Bismillahirrahmanirrahim...
Karena udh nyampe targetnya, aku Up!
Vote dlu dong, biar Mamaku bangga, biar bapakku bngga, biar Abangku bangga, biar kakaku bangga, ahaha🤣🤣😙❤️
Happy Reading!
*****
"WOI ITU PUNYA ORANG!"
Mendengar itu, tangan Raka menggantung di udara. Cowok itu, kini menurunkan tangannya ketika sebuah motor sport berdiri di sampingnya dan juga Gladis.
Daffa, pengendara motor itu membuka kaca helm full facenya, hingga mata tajamnya menatap Gladis kemudian beralih ke anak baru itu. "Gak sopan tangan lo," tegurnya pada teman satu bangkunya itu.
Raka tersenyum kikuk di tatap tajam seperti itu. Sebenarnya ia agak kesel dengan teman satu bangkunya itu, terlalu sok? mungkin iya.
Vanya yang berada di boncengan Daffa segera turun, ia mengambil alih berdiri di samping Gladis dan meneliti cowok di depannya dari ujung kaki hingga rambut. "Raka setan!" umpatnya.
"Ngapain lo, sekolah di sini?"
Raka tersenyum manis, ia terus menatap Gladis yang menatap lurus dengan tatapan jutek. Ia menoleh ke Vanya. "Hai Vanya," sapanya.
Vanya bergedik. "Kita gak kenal gak usah sok akrab!"
Raka mengembuskan nafas kasar, ia memperbaiki tata letak tasnya. "Yaudah." Cowok itu melongos dari sana, tapi sebelum itu ia berbisik tepat di samping Gladis. "Bye, cantik…"
"Sialan." Daffa bergumam pelan, saat mendengar laki-laki itu genit pada istrinya. Eh maksudnya Gladis. Cowok itu menoleh ke Vanya sebelum itu pergi.
Tak lama setelah ia kembali menancapkan gas motornya suara pekikan orang terdengar. Gladis dan juga Vanya repleks berbalik.
Bruk!
"WOI ANJ*NG!" Itu suara Raka, ia jatuh tersungkur pada paving ketika seorang cowok menyerempetnya pakai motor. Daffa memberhentikan motornya, ia berbalik kemudian tersenyum miring.
"Gak sengaja," nyantainya, alih-alih membantu ia malah kembali melanjutkan mengendarai motornya untuk ia parkir rapi. Murid-murid yang baru saja datang atau yang berada di sekitar sana menatap prihatin anak baru itu.
Raka menggeram, ia bangun. Vanya dan juga Gladis menatap tak percaya, kemudian keduanya menghamburkan tawanya.
"Sialan."
"AHAHA WOI PAK, SAKIT GAK? ATAU MALU?" teriak Vanya di sela-sela tawanya.
Raka mendengus, sebelum ke kelasnya ia mengacungkan jari tengah pada Vanya. Tak tinggal diam cewek itu ikut-ikutan mengacungkan jari tengahnya pada Raka.
"GUE JUGA BISA, HUU!" Gladis menepis tangan cewek itu, kemudian memberikan tatapan kesal pada sahabatnya. Vanya nyengir.
"Repleks, Glad…"
🦋🦋🦋
"Gue traktir deh!" melas Fawaz ke laki-laki yang saat ini membaca buku cetak sejarah peminatan. Cowok itu dari tadi merengek, karena sahabatnya itu tak bisa di ajak untuk sekedar nongkrong setelah pulang sekolah ini.
Mendengar tawaran itu, Abdiel mengalihkan tatapannya dari buku ke Fawaz, ia menatap menyelidik ke cowok itu. "Teraktir? Mau sih, tapi…"
KAMU SEDANG MEMBACA
KENAPA HARUS DIA? (New Version)
Teen Fiction"Vanya emang Pacar gue, tapi lo..." "Lo istri gue, Glad..." *** Kata Vanya, Gladis itu penghianat... Gladis itu perebut... Gladis itu munafik... Tentang Gladis Shafa Raisha yang harus menikah muda dengan Daffa laki-laki bermata dingin berwajah jutek...