Sehun pov
Entah kenapa aku jadi kesal sendiri jika mengingat nama teman So hyun, Sung jae.
Aku kesal padahal aku tidak tahu apa sebabnya
Apalagi jika aku mengingat ekspresi So hyun yang senyam-senyum sendiri.Ingin rasanya aku membuang semua hal yang berkaitan dengan orang yang bernama Sung jae.
Aku memandangi punggung mungil itu dari tempat ku duduk sekarang.
Kulihat punggung mungil itu bergerak-gerak pertanda So hyun belum tidur.
Aku merapikan berkas-berkas kantorku yang bertebaran di atas meja kerjaku lalu bangkit dari kursi yang kududuki berjalan mendekati kasur dan duduk di pinggirannya memandang setiap gerak-gerik So hyun.
"Apakah kau merasa takut saat berada di dalam ruangan yang sama denganku?"
Hanya dengan kalimat itu dapat kulihat pungung mungil itu menengang.
Melihat pemandangan seperti ini bukannya membuatku maràh melainkan aku mengulum senyum entah kenapa aku merasa geli sendiri.
Aku mengembalikan wajahku ke ekspresi seperti semula, datar saat So hyun berbalik dan membuat kami bertatapan.
"Apakah aku bisa tidur di ruang tengah saja?"
Ucap So hyun sambil bangkit dari atas kasur.
"Kenapa?" Tanyaku dingin masih dengan ekspresi datar andalan milikku.
"Aku hanya tidak terbiasa saja berada di sini".
Hanya ucapan itu yang keluar dari bibir nya sebagai jawabannya entah kenapa suasana hatiku menjadi berubah. Aku merasa marah dan kesal di waktu yang bersamaan.
"Apa yang menjadi alasanmu mengucapkan hal seperti itu?" Tanyaku dengan nada ketus.
"A..aku... ha...hanya...ti...tidak..nyaman...".
"Tidak nyaman?'' Ucapku memotong pembicaraannya dan dia hanya mengangguk mengiakan .
"Alasannya?" Ucapku lagi melanjut kalimatku yang sebelumnya.
"I..it...itu...kare..karena..a..aku..?"
"Ck. Karena apa?" Tanyaku lagi memotong ucapannya karena merasa kesal sendiri mendengar nada suara dan ucapannya yang gugup.
So hyun pov
"I..it...itu...kare..karena..a..aku..?"
Aku tidak melanjutkan kalimat yang ingin kuucapkan melainkan lebih memilih untuk memilin ujung selimut karena merasa gugup dipandang dan diberikan pertanyaan yang mengitimidasi.
"Ck. Karena apa?" Tanya Sehun dengan nada yang terdengar kesal dan jengkel membuatku semakin dalam menundukkan kepalaku.
"A..ak...aku...ha...hanya..".
"Hanya apa?"
Ulangnya lagi dengan nada yang membentakku.
Membuatku merasa jantungan dan entah kenapa tiba-tiba saja perutku bergejolak hebat rasanya seperti ingin mengeluarkan seluruh isi yang telah kumasukkan kedalam perutku.
Kututup mulutku dengan tangan kananku menahan muntahanku dan tanganku yang satunya lagi menyibakkan selimut dengan kasar.
"Hey.. So hyun. Ada apa?"
Tanya Sehun yang bisa kudengar ada nada khawatir didalam kalimatnya namun harus kuacuhkan karena aku sudah benar-benar merasa mual.
Kulangkahkan kakiku dengan langkah yang lebar supaya aku dapat dengan cepat sampai ke dalam kamar mandi yang kebetulan ada di kamar ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
OH MY HUSBAND
RandomApa jadinya jika seorang Kim so hyun dengan umur yang terbilang cukup mudah dinikahkan dengan seorang sunbaenya di sekolahnya akibat perjodohan konyol yang telah di sepakati oleh orang tua mereka? Apakah Kim so hyun mampu tingal dan hidup bersama d...