"Lo gaboleh nyerah gitu aja dong Jis, masa usaha lo segitu doang?" Ujar Jennie mentap Jisoo yang terlihat frustasi.
"Apa yang dibilang si kucing bener, Jisoo. Gue yakin dia masih cinta sama lo setelah denger cerita lo tentang Rosè dan si Jaehyun songong itu!" Ucap Lisa menimpali, niatnya membangkitkan semangat Jisoo. Yup, Lisa mengesampingkan perasaannya.
"Bacot lo poni!" Sinis Jennie tanpa alasan. Ia masih kesal dengan Lisa dan kedatangannya 30 menit yang lalu. Gadis berponi itu dengan tak sopan menghabiskan makanan yang ia masak untuk dirinya dan Jisoo sementara Jennie yang sedang ke toilet untuk buang hajat itu tak tahu menahu bahwa gadis asing baginya itu telah menghabiskan makanan yang sudah di masaknya dengan susah payah dan habis begitu saja.
"Lo—"
Jisoo bangkit tiba-tiba hingga membuat Lisa tak jadi mengeluarkan kata mutiaranya untuk Jennie.
"Mau kemana Jis?" Tanya Lisa heran saat gadis berbibir hati itu dengan cepat pergi ke kamarnya mengambil jaketnya.
"Nemuin Rosè walau gue rasa dia bakalan gak ngizinin gue masuk ke kantornya."
"Lah bego! Terus ngapain kalo udah tau gak bakalan diizinin masuk?!" Tanya Jennie geram dengan jalan pikiran sahabatnya.
"Seperti yang lo bilang Jen, berusaha." Ucap Jisoo dalam.
Jennie mengerjapkan matanya, ia kembali menemukan sisi Jisoo yang belum pernah ditemuinya.
"Gue anter!" Lisa berdiri dari duduknya kemudian menyambar kunci mobilnya diatas meja, kembali ia mengenakan jaketnya yang sempat ia lepas.
"Gak perlu Lis—"
"Si poni anter lo! Gue gamau lo kenapa-napa nanti disana." Ucap Jennie garang dan penuh penekanan. Jisoo tak bisa menolak lagi jika Jennie sedang berada dalam mode kucing garongnya.
...
"Gue gapeduli, Jisoo. Mau lo satu abad kek baliknya, gue tunggu!" Lisa tetap pada pendiriannya.
Jisoo hanya bisa mendengus kemudian mencoba menjitak dahi Lisa. Namun gadis itu kembali memasukkan dirinya kedalam mobil hingga mengharuskan Jisoo untuk menelusupkan setengah dirinya pada jendela mobil Lisa.
Jisoo terus mencoba memberikan sentilan pada dahi Lisa sedangkan si calon korban Jisoo sibuk menghindar. Tak sadar jika ada sepasang mata yang memperhatikan mereka di salah satu jendela perusahaan tujuan
Jisoo sebelumnya sudah meminta izin security dan kini mereka sedang menunggu persetujuan Rosè.
"this time you are lucky! boss allows you!" Ucap satpam tersebut kegirangan, entah mungkin karena ia sudah sangat akrab dengan Jisoo.
Untuk sesaat Jisoo terkejut dan merasa tak percaya, ia kembali mendapatkan kesadarannya saat Lisa menepuk lengannya kemudian tersenyum tulus membuat kedua sudut bibir hatinya juga ikut tertarik keatas.
"Cepat masuk dan temuin dia." Seru Lisa.
Bisa terlihat wajah Jisoo sangat cerah, senyuman menghiasi wajahnya hingga membuat Lisa dan juga sang satpam ikut tertular kebahagiaan Jisoo.
Jisoo segera berlari kecil untuk memasuki kantor Rosè, namun agaknya karena terlalu bahagia ia lupa untuk menanyakan lantai berapa ruang kerja pribadi Rosè berada hingga ia harus memutar balik kembali, namun hal itu tak mengurangi perasaan menggebu di dada Jisoo.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐂𝐡𝐚𝐞𝐬𝐨𝐨 : 𝘠𝘰𝘶 𝘈𝘯𝘥 𝘔𝘦
Fanfiction"𝘼𝙠𝙪 𝙗𝙞𝙨𝙖 𝙨𝙖𝙟𝙖 𝙢𝙚𝙢𝙞𝙡𝙞𝙝 𝙢𝙚𝙣𝙮𝙚𝙧𝙖𝙝 𝙙𝙖𝙣 𝙥𝙚𝙧𝙜𝙞. 𝙏𝙖𝙥𝙞 𝙩𝙞𝙙𝙖𝙠, 𝙠𝙖𝙧𝙚𝙣𝙖 𝙗𝙖𝙜𝙞𝙠𝙪 𝙠𝙖𝙢𝙪 𝙖𝙙𝙖𝙡𝙖𝙝 𝙡𝙪𝙠𝙖 𝙨𝙚𝙠𝙖𝙡𝙞𝙜𝙪𝙨 𝙥𝙚𝙣𝙮𝙚𝙢𝙗𝙪𝙝𝙖𝙣 𝙡𝙪𝙖𝙧 𝙗𝙞𝙖𝙨𝙖 𝙮𝙖𝙣𝙜 𝙥𝙚𝙧𝙣𝙖𝙝 𝙖𝙠𝙪 𝙩�...