15.

1.9K 256 16
                                    

Jisoo hanya menatap dan mengaduk-aduk makanannya secara tidak sadar, keluarganya asik bercanda ria sedangkan dirinya entah kenapa tidak bersemangat seperti ini.

"Kok diem aja sih?" Tanya Kim Tae hee yang kebetulan duduk di sebelahnya.

Jisoo mengangkat kepalanya menatap sang bunda, tersenyum dan menggeleng sekilas kemudian kembali menunduk menatap makanannya yang hanya ia makan sedikit.

"Tentang perjodohan kalian, Rosé dan Seokjin—"

Perkataan Kim Daekhwan terhenti akibat suara decitan kursi besi yang tergeser kebelakang, dan pelakunya adalah sang bungsu keluarga Kim yaitu Jisoo.

Jisoo tersenyum canggung lalu menatap satu persatu orang yang ada di meja makan, namun Jisoo enggan menatap Rosé, ia sendiri tidak tahu penyebabnya hanya saja ada sedikit rasa kecewa hinggap di hatinya dikarenakan oleh Rosé, sekali lagi Jisoo tegaskan kalau ia tidak tahu apa penyebab pasti rasa kecewanya terhadap Rosé, ia hanya tiba-tiba saja merasakan perasaan tak enak itu.

"Eh, kok ngeliatin nya pada gitu sih, hehehe... Jisoo cuman mau izin pergi ke toilet, kebelet."

"Kamu tuh biasa aja dong gak usah sampai kursinya bunyi nyaring kayak gitu." Tegur Kim Tae hee tegas namun nada bicaranya masih terdengar lembut.

Jisoo terkekeh sejenak sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal sama sekali, kemudian dengan sopan Jisoo menunduk setelah itu ia mulai pergi menuju toilet seperti yang dikatakannya tadi.

Rosé menopang dagunya menggunakan tangan kanannya, ia terus memperhatikan kemana gadis berbibir hati yang ia rindukan pergi menaiki tangga hingga tak terlihat dibalik tembok, setelah Jisoo tak nampak dari pandangannya Rosé menghembuskan nafasnya pelan, disebelahnya Kim Tae hee memperhatikan Rosé yang terlihat menatap Jisoo penuh arti.

Rosé mengerjabkan matanya, ah kenapa ia malah melamun tentang Jisoo. Rosé akhirnya kembali ikut bergabung dalam percakapan random orang-orang yang ada di meja makan.

"Jadi..." Park Hyun Woo mendapatkan seluruh atensi.

Rosé mengangkat kedua sudut bibirnya sedikit, ia tersenyum tipis melihat wajah pucat ayahnya namun terlihat guratan bahagia dari wajah yang nampak kelelahan itu.

"Tak terasa kalau pertunangan kalian akan di laksanakan dua minggu lagi." Park Hyun Woo tersenyum bahagia menatap Seokjin dan Rosé bergantian.

Senyum yang di sunggingkan oleh Rosé dan Seokjin perlahan luntur, mereka sama-sama menghela nafas pelan membuat orang tua mereka juga ikut melunturkan senyuman dengan penuh pertanyaan.

"Kenapa reaksi kalian berdua seperti itu?" Tanya Kim Daekhwan diikuti kekehan kecil untuk sekedar mencairkan suasana.

Seokjin mengambil nafas dalam sementara Rosé hanya menunduk memainkan jarinya yang ia letakkan di pahanya.

"Ayah, paman, bunda, kami..." Seokjin menjedanya, ia memejamkan matanya rapat-rapat mencoba mengumpulkan keberanian.

"Kami hanya gugup, hehehe."

Rosé mengangkat kepalanya menatap penuh pertanyaan pada Seokjin yang cengengesan sambil menggaruk kepalanya. Sungguh ini diluar yang Rosé bayangkan, ia kira Seokjin akan mengatakan kalau dirinya tidak setuju dengan perjodohan ini, namun malah kata konyol yang dikeluarkan pria tampan itu.

Dibawah meja, Rosé menyikut Seokjin pelan hingga laki-laki putra sulung itu menoleh dan menaikkan sebelah alisnya bertanya.

"Seokjin, kenapa?"

Seokjin tersenyum lembut dan mengangguk kecil mengisyaratkan kalau semuanya akan baik-baik saja.

...

𝐂𝐡𝐚𝐞𝐬𝐨𝐨 : 𝘠𝘰𝘶 𝘈𝘯𝘥 𝘔𝘦 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang