27.

2K 211 15
                                    

Jisoo terus mengecek jam dindingnya, niatnya mengerjakan tugas namun ia menjadi tak fokus karena terus menanti kepulangan Rosé.

"Jisoo, kalau nomor yang ini gimana? Gue ga paham." Tanya Jennie frustasi.

Tak mendapat tanggapan apapun dari gadis berbibir hati itu, Jennie mengalihkan atensinya dari buku, ia melihat Jisoo yang melirik jam kemudian melihat ke arah pintu.

"Jis, Lo nungguin cewe lo itu ya? Gapapa kali kenalin ke gue nya bisa nanti aja."

Ya, Jisoo sudah memberitahu semuanya tentang kejadian dirinya dan Rosé dan untungnya Jennie bisa menerima semua itu dan tidak masalah sama sekali. Jisoo tidak salah mempercayai semuanya pada Jennie, ia berniat mengenalkan Jennie pada Rosé sebagaimana Rosé juga memperkenalkan dan mempercayai untuk menceritakan kepada Joy tentang hubungan mereka.

"Bukan itu Jen, ini udah jam 7 malem, kok dia belum pulang ya... Ga ngabarin lagi." Ucap Jisoo lesu bercampur khawatir, hal itu tercetak jelas pada wajah dan nada getaran suaranya.

Sedari tadi dirinya mencoba menghubungi Rosé, namun nihil nomor Rosé tidak aktif.

Jisoo menjatuhkan kepalanya diatas buku catatannya dengan lesu, hatinya tak tenang sama sekali, dan karena itu otaknya tak mampu bekerja untuk menyelesaikan tugas sekolah yang lumayan menumpuk dihadapannya itu.

Jennie yang mengerti kekhawatiran Jisoo menghampiri temannya di sebrang meja, ia mengusap pundak Jisoo berniat menenangkan sedikit rasa khawatir sahabatnya.

"Kalo gitu kita cari dia, oke?" Ajak Jennie tak tega melihat air muka Jisoo yang begitu khawatir.

"Cari kemana Jen?" Jisoo putus asa karena tak mendapat petunjuk.

Selama 2 bulan lebih Jisoo belum tau hal-hal pribadi Rosé, bahkan tidak tahu dimana kampus gadisnya itu, kemana saja gadis itu biasanya pergi. Jisoo menyesali nya karena ia bahkan tak pernah bertanya ataupun tidak niat ingin tahu tentang hal yang sangat pribadi menyangkut Rosé.

"Dia istri lo, masa lo gatau sih... Astaga Kim Jisoo..." Dengus Jennie kesal, ia sama bingungnya dengan Jisoo sekarang.

Ditengah keheningan dan kekhawatiran yang melanda, suara derap langkah kaki seseorang mengambil penuh atensi kedua gadis SMA itu, Jisoo yang mengetahui siapa yang datang berdiri tiba-tiba dan berlari sekencang mungkin untuk memeluk gadis blonde itu.

"Uh, yaampun...!"

Rosé dikagetkan dengan Jisoo yang menubruk badannya, memeluknya erat seolah tak ingin melepaskannya untuk apapun.

Rosé mencoba melonggarkan pelukan gadis yang lebih muda darinya itu, namun usahanya tak berguna sama sekali ketika Jisoo malah tak sedikit pun memberikan jarak pada tubuh keduanya, Jisoo semakin menyembunyikan wajahnya pada ceruk leher Rosé.

"Hey, Jisoo... Kenapa?" Rosé berbicara selembut mungkin, sambil mengusap punggung dan kepala gadis bibir hati itu bergantian. Ia tidak berniat membuat pelukannya terlepas kali ini, membiarkan Jisoo menghamburkan rasa khawatirnya yang sedari tadi.

"Rindu." Kemudian Jawab Jisoo dengan suara parau nya karena menahan tangis.

•••

"Kakak cantik banget!" Seru Jennie semangat.

Rosé hanya bisa terkekeh malu mendengar kata yang entah keberapa kalinya di lontarkan oleh gadis berpipi chubby yang merupakan teman Jisoo itu.

"Kamu juga imut tau."

Jennie tersipu malu atas pujian balik dari Rosé.

𝐂𝐡𝐚𝐞𝐬𝐨𝐨 : 𝘠𝘰𝘶 𝘈𝘯𝘥 𝘔𝘦 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang