya di nakas dekat tempat tidur. "Lo pikir gue ucapin Ijab Qabul tadi boongan?"

"Gak usah Drama, sini tidur di dekat gue."

Gladis melotot kan matanya, ia memegang bantalnya erat. "Gila, gue gak mau!"

Daffa melengo di tempatnya, gak gantle banget dirinya. Masa perempuan tidur di sofa terus dia enak-enakan tidur di ranjang. Cowok itu berdecak kesal, ia menatap tajam gadis itu. Lagi pula ia gak ingin ngapa-ngapain, ia masih cinta sama Vanya kali.

"Gue suami lo sekarang, Glad."

"Ya--iya, tapi, kenapa lo mau dekat gue?" serobot Gladis dengan pandangan menyelidik. Cewek itu duduk di atas sofa.

Daffa menghembuskan nafas kasar. Gadis itu sungguh lebay. "Di dekat gue, atau gue gendong terus gue banting?"

🦋🦋🦋

Daffa duduk di sofa merasa lelah. Setelah menempuh perjalanan yang lumayan jauh dan juga menyusun barang barang mereka. Benar sekali, mereka sudah sampai di rumah baru mereka.

Gladis berjalan menuju dapur, ia mengenesiatif ingin membuatkan minuman untuk cowok itu, lagian kasian juga. Namun yang membuatnya bingung, Daffa minum apa kopi atau teh?

Tanpa pikir panjang ia ke ruang tamu di mana lelaki beralis tebal itu berada dan menanyakan perihal tadi.

"Daf?" panggilnya.

"Hm." Hanya deheman yang ia dapatkan. Laki-laki itu terlihat memejamkan matanya. Capek sekali.

"Mau gue buatin minum?" tawarnya.

Daffa membuka matanya, matanya melirik sekilas ke arah cewek yang berdiri didepannya, kemudian mengambil benda pipih miliknya.

"Terserah." Itu adalah jawabnya.

Gladis yang sedikit kesal memilih masuk ke dapur kembali. Siapa coba yang
enggak kesel, di tanya malah jawab terserah. Gadis itu memutuskan membuatkan Daffa secangkir kopi saja.

Setelah selesai mengotak-atik dapur, akhirnya kopi buatannya selesai. Mama mertuanya itu emang ter the best, perlengkapan dapur udah lengkap. Cukuplah untuk satu atau dua minggu.

Gladis kemudian meletakkannya di meja depan sofa, kopi yang sudah ia buat. Dan melangkahkan kakinya masuk ke kamar, untuk beristirahat sejenak.

"Gue istirahat."

"Hm."

🦋🦋🦋

Sekarang sudah jam 11:00. Gladis mendengus kesal, harusnya dia tadi sholat Dhuha dulu baru tidur. Tapi, matanya ingin sekali terpejam. Salahkan Daffa, laki-laki memintanya untuk tidur di sampingnya.

KENAPA HARUS DIA? (New Version)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang