EMPAT PULUH TUJUH

316 43 5
                                    

Drrtttt...drrttttt

Aku menggapai ponselku yang tergeletak sembarangan di atas kasur.
Dengan sebelah mata yang terbuka aku melihat siapa yang meneleponku di jam segini.
Satu panggilan dari Sehun tepat di jam satu dini hari.

Panggilan itu berhenti, aku kembali menutup mataku melanjutkan tidurku yang sempat tertunda.
Hampir saja aku terbawa ke alam bawah sadarku,, tapi lagi dan lagi suara ponsel itu kembali mengangguku. Kulirik kembali dan ternyata itu panggilan dari Sehun.

Dengan sedikit geram aku menolak panggilan itu lalu mematikan ponsel ku dengan kasar. Sungguh menganggu sekali.

"Nona...nonaa.. bangun ini sudah pukul tujuh pagi".
Aku menggeliat pelan saat Mrs.Jung menggucang lenganku.

"Mrs.Jung jangan panggil aku dengan Nona. Cukup panggil namaku So Hyun." Protesku sewot.

"Maaf Nona, bukannya ingin membantah tapi Bapak Sehun yang memperingati saya supaya memanggil anda lebih sopan".

Aku mengangguk paham,
"Baiklah Mrs.Jung, aku mengerti sekarang."

"Kalau begitu mari turun kebawah, saya sudah menyiapkan sarapan Nona". Ajak Mrs.Jung.

"Baik, nanti aku akan segera menyusul".

"Oh ia Nona sepuluh menit yang lalu Bapak Sehun menelepon saya. Memastikan kabar Nona. Dan ada satu pesan darinya, supaya Nona mengangkat telepon dari Bapak Sehun".

"Sudah itu saja?".
Mrs.Jung mengangguk.

"Kalau begitu Mrs.Jung sudah boleh turun.
"Baik Nona, saya permisi".
Mrs.Jung berjalan menuju pintu, keluar dari kamar dan kembali menutup pintunya.

Aku langsung bergegas berjalan kearah kamar mandi.
Untuk membersihkan badanku.
Hanya perlu waktu lima belas menit untukku membersihkan badan.

Saat akan memakai lotion, perutku tiba-tiba bergejolak. Aku merasa mual saat indra penciumanku menghirup aroma parfum kesayangan Sehun.

Dengan tergesa-gesa aku berlari kekamar mandi.

Hoeeekkkk....hoekkkk...hoekkk..

Perutku sakit sekali, aku ingin muntah namun tidak ada yang dimuntahkan. Karena memang aku belum memasukkan makanan apapun kelambungku selain makan malam yang semalam.

Setelah hampir sepuluh menit berada dikamar mandi, aku merasa mulai baikan.
Mualku sudah berkurang.
Aku kembali menyikat gigi dan mencuci mukaku untuk kedua kalinya.

Aku melap wajahku.
Lalu berjalan cepat keluar kamar. Mengurungkan niatku untuk kembali kemeja rias untuk memakai lotion.

Entah kenapa aku tidak kuat dengan aroma parfum Sehun, apakah ini yang dinamakan morning sickness? Dengan langkah lebar aku berlari keluar kamar, dan merasa lega saat telah berada diluar kamar, aku menetralkan nafasku lalu berjalan pelan menelusuri tangga.

"Nona mau saya buatkan sekalian susu ibu hamil nya?".
"Boleh Mrs.Jung".

Mrs.Jung mengangguk lalu berjalan kedapur dan tidak lama kemudian dia kembali dengan segelas susu digenggaman tangannya.
"Terimakasih Mrs. Jung".
"Sama-sama Nona".
Selesai dengan sarapanku, aku mengambil secarik kertas dan pulpen miliku yang berada diruang tengah.

"Mrs.Jung ,aku butuh bantuanmu".
Teriakku saat aku telah kembali kemeja makan.
"Ada apa Nona?".
Aku menyodorkan secarik kertas itu kehadapan Mrs.Jung.
"Tolong aku mengambilkan beberapa barang ini, dan masukkan kekamar itu". Tunjukku kearah kamar yang berada di ruang tengah.

OH MY HUSBANDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang