LIMA PULUH SATU

578 45 12
                                    

Sehun POV

Aku memasuki minimarket,dengan langkah pelan kulangkahkan kakiku mendekati arah suara yang berisik.  Bisa kulihat Naeun tengah berteriak sambil mengacungkan pisau yang ada ditangannya kepada Pria yang kutahu dari seragamnya sebagai pekerja minimarket ditempat ini.

"Dobrak pintunya atau kau yang kutusuk" Jerit Naeun kepada pria itu.
Pria itu hanya diam tidak àda niatan menjawab Naeun.

"Kau mendengarkanku kan? Lakukan sekarang!"

Tanpa sengaja bola mata pria itu melihatku, aku menggeleng memberikan kode kearahnya supaya pura-pura tak melihatku.
Pria itu paham, mengalihkan tatapannya kearah Naeun.

"Aku tidak mengenalmu jadi jangan memerintahku sembarangan".
"Aku bisa membayarmu dengan uang ku, dobrak pintunya sekarang". Jerit Naeun angkuh.

Fokus aku memperhatikan pergerakan tangan Naeun dan pada saat dia lengah aku maju dengan cepat tanpa menimbulkan suara.

Hap...

Aku berhasil mendapatkan pisau itu.
Naeun langsung berbalik, raut wajahnya yang kesal langsung tergantikan seketika saat melihatku.

"Oppa". Naeun tersenyum tangannya menjulur ingin menyentuh pipiku.

"Aku bukan Oppa mu".
Kutepis kasar tangannya,

"Geser".
"Tidak mau".
"Geser Naeun".
"Aku tidak mau".
Naeun berkacak pinggang, menantangku.

"Aku tidak suka menggunakan cara kekerasan, dengarkan aku baik-baik,  kita sudah tidak memiliki hubungan apapun. Kuakui kita pernah berhubungan tapi tidak lagi untuk saat ini. Berhenti menggangguku, istriku dan juga anakku".

"Tidak bisa begitu, sudah jelas-jelas So Hyun yang merebutmu dariku. Kenapa harus aku yang mengalah. Gugurkan anak itu dan ceraikan So Hyun dan kita akan membangun hubungan yang baru. ".

Aku menghela nafas menetralkan emosiku yang mulai memuncak.

"Aku tau Oppa pasti akan melakukannya".

Muak dengan celotehnya, kutarik lengannya kasar kuhempaskan hingga dia terduduk dilantai.
"Oppa, apa yang kau lakukan."

Dengan cepat aku mebuka pintu toilet tanpa meladeni kalimat Naeun.

Brakkkk....

Aku berhasil mendobraknya.
"So hyun".
Aku terkejut melihat nya yang terduduk dilantai, dengan wajah pucat bercampur keringat.
"Apa ada yang sakit?"

So hyun mengeleng
"Perutmu, anak kita? Baik-baik saja kan?"
So hyun mengangguk dan tersenyum
"Aku lapar".
Kupeluk sekilas lalu kubantu So Hyun berdiri, keluar dari ruangan pengap ini.
"Mari pulang, untuk membersihkan dirimu dan kita makan. Memakan makanan apapun yang kamu mau".

"Oppa kakiku terkilir". Suara Naeun yang kudengar pertama kali saat keluar dari toilet.

"Terima kasih karena telah membantu istriku".
"Sama-sama".
Aku menyalami pria pekerja minimarket ini.
"Hati-hati membawa ibu hamil Pak".
Aku mengangguk tersenyum kearahnya.

Aku membantu So Hyun duduk dikursi penumpang.
"Bagaimana? Posisinya sudah nyaman?".

Naeun mengangguk.

"Istirahatlah sebentar aku akan membangunkanmu saat kita telah tiba nanti ".
So hyun mengangguk.

Sesampai di apartemen, So hyun membersihkan tubuhnya, aku menemaninya makan, tak lama setelahnya So Hyun langsung beristirahat. Sepertinya dia sangat kelelahan hari ini.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 10, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

OH MY HUSBANDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang