26.

2K 232 38
                                    

Rosé memegang setir mobil dengan resah bahkan ia sedikit meremas setir mobilnya itu. apa yang dilakukan tangan Jisoo membuat jantungnya berdebar juga menggelisahkan.

"Jisoo, jangan dielus terus, geli." Rosé sedikit terbata mengucapkannya.

Jisoo mengalihkan pandangannya sebentar pada tangannya yang daritadi sepanjang perjalanan berada diatas paha Rosé yang tak tertutupi jeans pendek diatas lututnya. Jisoo mengelus sesekali meremasnya karena merasa gemas melihat paha Rosé yang sangat putih. Lalu kemudian Jisoo kembali menatap layar ponselnya.

"Tadi aku suruh jangan pake ini kamu ngotot, yaudah sekarang diem aja jangan protes." Ujar Jisoo cuek.

Rosé membelalakkan matanya, Jisoo ini sedang menggodanya atau apa sih!

Tak kuat dengan perlakuan Jisoo daritadi, Rosé menggenggam tangan Jisoo agar berhenti memberikan elusan pada pahanya. Jadinya Rosé menyetir dengan satu tangan.

Jisoo diam saja tidak menolak, dari ekor mata Rosé Jisoo masih tampak fokus dengan ponselnya sedangkan tanpa di ketahui Rosé, Jisoo tersenyum lebar, pipinya juga mengeluarkan semburat merah.

Tak lama dari itu mereka berdua sampai di tempat yang dituju yaitu restoran.

Keduanya kompak keluar dari mobil.

Pandangan Jisoo terus saja tertuju pada kaki jenjang putih milik Rosé, entah kenapa ia merasa tak suka karena setiap pria yang lewat pasti ada saja yang juga melirik pada kaki Rosé yang hanya menggunakan jeans pendek diatas lutut itu. Jisoo sangat risih dengan tatapan pria-pria mata keranjang itu.

Jisoo menghela nafas dalam.

Ia mencekal tangan Rosé yang hendak membuka pintu restoran.

Rosé mengangkat satu alisnya bingung.

"Kenapa Jisoo?"

Jisoo melepaskan jaket varsity berwarna hijau botolnya, kini ia hanya menggunakan kaos putih polos.

Jisoo mengikat lengan jaketnya pada pinggang Rosé.

Untunglah jaketnya sedikit over size jadi bisa menutupi sedikit kaki Rosé bagian depan juga.

"Cowok-cowok pada liatin kamu, aku gak suka." Ujar Jisoo datar.

Rosé tersenyum lebar, ia terkekeh melihat wajah Jisoo yang ditekuk, terlihat kesal namun juga lucu secara bersamaan.

Rosé terkekeh, ia merangkul lengan Jisoo manja. Melanjutkan berjalan masuk ke restoran.

"Ciee cemburu ya." Goda Rosé sambil mencolek-colek dagu Jisoo.

Jisoo yang masih kesal memegang jari telunjuk Rosé agar berhenti menggodanya.

Jisoo membawa Rosé pada meja kosong di pojok dekat jendela, dari sini mereka bisa menyaksikan keramaian kota malam hari.

"Emang cemburu." Jawab Jisoo yakin, menatap manik coklat Rosé.

Rosé rasanya tidak bisa berhenti tersenyum, ia terkekeh memperhatikan wajah Jisoo yang masih tampak kesal di hadapannya.

"Hahh... Aku udah bilang jangan pake celana pendek gitu, aku gak suka kamu diliatin orang lain." Lanjut ucap Jisoo serius.

Rosé masih terus tersenyum sambil menumpu dagu menggunakan tangan kanannya, tangannya terulur untuk memegang pipi Jisoo.

Rosé memberikan usapan kecil pada pipi Jisoo.

"Maaf ya, lain kali aku nurut kok." Ucap Rosé sambil memandang dalam pada mata dengan manik hitam milik Jisoo.

Tak lama terlihat seorang pelayan menghampiri meja mereka sambil membawa buku menu dan buku catatan kecil.

"Permisi, Nona mau pesan apa?" Tanya sang pelayan sopan.

𝐂𝐡𝐚𝐞𝐬𝐨𝐨 : 𝘠𝘰𝘶 𝘈𝘯𝘥 𝘔𝘦 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang