Jisoo menggigit bibir bawahnya, cemas. Sudah sampai pegal dirinya menekan klakson namun macet di depan tak kunjung terurai. Bimbang dan khawatir pokoknya semua rasa campur aduk dihati dan pikirannya sekarang.
Dengan perasaan kesal dan khawatir yang sudah di ubun-ubun, ia keluar dari mobil milik Lisa yang ia pinjam. Kemudian mengirimi pesan kepada seseorang untuk membawa mobilnya. Tak lupa juga ia mengabari Jennie kalau dirinya akan mencoba berlari saja sampai dimana tak ada kemacetan disana.
Dan Jisoo sungguh-sungguh melakukannya. Ia berlari tak kenal lelah sampai dimana ia berada di titik penyebab kemacetan yaitu kecelakaan beruntun antara truk-truk besar yang menghalangi jalan.
Jisoo berdecak kesal, ia melanjutkan namun kali ini setengah berlari karena seluruh tubuhnya sudah di penuhi peluh keringat hingga pakaian nya saja basah kuyup karena keringat.
"Taxi!!" Jisoo hampir memekik, memanggil Taxi yang padahal sedang parkir dan berjarak sekitar 3 meter darinya.
Sang supir taxi awalnya heran namun ia segera sigap, ia langsung memasuki mobilnya kemudian di susul oleh Jisoo.
Di dalam taxi pun, Jisoo masih tak bisa tenang. Kaki nya bergerak resah tak bisa diam, "pak, bisa tolong lebih cepet? Istri saya sedang drop di rumah sakit."
Sang supir mengangguk sekilas kemudian segera menambah kecepatan kendaraan besi miliknya.
Jisoo sibuk menghubungi nomor keluarganya yang sedang dalam perjalanan ke kota ini. Tapi tak ada satupun yang aktif. Kesal kembali bercampur khawatir,
Jisoo membanting ponselnya ke sisi lain kursi penumpang.
Lalu setelahnya suara klakson mobil yang bersautan memekkan telinga, Jisoo melihat kedepan namun silau dari cahaya mobil lain membuatnya sejenak merasa buta,
Tapi semuanya terlalu cepat. Dua kendaraan dengan ukuran yang jauh berbeda itu bertebrakan hingga Taxi yang ditumpangi Jisoo hancur tak berbentuk.
Naas, sang supir terjebak di dalam mobil yang sudah ringsek tak berbentuk, sedangkan si penumpang terlempar jauh hingga 7 meter dari tempat kejadian.
Warga dan pengendara lain yang melihat hal itu segera memanggil polisi dan ambulans.
Sirene Polisi dan ambulan membuat ricuh, mengundang keramaian lain hingga membuat kondisi semakin kacau.
Saat pertama kali membuka mata dan di hadapkan dengan berita tak mengenakkan itu,
Saat itu juga Rosè berharap semuanya hanya mimpi buruk nya.
•••
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐂𝐡𝐚𝐞𝐬𝐨𝐨 : 𝘠𝘰𝘶 𝘈𝘯𝘥 𝘔𝘦
Fanfiction"𝘼𝙠𝙪 𝙗𝙞𝙨𝙖 𝙨𝙖𝙟𝙖 𝙢𝙚𝙢𝙞𝙡𝙞𝙝 𝙢𝙚𝙣𝙮𝙚𝙧𝙖𝙝 𝙙𝙖𝙣 𝙥𝙚𝙧𝙜𝙞. 𝙏𝙖𝙥𝙞 𝙩𝙞𝙙𝙖𝙠, 𝙠𝙖𝙧𝙚𝙣𝙖 𝙗𝙖𝙜𝙞𝙠𝙪 𝙠𝙖𝙢𝙪 𝙖𝙙𝙖𝙡𝙖𝙝 𝙡𝙪𝙠𝙖 𝙨𝙚𝙠𝙖𝙡𝙞𝙜𝙪𝙨 𝙥𝙚𝙣𝙮𝙚𝙢𝙗𝙪𝙝𝙖𝙣 𝙡𝙪𝙖𝙧 𝙗𝙞𝙖𝙨𝙖 𝙮𝙖𝙣𝙜 𝙥𝙚𝙧𝙣𝙖𝙝 𝙖𝙠𝙪 𝙩�...