Sudah empat hari sejak kepergian Sehun. Namun tidak ada tanda-tanda bahwa dia menghubungiku.
Karena sejak malam itu aku telah mengaktifkan kembali ponselku, menunggu panggilan darinya.
Jujur aku merasa gengsi kalau harus menghubunginya terlebih dahulu walaupun sebenarnya aku sangat merindukannya.Aku menghela nafas, melihat baterai ponselku yang melemah. Ingin rasanya mengisi daya tapi tidak bisa, karena ada kerusakan listrik di lantai apartemen yang kini kami tinggali.
Dari informasi yang kudapat kemungkinan listrik akan kembali membaik pada malam hari nanti. Aku tidak suka gelap dan itu sebabnya sekarang aku sedang mengepak beberapa bajuku. Hari ini aku berencana tidur di hotel.
Sudah jam empat sore, aku sudah selesai mengepak beberapa helai pakaian dan perlengkapan yang akan kubawa ke hotel.
Aku memesan taxi yang akan membawaku menuju hotel yang lumayan terkenal di Seoul.
Sampai disana, aku menyelesaikan administrasi. Hingga akhirnya aku diberikan kunci kamar.
Seorang pegawainya dengan baik hati mengantarkanku menuju kamar yang akan kutempati.
"Terimakasih banyak". Ucapku sebelum menutup pintu.Meletakkan barang-barang yang kubawa diatas meja, lalu membuka gorden supaya sinar matahari sore memasuki ruangan kamar.
Aku berbaring diranjang sambil menikmati acara televisi, hingga tanpa sadar aku telah tertidur.Mataku terbuka saat perutku sudah berbunyi, aku lapar.
Pelan-pelan aku menyesuaikan kedua bola mataku dengan keadaan cahaya yang minim.'Sudah jam berapa ini?'. Keluhku saat melihat sekitarku menggelap.
Kulirik ponsel yang berada tepat di sebelahku.'Astaga'. Aku memekik kaget saat kulihat sekarang sudah pukul delapan malam.
Dengan bantuan senter dari ponsel aku berjalan pelan mencari saklar lampu.Klik....
Aku bernafas lega saat kamar ini telah terang benderang.
Aku berjalan kekamar mandi membersihkan diriku, setelahnya aku berencana pergi untuk mencari makan malam.Selesai makan malam disebuah restoran yang tidak terlalu jauh dari Hotel. Aku berjalan santai kembali menuju hotel dengan es krim ditangan kananku. Menikmati pemandangan malam hari di Kota Seoul.
'Nyaman sekali rasanya'.
Aku berhenti saat melihat halte. Duduk sebentar sebelum melanjutkan perjalankukembali.Tepat pukul sepuluh malam aku sudah berada di kamar hoter dan tengah bersiap untuk tidur.
Lelah sekali hari ini. Dan tak butuh waktu yang lama aku sudah masuk kealam mimpi.Ketukan dipintu membangunkanku.
Aku melirik jam yang tergantung di dinding. Masih jam enam pagi. Siapa yang repot-repot mengetuk di jam segini?Dengan lambat aku bangkit dari tempat tidurku, meneguk segelas air putih yang berada di atas meja. Lalu berjalan kembali kearah pintu.
Kukerutkan keningku saat aku merasa mual ketika mendekati pintu, semakin mendekat semakin aku ingin muntah. 'Tolong jangan permalukan Eomma". bisikku sambil mengelus perutku pelan. Tanganku bergerak membuka pintu perlahan.
"Sayang".
Aku terpaku melihat Sehun yang kini tengah berdiri dihadapanku.
Di detik berikutnya Sehun merengkuhku kedalam pelukannya.Saat itulah perutku diguncang. Dengan sekuat tenaga aku melepaskan pelukan kami. Berlari cepat menuju kamar mandi.
"Kenapa? Sayang kamu sakit?"
.
Dengan cepat kututup pintu kamar mandi dan tidak lupa menguncinya dari dalam.Hoeeek...Hoeeeek..Hoeeek..
Sakit sekali, semua isi perutku sudah kukeluarkan.Tokk...tok...tok..
"So hyun buka pintunya, please.."
Sedari tadi Sehun masih setia berdiri didepan pintu kamar mandi.
![](https://img.wattpad.com/cover/83827685-288-k220694.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
OH MY HUSBAND
RandomApa jadinya jika seorang Kim so hyun dengan umur yang terbilang cukup mudah dinikahkan dengan seorang sunbaenya di sekolahnya akibat perjodohan konyol yang telah di sepakati oleh orang tua mereka? Apakah Kim so hyun mampu tingal dan hidup bersama d...