Bismillahirrahmanirrahim...
VOTE DULU BIAR ABANGKU BANGGA😼
Follow ig wajib!
@frdaa_04
@cerita_pirdaHappy Reading!!
'Hai Waz.'
Fawaz menggeser Abdiel ke samping dan duduk di tengah antara Daffa dan juga Abdiel. Perlakuannya itu membuat Daffa berdecak kesal.
Cowok jutek itu berdiri dari duduknya untuk pindah sehingga berhadapan dengan keduanya. Ponsel miliknya udah di pegang erat oleh Fawaz.
"Masih ingat kita lo?!" Akhirnya suara Fawaz kembali terdengar, matanya mengarah ke ponsel milik Daffa yang memperlihatkan seorang laki-laki di sana.
Orang di seberang sana nampak tertawa. 'Ingatlah!'
"Terus kenapa baru ngasih kabar?" Itu suara Abdiel, lelaki itu ikut menyembulkan kepalanya ke samping hingga mendapat toyoran keras dari Fawaz karena kepalanya menghalangi penglihatannya.
"Apasih!"
Daffa menatap datar keduanya, ia bersandar di kursi satu tangannya ia letakkan di atas meja. Telunjuknya mengetuk-ngetuk meja agar tak gabut.
'Bagaimana kabar kalian?'
"Sekarat." Abdiel dan juga Fawaz langsung mendongak ke sang empu, keduanya menggeleng-geleng pertanda tidak setuju, no big no!
"Lo yang sekarat!" balasnya bersamaan.
Daffa memutar matanya malas. "Sakit jiwa lo berdua," celanya kemudian berdiri dari duduknya. Lebih baik ia kembali ke kelas dari pada menungggu ponselnya.
Daffa berlalu dari sana tapi sebelum itu Fawaz bertanya. "Gak kangen lo sama Shaka?"
"Dia bukan istri gue."
"Gak jelas lo!" umpat Fawaz kelewat kesal, ia sudah cukup sabar menghadapi cobaan ini. Di beri teman seperti Daffa adalah cobaan yang teramat sulit.
Daffa mengedikkan bahunya acuh, ia tak peduli dan pergi dari kantin. Ponsel yang kebetulan mengarah ke dia membuat orang di seberang sana tertawa keras.
'Gak berubah si Dapa!'
Fawaz dan juga Abdiel mengangguk menyetujui. Tak heran lagi bagaimana laki-laki itu bersikap, tapi sikapnya ke Gladis kemarin kalau mereka tau pasti di buat terheran-heran.
"Kapan kembali Shak?" tanya Abdiel mengalihkan topik tentang si Raja jutek itu.
Cowok di seberang sana nampak terdiam. 'Secepatnya, tapi gak tau kapan.'
Fawaz menyeletuk. "Di sana gimana?"
'Banyak cewek cantik, Waz."
"Serius lo?!"
🦋🦋🦋
Harusnya setelah kelas tiga sudah gak ada yang pindah sekolah, karena tinggal hitung bulan maka mereka pergi dari sekolah itu untuk melanjutkan masa depan mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
KENAPA HARUS DIA? (New Version)
Teen Fiction"Vanya emang Pacar gue, tapi lo..." "Lo istri gue, Glad..." *** Kata Vanya, Gladis itu penghianat... Gladis itu perebut... Gladis itu munafik... Tentang Gladis Shafa Raisha yang harus menikah muda dengan Daffa laki-laki bermata dingin berwajah jutek...