So hyun povEntah angin apa yang menghampiri Sehun sehingga mau menyetujui ajakan eomma~nya dinner bersama dirumah orang tuanya yang berarti mertuaku.
Dan disinilah aku sekarang duduk bersama orang tua Sehun yang berada tepat dihadapanku dengan Sehun yang duduk tepat di sebelahku di meja makan.
"Jadi bagaimana rumah tangga kalian. Apa ada masalah yang serius?" Appa mengeluarkan suaranya dan berhasil memecah keheningan yang tengah melanda makan malam kami.
"Anio". itu bukan suaraku tapi suara nampyon~ku Oh Sehun.
Aku langsung memalingkan wajahku kearah Sehun merasa heran dengan jawabannya yang sangat singkat tapi terkesan ketus.
"We?" Aku langsung menggelengkan kepalaku dengan cepat karena merasa terimidasi oleh tatapan tajam milik Sehun.
"Kalian ini seperti bukan pengantin baru. Tidak ada romantisnya" ucapan eomma Sehun berhasil mengalihkan perhatianku.
"Akh bukan begitu eomma. Hanya saja saat ini semuanya baik-baik saja." Jawabku dengan lembut dengan senyum yang kupaksakan semanis mungkin untuk mengelabuhi mertuaku.
"Benarkah, tapi sepertinya ucapanmu terlihat berbeda dari ekspresimu itu apalagi senyummu." Aku langsung menunduk mengaduk makananku supaya wajahku yang terlihat memerah menahan malu karena tertangkap basa berbohong ini tidak terlihat orang.
Aku melirik dengan ekor mataku kulihat Sehun mengeluarkan wajah sinis kearahku mungkin dia semakin membenciku ketika dia mengetahui fakta bahwa aku baru saja membohongi orangtuanya.
"Sehun apakah kalian tidak berencana pindah dari apartemen itu"? Suara Appa Sehun kembali terdengar memecah keheningan.
Mendengar pertanyaàn yang dilontarkan untuk Sehun membuatku mengalihkan pandanganku kearahnya menunggu jawaban seperti apa yang akan keluar dari bibirnya.
"Eum...kurasa untuk sekarang tidak perlu Appa". Jawabnya dengan tampang datar.
Ingin rasanya aku meneriakinya karena keputusan yang baru saja diutarakannya.
Terus terang aku tidak menyetujui pilihannya barusan karena aku sudah tidak kuat lagi harus tidur disofa ruang tamu di apartemen miliknya. Tapi aku bisa apa aku hanya bisa mengajukan protesku didalam hatiku.
"Baiklah kalau memang itu menurut kalian yang terbaik. Bukan begitu So hyun?"
"Ne Appa'. Jawabku menggangguk setuju sambil tersenyum palsu.
☆☆☆☆☆
Aku baru saja tiba di kelas ku hempaskan bokongku di kursi yang biasa kududuki tanpa berniat melepas ranselku terlebih dahulu.
Aku belum sempat memberitahukan kepada kalian kalau aku terlambat tiba disekolah membuatku harus menerima sanksi membersihkan dan merapikan buku yang ada di perpustakaan sekolah.
Dan hukuman itu baru terselesaikanku barusan pada saat bel istirahat baru saja berbunyi dan itulah yang menjadi penyebab tidak ada seorang pun di dalam kelas selain aku.
Aku menghela nafas berat badanku menjadi pegal semua.
Aku menidurkan kepalaku diatas meja dengan kedua lipatan tanganku menjadi bantalannya.
"So hyun".
Aku membuka mataku dan menegakkan kepalaku tatkala aku mendengar sebuah suara yang memanggilku.
"Ada apa?" Tanyaku ketika melihat ternyata Nayeon ketua kelas kami yang memangilku barusan.
"Mrs. Jung memanggilmu. Kamu disuruh menemuinya diruangannya sekarang".
Aku menganggukkan kepalaku mengerti.
☆☆☆☆
Tok...tok...tok...
"Masuk".
Mendengar perintah dari dalam aku langsung memutar kenop pintu tanpa ragu.
Aku berjalan memasuki ruangan Mrs. Jung, aku membungkuk hormat ketika Mrs. Jung telah berada tepat dihadapanku."Baiklah So hyun karena kamu telah ada di sini".
Mrs. Jung berhenti berbicara sebentar dan tangannya sibuk mengobrak abrik sesuatu di atas mejanya. Aku masih berdiri dalam diam menunggu penjelasan Mrs. Jung selanjutnya."Ah ini dia". Ucap Mrs. Jung ketika menemukan apa yang telah dicarinya ternyata sebuah map berwarna biru.
"Jadi begini So hyun. Ada beberapa siswa-siswi dari sekolah kita mendapat beasiswa. Dan nama kamu ada tertulis sebagai salah satu penerima beasiswa ini."
Mrs. Jung menghentikan ucapannya kemudian menghela napas sesaat."Siswa-siswi yang menerima beasiswa ini akan dikirim ke Jerman. Jadi apakah kamu bersedia untuk pindah sekolah ke."
"Ne saya bersedia seonsangnim". Ucapku memotong perkataan Mrs. Jung dengan mantap.
"Benarkah itu So hyun?" Tanya Mrs. Jung tidak percaya.
"Ne seonsangnim". Jawabku lagi tanpa berpikir panjang dengan senyuman bahagia.
"Baiklah. Saya senang mendengar keputusan kamu saya pikir awalnya kamu sulit untuk menerima ini tetapi ternyata perkiraan saya yang salah. Baiklah ini ada beberapa berkas yang harus kamu isi jika ada kesulitan kamu bisa menghubungi saya. Dan tolong kamu kumpulkan sebelum lewat minggu ini." ucap Mrs. Jung sambil menyerahkan map berwarna biru itu kearahku.
"Ne arasseo seonsangnim" jawabku sambil menerima map biru itu.
"Kalau begitu saya pamit". Lanjutku sambil menunduk hormat kemudian berbalik dan berjalan kearah pintu.
☆☆☆☆☆
*TBC*
Holaaaa.....saya balik lagi.
Vote & Comment~nyak jangan lupa
#pelukciumatuatu
![](https://img.wattpad.com/cover/83827685-288-k220694.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
OH MY HUSBAND
RandomApa jadinya jika seorang Kim so hyun dengan umur yang terbilang cukup mudah dinikahkan dengan seorang sunbaenya di sekolahnya akibat perjodohan konyol yang telah di sepakati oleh orang tua mereka? Apakah Kim so hyun mampu tingal dan hidup bersama d...