41.

1.4K 181 47
                                    

Saat sudah di pindahkan ke ruang rawat biasa, Jisoo sangat exicted menunggu Rosè-nya sadar.

Membayangkan setelah ini Rosè akan diizinkan pulang lalu mereka melakukan hal menyenangkan bersama untuk membayar 1 tahun mereka yang kosong.

Jisoo bahkan sudah menentukan cerita rasi bintang paling seru untuk ia ceritakan pada Rosè nanti, sesuai janjinya. Menandai rute mana mereka akan berkencan dengan menggunakan sepedah sewaan, mencoba es krim rasa apa saja yang belum pernah mereka coba, lalu meniknati suasana kota malam dengan berbagi pelukan sederhana yang hangat dan manis.

Tapi, sudah 1 hari berlalu Rosè tak kunjung sadarkan diri.

Dokter bilang operasi transplantasi itu berjalan sukses, ia sempat percaya dan bahagia. namun kini ada setitik rasa takut di hatinya yang kian kali membesar tiap ia melihat wajah pucat Rosè dan alat pendeteksi jantung yang menunjukan keadaan detak jantung Rosè yang lemah.

Jisoo menoleh saat merasakan tangan mungil lembut yang menyentuh pundaknya.

"Rosè pasti sembuh, Jisoo percaya kan kalau Rosè itu wanita yang kuat?"

Jisoo menatap dalam sang ibunda yang tersenyum tulus padanya.

Tak tahan, Jisoo bangkit dan menghamburkan diri ke pelukan ibunya dan menumpahkan semua keresahan yang ia simpan rapat-rapat sebelumnya.

"Aku— sayang banget sama Rosè, bunda." Jisoo berujar sambil terisak.

"Apaan dah, kakak kira udah lebih dewasa ngerantau disini, ternyata masih cengeng!" Seokjin datang dengan membawa kantung plastik besar berisi makanan dan kebutuhan yang lainnya.

Keluarga Jisoo sudah sampai ke sini tak lama setelah operasi tranplantasi Rosè di lakukan.

"Yak! Seokjin, jangan mengejek betapa sayangnya Jisoo pada Rosè!" Kim Daekhwan datang menyusul masuk bersama Sowon dan seorang balita yang tentu merupakan putri Seokjin.

Jisoo melihat sekelilingnya, semua orang tersayangnya berkumpul disini, ramai yang sudah lama dirindukannya.

Jisoo melepaskan diri dari pelukan Kim Tae hee, ia kembali memusatkan atensinya pada Rosè yang masih betah menutup matanya.

"Rosè, bangun dong. Ayah, bunda kak Jin sama kak Sowon datang jengukin kamu, ada Gyuri juga, dia pasti seneng punya aunty yang cantik kayak kamu. Kamu... gak kangen mereka?"

Jisoo menghela nafas pelan, mungkin saking capeknya Rosè ia jadi tertidur lama.

"Kalian bisa pulang aja ke apart Jisoo, apalagi kasian Gyuri pasti cape." Jisoo menyerahkan kartu akses masuk apartemennya pada Seokjin.

"Bunda temenin kamu disini aja ya?"

Jisoo menggeleng, "bunda bisa dateng lagi besok, sekarang bunda harus istirahat dulu, ya?"

Mereka tak bisa lagi mendebat Jisoo yang terlihat putus asa.

Seokjin dan Daekhwan memberikan pelukan singkat, dan Tae hee memberikan kecupan manis di pipi sang putri.

Menyisakan Sowon dan Gyuri yang tersenyum seolah mengatakan; "semangat Jisoo, kami semua mendoakan yang terbaik buat Rosè. Dia pasti kembali segera." Setelah mengatakan hal tersebut, Sowon memberikan tepukan kecil di pucuk kepalanya.

Dan Jisoo merasa sedikit lebih tenang karenanya.

•••

"Jisoo..." lirihan pelan itu ternyata mampu mengusik Jisoo yang kembali tidur dengan posisi terduduk sambil memegangi tangan Rosè yang tertanam jarum infus.

𝐂𝐡𝐚𝐞𝐬𝐨𝐨 : 𝘠𝘰𝘶 𝘈𝘯𝘥 𝘔𝘦 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang