Ia duduk merengkuh sembari memeluk foto kedua orang tuanya dengan erat.
Rosé berusaha sekuat tenaga untuk meredam suara tangisannya. Menyakitkan, dadanya terasa sesak dengan rasa rindu yang membuncah membuat hati nya terasa nyeri karena tahu kalau ia tidak bisa melakukan apapun untuk menyalurkan rasa rindunya.
" Ayah... Bunda..., Roséanne rindu..." Rosé berucap lirih dan terisak, ia semakin erat memeluk foto kedua orang tuanya bersamaan dengan rasa sesak di dadanya yang semakin terasa menghimpit hatinya.
Dirinya mulai melemah, tubuhnya melemas seiring dengan pelukannya pada foto itu, ia menyandarkan dirinya pada sandaran kasur.
Kepalanya sedikit mendongak keatas dengan air mata yang masih mengalir deras membasahi kedua pipi putihnya.
Rosé sebisa mungkin meredam suara tangisannya sehingga ia menangis diam-diam tanpa mengeluarkan suara.
Pasti kalian tau rasanya menangis tanpa suara bukan? Sangat menyesakkan!
Rosé menahan nafasnya ketika pintu kamarnya di ketuk oleh seseorang.
"Kak Rosé, saatnya makan malam, bunda datang bawa makanan nih." Jisoo terdengar berteriak dengan antusias diluar sana.
Rosé mengelap jejak air mata di pipinya, ia menarik nafas dalam dan berdeham kecil untuk menetralkan suaranya agar tak terdengar seperti habis menangis.
"Aku segera datang Jisoo-ya, tunggu di bawah ya."
Diseberang pintu kamar Rosé Jisoo merasa heran, suara Rosé terdengar bergetar tidak seperti biasanya, namun ia tidak ambil pusing untuk itu.
"Baiklah, cepat turun ya kak, kita makan malam bersama!" Ucapnya kembali sangat antusias.
Rosé turun dari ranjangnya, ia menyimpan foto kedua orang tuanya diatas meja nakas di samping ranjang kasurnya dan pergi ke kamar mandi untuk mencuci muka.
Rosé menghembuskan nafas berat, wajahnya nampak tidak baik-baik saja. Ia tidak mungkin tampil dihadapan keluarga Kim dengan wajah habis menangis seperti ini.
Matanya bengkak, wajah dan hidungnya memerah akibat menangis cukup lama.
Namun Rosé cukup tenang untuk mengatasinya, setelah mencuci wajahnya, ia memakai make up yang tidak terlalu tebal namun cukup untuk menyembunyikan wajahnya yang terlihat habis menangis sehingga tersamarkan.
Tak butuh waktu lama Rosé selesai dengan wajah dan make up nya, ia tersenyum tipis lalu bergegas turun ke ruang makan takut jika keluarga Kim menunggunya terlalu lama.
...
"Ahh, Rosé terlihat sangat cantik bukan?" Ucap Kim Daekhwan yang melihat Rosé mulai menuruni tangga satu persatu.
Karena hal itu, yang lainnya pun ikut mengalihkan pandangan mereka, semua atensi tertuju pada Rosé yang turun dari tangga dengan kebingungan karena seluruh anggota keluarga Kim menatapnya.
Jisoo terus memperhatikan bagaimana Rosé berjalan dengan rasa kebingungan dan terlihat malu-malu, itu terlihat lucu bagi Jisoo! Bahkan ia terkekeh kecil melihat bagaimana wajah Rosé yang memerah karena mungkin malu, walaupun itu setengahnya tidak benar.
Rosé memilih untuk duduk disebelah Seokjin dan di sebrang— dihadapannya terdapat Jisoo yang menatap nya dengan senyum tipis.
—Semua orang telah selesai dengan makan mereka masing-masing, Jisoo yang tak sabar ingin merebahkan dirinya berdiri berniat pergi ke ruang keluarga untuk rebahan dan menonton Tv, ia sungguh sudah menganggap rumah Rosé seperti rumahnya sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐂𝐡𝐚𝐞𝐬𝐨𝐨 : 𝘠𝘰𝘶 𝘈𝘯𝘥 𝘔𝘦
Fanfiction"𝘼𝙠𝙪 𝙗𝙞𝙨𝙖 𝙨𝙖𝙟𝙖 𝙢𝙚𝙢𝙞𝙡𝙞𝙝 𝙢𝙚𝙣𝙮𝙚𝙧𝙖𝙝 𝙙𝙖𝙣 𝙥𝙚𝙧𝙜𝙞. 𝙏𝙖𝙥𝙞 𝙩𝙞𝙙𝙖𝙠, 𝙠𝙖𝙧𝙚𝙣𝙖 𝙗𝙖𝙜𝙞𝙠𝙪 𝙠𝙖𝙢𝙪 𝙖𝙙𝙖𝙡𝙖𝙝 𝙡𝙪𝙠𝙖 𝙨𝙚𝙠𝙖𝙡𝙞𝙜𝙪𝙨 𝙥𝙚𝙣𝙮𝙚𝙢𝙗𝙪𝙝𝙖𝙣 𝙡𝙪𝙖𝙧 𝙗𝙞𝙖𝙨𝙖 𝙮𝙖𝙣𝙜 𝙥𝙚𝙧𝙣𝙖𝙝 𝙖𝙠𝙪 𝙩�...