Rosé perlahan membuka matanya, ia tersenyum melihat Jisoo yang tertidur terlentang dengan tangan kiri yang dijadikan bantal tambahan.
Rosé menahan tawanya ketika melihat Jisoo yang tertidur dengan mulut terbuka, bibir hatinya nampak lucu sekali, ia dibuat gemas oleh itu.
Sebenarnya Rosé hanya pura-pura tidur, ia terlalu terkejut dengan pernyataan Jisoo tadi, gadis SMA yang menyebutnya 'tante bule' itu ternyata memiliki perasaan yang sama kepadanya.
Rosé berfikir apakah ini memang rencana tuhan? Semulanya ia sangat tertekan dengan perjodohan antara dirinya dan Seokjin, namun setelahnya malah yang terjadi ia akan menikah dengan gadis berbibir hati itu.
Ia memandang Jisoo dengan senyum dan kekehan lucu, jika sedang seperti ini Jisoo seperti seorang bayi kecil.
Tak berselang lama Mata Rosé terasa berat, akhirnya ia terserang kantuk dan tertidur dengan memeluk pinggang Jisoo erat.
•••
7 September 2021...
Tak terasa hari itu datang juga.
Jisoo berdiri di depan cermin dengan gugup.
Oh ayolah, make up baru saja selesai, tidak lucu kalau luntur hanya karena keringat dingin yang membanjiri wajahnya.
Mengingat bagaimana tanggung jawab yang besar yang harus ditanggungnya sebagai kepala keluarga setelah hari dan acara sakral ini terlaksana, membayangkannya saja membuat pundak Jisoo terasa pegal apalagi dirinya yang masih sekolah juga ia merupakan siswi kelas 12 yang harus fokus untuk mempersiapkan untuk ujian mendatangnya nanti.
Namun pemikiran Jisoo tidak hanya disitu, ia juga memikirkan nasib Rosé yang akan menikah dengannya. Jisoo meringis, ia bisa membayangkan hari-hari tanpa bundanya, tidak mungkin jika ia bermanja-manja dengan Rosé, meminta Rosé untuk mengurusi keperluannya itu membuat Jisoo tidak nyaman dan tidak tega.
Semua pemikiran Jisoo harus terbuyarkan ketika ayahnya datang untuk mengantarnya ke altar pernikahan.
Jisoo menarik nafas dan menghembuskannya dengan tenang, ia menatap ayahnya dan ayahnya membalas dengan tatapan meyakinkan.
"Ayo sayang." Ajak Kim Daekhwan dengan mengulurkan tangan kanannya dengan senyuman meyakinkan kepada Jisoo.
Jisoo menerima uluran tangan besar ayahnya itu.
Kim Daekhwan tertawa kecil ketika merasakan tangan putrinya bergetar cukup jelas kala menyambut uluran tanganbya, karena mungkin gugup.
"Jisoo, rileks saja, tidak usah tegang nak..."
Jisoo mendengus, bagaimana bisa ayahnya bicara begitu sementara dia akan melangsungkan hal yang akan merubah hidupnya setelah ini.
Jisoo berjalan menuju altar, semua perhatian tamu undangan khusus Kim Daekhwan tertuju padanya, terutama di barisan pertama terdapat sang bunda beserta kakak laki-laki nya bersama pacarnya itu tersenyum bangga.
Semua tamu undangan berdecak kagum dengan paras Jisoo yang menawan.
Jisoo berdiri di sebelah sang pendeta, ia menunggu kedatangan calon pasangan hidupnya untuk mengucap janji suci bersama.
Rasanya Jisoo sangat ingin tersenyum lebar memikirkan hal itu, ia sangat tidak percaya semua ini akan terjadi begitu cepatnya.
Tak lama Rosé datang dengan diiringi oleh beberapa pengiring pengantin, Jisoo sedikit membuka mulutnya, betapa kagumnya ia melihat Rosé yang begitu cantik sangat sangat pokoknya.

KAMU SEDANG MEMBACA
𝐂𝐡𝐚𝐞𝐬𝐨𝐨 : 𝘠𝘰𝘶 𝘈𝘯𝘥 𝘔𝘦
Fanfiction"𝘼𝙠𝙪 𝙗𝙞𝙨𝙖 𝙨𝙖𝙟𝙖 𝙢𝙚𝙢𝙞𝙡𝙞𝙝 𝙢𝙚𝙣𝙮𝙚𝙧𝙖𝙝 𝙙𝙖𝙣 𝙥𝙚𝙧𝙜𝙞. 𝙏𝙖𝙥𝙞 𝙩𝙞𝙙𝙖𝙠, 𝙠𝙖𝙧𝙚𝙣𝙖 𝙗𝙖𝙜𝙞𝙠𝙪 𝙠𝙖𝙢𝙪 𝙖𝙙𝙖𝙡𝙖𝙝 𝙡𝙪𝙠𝙖 𝙨𝙚𝙠𝙖𝙡𝙞𝙜𝙪𝙨 𝙥𝙚𝙣𝙮𝙚𝙢𝙗𝙪𝙝𝙖𝙣 𝙡𝙪𝙖𝙧 𝙗𝙞𝙖𝙨𝙖 𝙮𝙖𝙣𝙜 𝙥𝙚𝙧𝙣𝙖𝙝 𝙖𝙠𝙪 𝙩�...