"Kamu dan aku dalam dekap yang abadi..."
☆
⚠️[Part ini sedikit lebih puanjaaaanggg, semoga tidak terasa monoton dan bosen]
•••
Lampu IGD telah mati, tak lama dokter diikuti beberapa suster keluar dengan wajah penuh kelelahan.
Jaehyun bingung, hendak bangun dari duduknya tapi Jisoo sekarang sedang tidur sambil menyenderkan kepalanya pada bahunya.
"Tidak apa-apa," kata dokter, mengerti situasi Jaehyun.
"Bagaiamana keadaan Rosè, dok?" Tanya Jaehyun cemas.
Sang dokter tersenyum tipis, "pasien masih bertahan, tapi..." sang dokter menggantung ucapannya.
"Tapi apa dok?" Desis Jaehyun tak ingin membuat Jisoo bangun. Gadis berbibir hati itu baru saja terlelap 30 menit yang lalu. Jaehyun tak tega jika harus membangunkannya karena Jisoo nampak sekali kelelahan.
"Stadium pasien meningkat menjadi stadium akhir. Pasien juga sekarang sedang mengalami koma," lanjut sang dokter.
Bagai disambar petir di siang bolong, itulah yang Jaehyun rasakan ketika mendapat kabar tersebut.
Sang dokter kemudian pamit untuk undur diri.
Sedangkan Jaehyun mematung di tempatnya. Dirinya saja sudah sangat hancur mendengar kabar ini, apalagi Jisoo nanti.
Rasanya Jaehyun tak akan kuasa memberitahu kabar buruk ini pada Jisoo.
Ia sibuk merangkai kata dalam kepalanya, tapi ia sadar mau selembut apapun kata yang diucapkannya nanti pasti tetap akan menjadi batu besar yang menghantam hati Jisoo.
Jaehyun terlalu sibuk melamun hingga ia tak menyadari pergerakan dari manusia di sampingnya.
"Jae sorry, gue tidur kelamaan ya?" Celetuk Jisoo dengan suara berat khas orang bangun tidur.
"Eh?" Jaehyun sedikit tersentak saat kesadarannya kembali penuh.
Ia menggigit bibir bawahnya, bingung harus berbicara mulai dari mana dulu kepada Jisoo.
"Gimana keadaan Rosè?" Seakan tersadar akhirnya, Jisoo menatap sekeliling lalu pandangannya jatuh pada lampu IGD yang tak lagi menyala.
"Rosè baik-baik aja‐-- maksud gue--- Rosè koma..." ucap Jaehyun pelan, ia menunduk tak berani menatap Jisoo yang kini terkejut bukan main.
"Koma?!" Pekik Jisoo tak percaya.
Jaehyun mengangguk lemas, "dia udah dipindahin ke ICU sejam yang lalu," cicit Jaehyun.
Jisoo menatap Jaehyun seakan tak percaya, ia mengusap wajahnya dengan kasar kemudian segera berdiri dan berlari menuju ICU.
Jaehyun menghela nafas panjang, ia mengacak rambutnya frustasi namun kemudian segera menyusul Jisoo yang mulai tak terlihat dari pandangannya.
...
Tangan kekar itu nyatanya bergetar hebat hanya karena memegang knop pintu ruangan ICU.
Jisoo sudah siap dengan baju steril berwarna hijaunya. Jisoo dengan susah payah menelan ludahnya, ia belum siap melihat bagaimana keadaan Rosè di dalam sana, karena sudah dipastikan Jisoo akan hancur sejadi-jadinya bila mengetahui keadaan gadisnya yang jauh dari kata baik itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐂𝐡𝐚𝐞𝐬𝐨𝐨 : 𝘠𝘰𝘶 𝘈𝘯𝘥 𝘔𝘦
Fiksi Penggemar"𝘼𝙠𝙪 𝙗𝙞𝙨𝙖 𝙨𝙖𝙟𝙖 𝙢𝙚𝙢𝙞𝙡𝙞𝙝 𝙢𝙚𝙣𝙮𝙚𝙧𝙖𝙝 𝙙𝙖𝙣 𝙥𝙚𝙧𝙜𝙞. 𝙏𝙖𝙥𝙞 𝙩𝙞𝙙𝙖𝙠, 𝙠𝙖𝙧𝙚𝙣𝙖 𝙗𝙖𝙜𝙞𝙠𝙪 𝙠𝙖𝙢𝙪 𝙖𝙙𝙖𝙡𝙖𝙝 𝙡𝙪𝙠𝙖 𝙨𝙚𝙠𝙖𝙡𝙞𝙜𝙪𝙨 𝙥𝙚𝙣𝙮𝙚𝙢𝙗𝙪𝙝𝙖𝙣 𝙡𝙪𝙖𝙧 𝙗𝙞𝙖𝙨𝙖 𝙮𝙖𝙣𝙜 𝙥𝙚𝙧𝙣𝙖𝙝 𝙖𝙠𝙪 𝙩�...