So Hyun POV
Bangun pagi aku dikejutkan dengan Sehun yang tengah merapikan pakaiannya kedalam satu koper besar.
"Oppa". Panggilku.
"Sudah bangun? Hari ini Oppa akan pergi keluar kota ada pekerjaan yang harus ditangani disana".
"Pulangnya kapan?".
Sehun berjalan kearahku duduk dipinggiran ranjang, mengelus rambutku dengan lembut.
"Mungkin sekitar satu minggu atau bahkan lebih,".
"Lalu bagaimana denganku Oppa? Aku ikut denganmu ya?".
Sehun menggeleng
"Kamu tetap disini"."Oppa jangan begitu, aku takut".
"Jangan takut, Oppa tidak akan lama".
"Pokoknya aku harus ikut Oppa, berikan aku waktu sebentar untuk merapikan pakaianku".Aku bangkit berdiri tapi pergerakanku ditahan Sehun. Dia membimbingku untuk kembali keposisi awal.
"Usia kandunganmu yang masih muda dilarang untuk menaiki pesawat, hal itu sangat berisiko tinggi. Dan juga Oppa sudah menelepon Appa dan Eomma, supaya kamu tinggal disana beberapa hari ini, nanti Oppa akan mengantarkanmu. Kebetulan pesawat Oppa berangkatnya di malam hari".
Aku menggeleng dan tiba-tiba saja air mataku jatuh.
"Nggak mau, aku mau nya sama Oppa"
"Jangan egois sayang, pikirkan keselamatan anak kita dikandunganmu".
"Oppa sekali ini saja ya, biarkan aku ikut denganmu".
Sehun menggeleng , menghapus air mataku lembut.
"Kamu Oppa perbolehkan ikut ketika sudah melahirkan".
"Oppa". Aku merengek air
mataku semakin berjatuhan. Dadaku serasa sesak mendengar penolakannya.Sehun menggeleng, memegang tanganku lalu menangkupnya.
"Kamu mau oleh-oleh apa? Oppa akan bawakan untukmu".
Aku menggeleng,"Aku mau ikut".
Pandangan kami berdua teralihkan saat ponsel Sehun berdering.
Dia merogoh sakunya.
"halo....ya....kita langsung jumpa dibandara....baik....nanti kalau saya telah sampai pasti langsung menghubungimu...baik...".
Sehun kembali mengantongi ponselnya
"Siapa."
"Sekretaris Oppa".
"Namanya?"
"Kim Jihyo".
Aku terdiam, mengetahui sekretarisnya wanita sudah membuatku dibakar api cemburu.
"Oppa kembali berkemas dulu ya Sayang".
Aku diam, Sehun berjalan kembali merapikan pakaiannya kedalam koper.Aku bangkit berdiri berjalan keluar kamar.
"Mau kemana?". Tanya Sehun aku hanya diam tak menjawab pertanyaannya dan kembali melanjutkan langkah kakiku.Aku duduk dimeja makan, memakan sarapan yang telah disediakan Mrs.Jung.
"So Hyun mau sekalian Bibi buatin Susu nya".
"Nanti saya saja yang membuatnya sendiri Bibi".
Mrs.Jung pergi dari hadapanku dan kembali melanjutkan pekerjaannya.Selesai sarapan aku beranjak dari tempatku duduk.
Berniat membuat susu, dan saat berbalik ada Sehun yang tengah menyodorkan segelas susu.
"Ini, sudah Oppa buatkan untukmu"
Kuhela nafasku kasar malas melihat wajahnya,"Bibi...bibi.....". Teriakku menggema di ruangan ini.
"Ada apa memanggil Bibi?" tanya Sehun dan tak lama kemudian Mrs.Jung muncul.
"Buatkan susu untukku, aku tunggu ya Bibi".
Mrs.Jung langsung berlalu dari hadapanku saat mendengar perintahku.
"Sayang ini, Oppa sudah buatkan untukmu".Aku kembali duduk, memainkan ponsel yang tadi kuletakkan diatas meja.
"So hyun tolong mengerti posisiku, aku dipercayakan Appa untuk mengelola perusahaan miliknya. Semua tanggung jawab itu telah dialihkan kepadaku. Tolong jangan marah dan mengertilah keadaanku saat ini".Aku memalingkan wajahku saat terdengar suara hentakan kaki.
"Ini susunya".
Kuterima susu itu dari tangan Mrs.Jung
"Saýang, kamu tidak mau meminum susu buatan Oppa?".
KAMU SEDANG MEMBACA
OH MY HUSBAND
De TodoApa jadinya jika seorang Kim so hyun dengan umur yang terbilang cukup mudah dinikahkan dengan seorang sunbaenya di sekolahnya akibat perjodohan konyol yang telah di sepakati oleh orang tua mereka? Apakah Kim so hyun mampu tingal dan hidup bersama d...