TUJUH

5.2K 381 4
                                    

Author pov

Matahari mulai menampakkan sinarnya menggantikan bulan untuk menerangi bumi menemani setiap makhluk hidup untuk melakukan aktivitasnya seperti biasanya .

So hyun yeoja itu menggeliat pelan karena cahaya mentari itu mulai mengusik tidurnya.

Yeoja itu membuka matanya perlahan-lahan sambil menyesuaikan kedua bola matanya dengan keadaan sekitarnya.

Ketika kesadarannya sudah benar-benar berkumpul yeoja itu bangkit. Kamar mandi adalah tujuannya saat ini untuk mencuci muka dan menyikat gigi.

So hyun pov

Aku keluar dari kamar mandi sambil mengeringkan wajahku dengan handuk.
'Kemana namja itu?'

Aku mengernyitkan keningku bingung sambil menatap sekelilingku. Namun aku tidak kunjung menemukan namja itu.

'Ah sudahlah mungkin dia sudah berangkat ke kantor' ucapku membatin mengedikkan bahuku acuh sambil melirik jam yang berada di ruang tengah.
Untung sekarang hari minggu jadi aku libur.

Aku menyetel musik sekeras-kerasnya sambil membersihkan setiap sudut apartemen.

Aku bernyanyi dan menari-nari tidak tentu arah ketika salah satu musik dari boyband kesukaanku terputar.
Aku meniru gerakan boyband itu dalam setiap nyanyianku
Sambil memegang kemoceng yang berperan seolah-olah menjadi microphone.

Aku meloncat tidak tentu arah ketika bagian rapper~nya bisa membuatku seperti orang kesetanan sambil mengikuti setiap liriknya dengan suaraku yang entalah kurasa kuping yang mendengar akan langsung tuli.

Tapi apa peduliku toh hanya aku sendiri di sini.
Aku membalikkan badanku sesuai dancenya.
Rasanya aku ingin menghilang saja ketika aku melihat Sehun berdiri dibalik sofa yang menjadi pembatas kami dengan jarak yang tidak cukup jauh dariku.

"Euh kau sudah pulang" tanyaku kikuk sambil menggaruk tengkukku yang tidak gatal tidak berani melihat iris matanya.

"Hmmn". Hanya gumanan itu yang dikeluarkan Sehun membalas ucapanku lalu dia naik keatas dan memasuki kamarnya meninggalkanku.

'Oh Tuhan sejak kapan dia berdiri memandangiku? Bagaimana ini? Aku benar-benar bodoh. Bagaimana mungkin aku tidak tahu kalau dia sudah berdiri dibelakangku dan memperhatikan tingkah laku~ku yang bodoh. Arghhhh eomma appa aku malu' runtukku membatin.

Sehun pov

Aku menekan digit pasword apartemenku.
Begitu daun pintu apartemen ini terbuka secara otomatis aku langsung memasukinya.
'Ini benar-benar berisik. Apa yeoja itu gilanya sedang kambuh? Bisa-bisa gendang telingaku pecah. Huh'.
Aku menggerutu di dalam hati ketika menutup pintu apartemen kembali.
Aku membalikkan badanku di detik berikutnya.

Aku hampir akan kelepasan untuk tertawa melihat yeoja itu berjinggrak-jingkrak tidak jelas. Suaranya yang mirip seperti radio rusak yang bisa nembuat tuli orang yang mendengarnya dan jangan lupakan dengan kemoceng yang berada di genggamannya seolah-seolah itu adalah microphone.

Aku terus menikmati pemandangan didepanku sambil tersenyum tipis.
Aku merubah wajahku menjadi datar kembali ketika yeoja itu membalikkan badannya melihatku dan menyadari kalau aku sedari tadi memperhatikannya.

"Euh kau sudah pulang" tanya yeoja itu kepadaku kalau kuperhatikan sepertinya dia malu. Bertanya kepadaku sambil menggaruk tengkukku yang kuyakini tidak gatal dengan pandangan matanya yang tidak tentu arahnya.

"Hmmn".

Hanya gumanan itu yang kukeluarkan membalas ucapan yeoja itu lalu aku naik keatas dan memasuki kamarku meninggalkan yeoja itu.

OH MY HUSBANDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang