Hari itu terlewatkan seperti biasa, Jisoo yang lebih menghabiskan waktunya bersama kakak dan ayahnya di rumah dan Rosé yang juga banyak menghabiskan waktunya bersama Kim Tae hee dan juga Sowon untuk melakukan kegiatan wanita-wanita pada umumnya yang tak jauh-jauh dari shopping dan jalan-jalan.
Hingga esok harinya tiba dimana Seokjin dan Sowon telah selesai melaksanakan acara resepsi pernikahan mereka.
"Menginap sajalah, sudah malam juga." Ujar Kim Daekhwan.
"Gapapa ayah, bisa lain kali aja ya. Besok Jisoo harus sekolah." Tolak Rosé secara halus.
Jisoo mengangguk setuju.
"Jisoo udah di kelas akhir, akhir-akhir ini juga Jisoo sering gak masuk nanti ketinggalan banyak materi gimana?" Tambah Jisoo.
Kim Tae hee akhirnya ikut membujuk sang suami untuk membiarkan saja Jisoo dan Rosé pulang.
"Kalian pulang tapi disupirin bodyguard terus dijaga sama 4 bodyguard lainnya ya."
Jisoo mendesah lelah, Ayahnya sangat-sangat overprotektif sekali.
"Iya ayah, bunda, gapapa kok." Jisoo menyetujui walaupun tak suka, karena ia sangat paham kalau ayahnya sangat menghawatirkan dirinya dan Rosé
Jisoo mengiyakan saja daripada hari semakin malam, jujur saja Jisoo sangat lelah sekali.
"Dasar ya pengantin baru, dari selesai acara gaada keluar kamar sekali." Cibir Jisoo karena memang Seokjin dan Sowon sama sekali belum terlihat batang hidungnya sejak pernikahan mereka selesai dilaksanakan.
"Kalian juga pengantin baru, jadi kapan mau honeymoon?"
Jisoo refleks memukul lengan ayahnya mendengar godaan yang diucapkan Ayahnya. Ia sangat malu untuk memikirkan hal tersebut, Jisoo bahkan tidak tahu bagaimana caranya berciuman! Yang ia tahu hanyalah menempelkan bibir ke bibir, memalukan jika nanti harus berhadapan dengan Rosé yang pasti sudah ahli.
Jisoo menggidikan bahunya merasa geli dan malu dengan semua pemikiran anehnya itu.
Hak itu tak luput dari perhatian Rosé.
"Kenapa Jisoo?" Tanya Rosé pelan.
Jisoo hanya menggeleng dan tersenyum.
"Pak Shin, tolong antarkan kedua putri kesayangannya ku ini, bawa juga 4 bodyguard lainnya untuk mengikuti kalian dari belakang." Suruh Kim Daekhwan pada anak buahnya.
Pak Shin mengangguk patuh.
Sebelum masuk kedalam mobil Rosé dan Jisoo memeluk Kim Daekhwan dan Kim Tae hee terlebih dahulu, mereka di hadiahi ciuman hangat di masing-masing pucuk kepala.
"Ingat, kamu harus jaga Rosé dengan baik, jangan sampai lecet!" Bisik Kim Daekhwan di telinga Jisoo.
Jisoo hanya terkekeh, jari telunjuk dan jempolnya membentuk sebuah lingkaran, bibirnya membentuk huruf O mengatakan okay tanpa bersuara.
...
Di mobil hanya ada keheningan diantara Jisoo dan Rosé. Rosé sibuk dengan ponselnya sedangkan Jisoo tak tahu harus apa karena hp nya mati kehabisan baterai.
Jisoo mendengus bosan, Rosé yang menyadari nya menyimpan handphone nya di pangkuannya.
Tanpa berkata ia merangkul lengan Jisoo menyandarkan kepalanya pada bahu Jisoo.
Jisoo tersenyum, Rosé ini sangat menggemaskan.
"Main tebak-tebakan mau ga?" Tanya Jisoo memecah keheningan yang daritadi melanda.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐂𝐡𝐚𝐞𝐬𝐨𝐨 : 𝘠𝘰𝘶 𝘈𝘯𝘥 𝘔𝘦
Fanfiction"𝘼𝙠𝙪 𝙗𝙞𝙨𝙖 𝙨𝙖𝙟𝙖 𝙢𝙚𝙢𝙞𝙡𝙞𝙝 𝙢𝙚𝙣𝙮𝙚𝙧𝙖𝙝 𝙙𝙖𝙣 𝙥𝙚𝙧𝙜𝙞. 𝙏𝙖𝙥𝙞 𝙩𝙞𝙙𝙖𝙠, 𝙠𝙖𝙧𝙚𝙣𝙖 𝙗𝙖𝙜𝙞𝙠𝙪 𝙠𝙖𝙢𝙪 𝙖𝙙𝙖𝙡𝙖𝙝 𝙡𝙪𝙠𝙖 𝙨𝙚𝙠𝙖𝙡𝙞𝙜𝙪𝙨 𝙥𝙚𝙣𝙮𝙚𝙢𝙗𝙪𝙝𝙖𝙣 𝙡𝙪𝙖𝙧 𝙗𝙞𝙖𝙨𝙖 𝙮𝙖𝙣𝙜 𝙥𝙚𝙧𝙣𝙖𝙝 𝙖𝙠𝙪 𝙩�...