DUA PULUH

5.4K 361 16
                                    

Aaakkkkhhhh....

Aku kembali meringis ketika Naeun
semakin mengeraskan remasan tangannya di pundakku.

"Sung jae. Bagaimana dengan Sung jae?" Ucapku sambil menepiskan remasan kedua tangannya dari pundakku yang terasa memanas.

              ☆☆☆☆☆

Naeun pov

Badanku terhuyung ke belakang setelah So hyun menepis tanganku dari bahunya, diakibatkan  lemas yang langsung menjalari seluruh tubuhku begitu mendengar nama Sung jae yang disebutkan So hyun.

"Apa kau tidak merasa kasihan dengannya? Kau hanya membuat dia sebagai pelampiasan apabila kau sedang tidak bersama Sehun".

Kali ini So hyun yang maju berjalan menuju ke arahku. Sedangkan aku mundur kebelakang melakukan hal yang sama seperti yang aku lakukan kepada So hyun tadi.

"Bukannya aku ingin menggurui mu tetapi aku hanya ingin mengucapkan kebenarannya, kalau pun ada orang yang disalahkan seharusnya itu adalah dirimu Naeun. Dan  kau juga orang yang seharusnya memberhentikan semua ini karena memang kau adalah penyebab semua kekacauan ini".

Aku mengepalkan tanganku menahan emosi mendengar kalimat yang dilontarkan So hyun.

"Diam kau So hyun, aku tidak membutuhkan pendapatmu disini". Ucapku menatap tajam So hyun tepat di bola mata.

"Lalu? Apa yang kau butuhkan? Sehun kah atau Sung jae?"
Aku menggeram marah. Menghentikan langkah kakiku yang berjalan mundur kebelakang. Aku diam sejenak berpikir untuk menemukan jawaban apa yang akan aku lontarkan kepadanya.

"Aku membutuhkan keduanya. Sehun dan Sung jae".  Aku mengangkat satu alis sambil tersenyum sinis kearahnya. Mencoba menantangnya dan menunggu respon seperti  apa yang akan di perlihatkannya.

"Kenapa? Kau tidak terima?" Ucapku kali ini sambil melipat kedua tanganku didepan dada.

"Terserah apa maumu karena itu adalah pilihanmu dan aku tidak berhak untuk melarangmu".

"Bagus kalau kau mengerti. Menghilang lah perlahan-lahan dari Sehun kalau kau sudah mengerti".
Sambil berkata seperti itu aku menunjuk tepat diwajahnya.

Kulihat dia hanya terdiam tidak bisa membalas perkataanku.
Aku tersenyum sinis kearahnya.
"Dan kuharap kau segera menghilang tanpa aku harus menunggu waktu yang lama. Karena aku tidak menyukai segala sesuatu dengan penantian yang lama". Selesai berbicara aku berbalik meninggalkan So hyun berjalan menjahuinya.

"Aku tidak pernah mengucapkan akan meninggalkan Sehun dan rumah tanggaku".
Langkahku langsung terhenti begitu mendengar suara So hyun.

Aku berbalik kembali berjalan dan berhenti diposisiku berdiri sebelumnya.

"Aku hanya mengatakan tidak bisa melarang setiap pilihan yang akan kau  ambil tapi bukan berarti aku menyetujui setiap pilihan yang akan kau ambil. Dan maaf sekali lagi aku katakan aku tidak akan meninggalkan Sehun dan menghancurkan rumah tanggaku".

Aku mengepalkan tanganku kuat-kuat, emosiku membuncah mendengar penuturan So hyun

"Kau keterlaluan So hyun". Aku melangkah maju, mendorong tubuhnya kebelakang membuatnya terpelanting kebelakang.

     

          ☆☆☆☆☆

So hyun pov

'Aaaakhhhhhh'.....

Aku mengerang kesakitan saat tubuh bagian belakangku terbentur dengan kerasnya dinding.

OH MY HUSBANDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang