Hari ini Jisoo pergi ke sekolahnya dengan berjalan kaki, karena sepeda yang biasa ia gunakan rusak, jadi ia terpaksa berjalan kaki dari rumahnya menuju Halte Bus.
Namun sebuah mobil berhenti tepat di sampingnya, Kaca mobil yang semula tertutup kini perlahan turun membuka, Jisoo hanya menatap bingung.
Ketika melihat siapa yang berada di dalam mobil tersebut, Jisoo membulatkan matanya dengan mulut yang sedikit terbuka.
"Jaehyun!"
"Jisoo!"
"Jaehyun!"
"Jisoo!"
"Jaehyun!"
Mereka saling menunjuk satu sama lain dengan tangan yang menutupi mulut seakan-akan terkejut.
"Jaehyuuuunn!"
"Jisooooooo!"
"Bubur ayam?"
Keduanya kompak menoleh kearah gerobak bubur menatap si penjual bubur Dengan tatapan datar, si penjual bubur tersenyum canggung, ia membungkuk sebentar lalu pergi.
"Apa sih tuh tukang bubur ngerusak suasana aja"
Jisoo menghampiri mobil laki-laki bernama Jaehyun itu.
Jisoo meletakkan kedua tangannya yang di lipat lalu menumpu pada jendela mobil berwarna biru tua.
"Kok pulang gak ngabarin sih Jae?"
Laki-laki tampan itu terkekeh, "iya nih, gak sempet. Ini juga pulang dadakan, ayah sakit"
"Kok tumben sih jalan kaki, Biasanya bareng si matcha"
Matcha adalah Sepeda kesayangan Jisoo, diberi nama matcha karena sepeda miliknya itu berwarna hijau seperti minuman Matcha katanya.
"Lagi rusak, seminggu yang lalu gak sengaja nabrak mobil"
Jaehyun membukakan pintu penumpang depan untuk Jisoo, Jisoo langsung masuk karena sebenarnya ia juga pegal berdiri terus.
"Terus? Sampai sekarang belum di benerin?"
Jaehyun mulai melajukan mobil miliknya ke sekolah Jisoo, Jisoo sendiri tidak protes karena untuk apa protes ketika ia di beri tumpang gratis?
"Yang punya mobil yang nabrak katanya mau tanggung jawab buat bawa si Matcha ke bengkel buat di benerin, tapi lupa kalau kita bahkan gak saling kenal. Jadi, gimana dia bisa balikin si matcha---"
"Gimana kalau kakak bule itu menjual si Matcha ke rongsokan?!"
"Oh yang nabrak bule?"
"Bukan, cuman dia kayak bule, cantik lagii"
"Oh iya omong-omong Gimana Sekolah di Australia? Pasti banyak cewek cantik ya?"
Jaehyun terkekeh, ia sedikit melirik kearah Jisoo lalu kembali memfokuskan pandangannya pada jalanan.
"Biasalah" Jaehyun mengedipkan satu matanya Genit.
Jisoo menatapnya Jijik, mungkin gadis lain akan terpesona, namun karena mereka sudah berteman sejak kecil, Jisoo hanya menanggap Jaehyun sebagai sahabatnya, walaupun Jisoo akui Jaehyun itu Tampan tapi tetap saja Jisoo hanya menganggapnya sebagai sahabat sejak kecil tidak pernah lebih.
"Idih, palingan juga disana cuman jadi butiran debu yakan? Kalau cewek-cewek nya cantik pasti cowok disana juga tampan"
Tak terasa Kini mereka sudah sampai di tempat tujuan, Jisoo mengaitkan tas pada pundaknya dan berniat keluar dari mobil Jaehyun.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐂𝐡𝐚𝐞𝐬𝐨𝐨 : 𝘠𝘰𝘶 𝘈𝘯𝘥 𝘔𝘦
Fanfiction"𝘼𝙠𝙪 𝙗𝙞𝙨𝙖 𝙨𝙖𝙟𝙖 𝙢𝙚𝙢𝙞𝙡𝙞𝙝 𝙢𝙚𝙣𝙮𝙚𝙧𝙖𝙝 𝙙𝙖𝙣 𝙥𝙚𝙧𝙜𝙞. 𝙏𝙖𝙥𝙞 𝙩𝙞𝙙𝙖𝙠, 𝙠𝙖𝙧𝙚𝙣𝙖 𝙗𝙖𝙜𝙞𝙠𝙪 𝙠𝙖𝙢𝙪 𝙖𝙙𝙖𝙡𝙖𝙝 𝙡𝙪𝙠𝙖 𝙨𝙚𝙠𝙖𝙡𝙞𝙜𝙪𝙨 𝙥𝙚𝙣𝙮𝙚𝙢𝙗𝙪𝙝𝙖𝙣 𝙡𝙪𝙖𝙧 𝙗𝙞𝙖𝙨𝙖 𝙮𝙖𝙣𝙜 𝙥𝙚𝙧𝙣𝙖𝙝 𝙖𝙠𝙪 𝙩�...