Bismillahirrahmanirrahim...
Happy Reading..
Seorang cowok kini memarkirkan mobilnya di depan gedung besar. Hawa panas kini menyengat kulitnya, rasanya berjemur beberapa jam sudah bisa membuatnya gosong. Cowok itu merogoh saku celananya, ia menekan tombol berlogo handphone hijau pada ponselnya.
Hanya satu kali percobaan, panggilannya tersambung. "Daffa ada di depan."
Rupanya cowok yang masih menggunakan seragam sekolah itu adalah Daffa. Cowok dengan muka jutek yang sudah menjadi ciri khasnya.
Setelah mendengar balasan dari seberang sana, Daffa mengangguk pelan. "Hm." Panggilan terputus.
Daffa akhirnya memilih turun dari mobilnya, benar saja. Hari ini cuaca sangat menyengat. Bisa di pastikan, setelah ini akan ada hujan yang mengguyur kota Jakarta yang ia tinggali itu.
Berbeda dengan laki-laki yang baru saja berjalan untuk masuk ke dalam gedung besar itu. Kini, cewek berjilbab menunggu Ojol yang ia pesan. Daffa mengirimkannya pesan bahwa, ia lagi ada urusan. Gak tau urusan apa, yang jelas Cowok itu gak bisa pulang bersamanya.
Rasa suntuk terus menyerangnya, Gladis menyibukkan diri dengan membuka tiktok. Sediki nyecrool buat ilangin suntuk.
"Gue temenin."
Entah dari mana datangnya, Gladis tak menyadari seorang cowok duduk di dekatnya. Suara berat yang di keluarkan cowok itu hampir membuat jantungnya ingin copot.
Gladis menggeser sedikit dirinya untuk menjauh sedikit dari lelaki itu. Raka terkekeh, ia menyodorkan sebuah permen kaki yang masih terbungkus.
Gladis tak menerima dan juga tak menolak. Kehadiran Raka sungguh membuatnya tak nyaman.
"Lo suka banget sama gula-gula bentuk kaki ini." Raka menyandarkan tubuhnya pada halte, satu tangannya yang terdapat gula-gula itu ia angkat kemudian menatapnya dalam. "Dulu, Lo suka banget sama ini."
Raka menoleh pada Gladis." Lo ingat gak?"
"Ka, gue suka gula-gula gini beliin dong, yang banyak!" Gadis SMP itu menampilkan cengiran lebar pada laki-laki di hadapannya.
Raka menggeleng waktu itu. "Gue gak suka, beli sendiri."
"Raka Lo kok gitu sih sama gue?" Gladis menyentakkan kakinya. Cewek itu mendengus kesal. Membuat Raka terkekeh kemudian mengacak acak rambut cewek itu gemess.
"Iya Fa iya!"
Mengingat itu membuat Gladis bergedik ngeri. Bisa-bisa ia dulu akrab dengan Raka, laki-laki pertama yang ia cintai. Yah, Raka itu...cinta pertamanya.
Raka senyum-senyum sendiri. "Waktu itu Lo gemes banget, pengen tak karungin!" Raka tertawa pelan. "Gue kangen sama Lo."
"Shafa..."
🦋🦋🦋
"Kamu masih sekolah udah mau ngurus perusahaan?" Pria ber jas elegan yang berumur sekitaran tiga pulu tahunan itu, geleng-geleng kepala.

KAMU SEDANG MEMBACA
KENAPA HARUS DIA? (New Version)
Teen Fiction"Vanya emang Pacar gue, tapi lo..." "Lo istri gue, Glad..." *** Kata Vanya, Gladis itu penghianat... Gladis itu perebut... Gladis itu munafik... Tentang Gladis Shafa Raisha yang harus menikah muda dengan Daffa laki-laki bermata dingin berwajah jutek...