33.

1.4K 184 33
                                    

Gadis berambut hitam itu masih betah memandangi Billboard yang dipasang di sisi jalan yang sedang menampilkan iklan tentang pembisnis wanita muda yang sukses dengan singkat walaupun perusahannya merupakan perusahaan pendatang baru di bidang entertaiment.

Wajah yang terpasang pada Billboard digital itu membuat hati Jisoo terasa di cubit, sudah 1 tahun ia berusaha menemui sang CEO muda yang sekarang tengah berada di puncak kejayaannya itu, dan Jisoo tak kunjung diberi kesempatan oleh semesta dan waktu untuk menemui sosok yang dirindukannya itu.

Seperti janjinya pada Joy, Jisoo tak ingin buru-buru, biarlah waktu dan izin semesta yang mempertemukannya kembali dengan Rosè.

"Sebenarnya siapa yang kamu bohongi? Dirimu sendiri? Atau aku?" Lirihan dalam hatinya membuat Jisoo terkekeh kecil kemudian menyesap dalam rokoknya yang sudah mulai habis terbakar.

"Dor!"

Jisoo tersentak kaget ketika ada seseorang yang menubruk punggungnya kemudian merangkul dirinya tanpa permisi. Apalagi dirinya sedang asik larut dalam pikirannya, tentu saja hal itu mengagetkannya.

"Fuck!..."

"Apa? Gasuka lo?"

Rasa kesalnya menguap begitu saja ketika tau siapa orang yang dengan isengnya membuat dia hampir saja mati karena jantungan.

"Ngerokok lagi? Katanya mau berentii!"

Jisoo hanya bisa memasang wajah pura-pura tak tahu, dengan wajah polosnya ia tersenyum bodoh ketika ketahuan kembali melanggar janjinya pada wanita dihadapannya sekarang.

"Sorry, pikiran gue lagi mumet, gabisa nahan."

Jisoo membuat puntung rokoknya ke tempat sampah, kemudian mengajak wanita disampingnya untuk ikut berjalan disampingnya.

"Gak ke kampus Lisa?" Tanya Jisoo.

Gadis yang ditanyai hanya menggeleng sambil menahan senyumnya, ia menggandeng lengan Jisoo dengan erat seolah ia takut untuk ditinggalkan sang gadis berbibir hati.

"Gue jadi keinget awal kita ketemu haha... bisa-bisanya lo pake tas mahal gue buat mukulin para copet!" Gadis berponi bernama Lisa itu berujar antusias, sementara Jisoo hanya menanggapi dengan kekehan kecil mengingat bagaimana mereka bertemu, dimana saat itu Lisa dikejar-kejar dua orang lelaki yang ingin menjambret tas nya, kemudian Jisoo yang baru saja datang keluar dari gang dengan refleks menarik tas mahal milik si gadis berponi kemudian memukul kedua pencopet itu menggunakan tas mahal milik Lisa hingga kedua lelaki itu babak belur, sungguh absurd pikirnya.

Tak terasa mereka sudah sampai di depan pintu tempat yang mereka tuju.

"Lo gak ngampus? Jadwal gue nanti sore jadinya gue kerja dulu baru nanti ke kampus, gih sana berangkat keburu telat." Peringat Jisoo pada Lisa.

Lisa cemberut karena ia harus menyetujui apa yang dikatakan Jisoo barusan.

"Tapi gue mau es krim dulu."

"Nanti siang habis ngampus mampir dulu aja."

Dengan kata itu, Lisa akhirnya mengangguk dan pamit pergi. Dan Jisoo segera masuk ke dalam kedai es krim tempatnya bekerja untuk memulai aktifitas biasanya.

Walaupun dirinya terbilang lebih dari cukup dan mampu untuk bertahan hidup di negara orang ini dengan kekayaan ayahnya yang sangat memadai, Jisoo tetap bersikukuh untuk bekerja paruh waktu mengisi waktu luangnya. Karena tujuannya kesini hanyalah untuk belajar dan yang paling penting menemukan Rosè kembali. Seringkali ia merasa bosan hanya melakukan kegiatan kuliah lalu pulang ke apartemennya, jadi ia memutuskan untuk mengambil lowongan kerja paruh waktu di kedai eskrim ini 5 bulan yang lalu.

𝐂𝐡𝐚𝐞𝐬𝐨𝐨 : 𝘠𝘰𝘶 𝘈𝘯𝘥 𝘔𝘦 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang