"Jisoo," panggil Rosè, tangannya terangkat untuk mengelus garis rahang Jisoo yang tegas, ditambah gadis berbibir hati itu sedang fokus menonton film, membuat Rosè tak bisa untuk tidak memujanya dalam hati.
"Iya sayang?" Jawab Jisoo lembut tanpa mengalihkan atensinya dari laptop nya yang sedang memutarkan film favoritnya.
"Cinta kamu sampai sepuluh ribu tahun."
Hal tersebut mampu membuat atensi Jisoo teralihkan, ia sedikit menunduk menatap Rosè yang menggunakan pahanya sebagai bantalan.
Kemudian Jisoo semakin menunduk, mendekatkan wajahnya pada Rosè lalu mengambil ciuman singkat dan keduanya tertawa kecil.
Diluar sedang hujan, jadi mereka memutuskan untuk movie date saja di kamar Jisoo. Rasanya begitu nyaman dan menyenangkan walaupun rencana awal mereka membeli es krim harus gagal.
"Cinta kamu juga sampai seratus ribu tahun, kamu duniaku, kamu hidupku, jadi tetap hidup supaya aku bisa terus hidup ya?"
"Tentu," jawab Rosè tanpa ragu, padahal jauh dilubuk hatinya kepercayaannya akan hidupnya akan lama hanya ada setitik.
"Ganti ya film nya, aku gak ngerti film nya tentang apa Jisoo..." rengek Rosè sambil menarik kaos abu yang dikenakan Jisoo.
"Ha? Eee... bentar dulu Rosè ini lagi seru," jawab Jisoo tak acuh karena kembali fokus menonton.
Rosè cemberut, kemudian ia membalikkan dirinya yang kini menghadap perut Jisoo. Dan langsung saja Rosè menelusupkan wajahnya, memeluk Jisoo erat hingga sang empunya merasa geli karena kepala Rosè yang tak mau diam.
Jisoo akhirnya mengalah, tak masalah juga sebenarnya karena ia sudah berkali-kali me-rewatch film ini.
"Yaudah kamu mau nontonnya apa, hm?" Tanya Jisoo lembut sambil memberikan elusan pada rambut pink Rosè yang warnanya sudah semakin pudar.
"Mau nonton film tentang ayah yang ngasuh anaknya sendirian, single-parent gitu. tapi fisik anaknya cacat sebelah kiri. terus suatu hari anaknya diculik, ayahnya kesusahan nyari si anak sampe pergi beribu-ribu kilometer, terus di perjalanan si ayah juga ketemu perempuan yang cacat secara mental juga."
"Yaampun, ini film action tapi sedih gitu ya?" Tanya Jisoo dan Rosè mengangguk semangat.
"Kalo gitu apa judulnya biar aku cariin," Jisoo mengambil laptopnya yang dia letakkan di ujung kakinya.
"Finding nemo."
"Hah?" Jisoo cengo, dia nepuk jidatnya sendiri. Padahal Jisoo udah bayangin gimana keren nya film itu tapi ternyata malah film bocil.
"Astaga..." lirih Jisoo tak habis fikir, sementara Rosè malah asik tertawa geli karena ekspresi pasrah Jisoo yang menurutnya sangat lucu.
Walaupun sedikit kesal, Jisoo tetap menuruti kemauan Rosè untuk menonton film animasi tersebut.
"Kamu tau lusa hari apa?" Celetuk Rosè namun pandangannya masih fokus pada laptop di depannya.
"Hari kamis," jawab Jisoo. Berbeda dengan Rosè yang fokus sepenuhnya pada film animasi yang sedang di tonton, Jisoo malah fokus mengusap dan menelisik fitur wajah gadis pujaannya.
"IH JISOO!" Rosè menengadah menatap Jisoo galak, merasa tak puas dengan jawaban yang diberikan Jisoo.
"Seriously, Kim Jisoo?!" Cibir Rosè kesal. Ia langsung saja mengubah posisinya menjadi duduk.
Ditatap tajam seperti itu membuat Jisoo gelagapan, ia menggaruk kepalanya yang tak gatal sambil terkekeh canggung. Dirinya pun tak mengerti bagian mana yang salah dari ucapannya, karena sekarang merupakan hari selasa, jadi dimana letak kesalahannya? Begitu pikir Jisoo.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐂𝐡𝐚𝐞𝐬𝐨𝐨 : 𝘠𝘰𝘶 𝘈𝘯𝘥 𝘔𝘦
Fanfiction"𝘼𝙠𝙪 𝙗𝙞𝙨𝙖 𝙨𝙖𝙟𝙖 𝙢𝙚𝙢𝙞𝙡𝙞𝙝 𝙢𝙚𝙣𝙮𝙚𝙧𝙖𝙝 𝙙𝙖𝙣 𝙥𝙚𝙧𝙜𝙞. 𝙏𝙖𝙥𝙞 𝙩𝙞𝙙𝙖𝙠, 𝙠𝙖𝙧𝙚𝙣𝙖 𝙗𝙖𝙜𝙞𝙠𝙪 𝙠𝙖𝙢𝙪 𝙖𝙙𝙖𝙡𝙖𝙝 𝙡𝙪𝙠𝙖 𝙨𝙚𝙠𝙖𝙡𝙞𝙜𝙪𝙨 𝙥𝙚𝙣𝙮𝙚𝙢𝙗𝙪𝙝𝙖𝙣 𝙡𝙪𝙖𝙧 𝙗𝙞𝙖𝙨𝙖 𝙮𝙖𝙣𝙜 𝙥𝙚𝙧𝙣𝙖𝙝 𝙖𝙠𝙪 𝙩�...