So hyun pov
"Kuperingatkan sekali lagi kepadamu So hyun jangan memasuki kamarku tanpa seijinku". Ucap Sehun dengan nada membentak tepat di depan wajahku.
"Mengerti?"lanjutnya.
Aku hanya mengangguk pelan antara gemetaran dan juga takut diwaktu yang bersamaan.Aku bernafas lega ketika punggung itu sudah menghilang dari hadapanku.
Baru saja aku bangkit berdiri kurasakan perutku bergejolak. Aku yang sudah paham dengan kondisi ini langsung berlari menuju kamar mandi.Pusing dan lemas langsung menghampiriku ketika aku keluar dari dalam kamar mandi memegang benda yang berada di sekelilingku yang bisa kugunakan untuk menopang tubuhku.
Aku berjalan keluar dari kamar mandi menuju dapur untuk membuatkan makan malam.
Tapi sebelum itu aku lebih memilih membuatkan susu ibu hamil untukku supaya aku memiliki tenaga.
Kusimpan kotak susu itu kembali ketempat semula kedalam lemari yang berada tepat diatasku ketika aku mengambil bubuk susu itu sesuai takarannya kedalam gelas yang akan kugunakan.
Kutuangkan air hangat untuk menyeduh susu itu lalu mengaduknya perlahan setelah itu aku mengeluarkan lagi sendok yang kugunakan setelah selesai memakainya mengaduk susu milikku.
Kuraih gelas itu dan mendekatkannya pada bibirku untuk meminumnya.
Prangggg.....
Aku tersentak kaget saat gelas berisi cairan putih itu terhempas begitu saja sebelum tersentuh oleh.
"Jadi kau sekarang lebih mementingkan dirimu sendiri?"
Aku memalingkan pandanganku dari pecahan kaca di lantai itu kearah Sehun yang sekarang telah berada tepat didepanku.
"Buk....bukan begitu Sunbae. A...a..aku tadi hanya.." ucapku sambil menggeleng-gelengkan kepalaku pelan.
"Hanya apa?" Sehun langsung memotong ucapanku.
"A..aku.. tadi han..hanya...hanya..."
Aku memilin ujung bajuku sambil menunduk karena gugup takut untuk menjawab apa kepada Sehun. Tidak mungkinkan aku bilang aku hamil sekarang? Karena kurasa bukan ini waktunya yang tepat.
"Berhenti mencari alasan So hyun. Aku muak. Kalau saja kau bukan istriku sudah kulempar kau dari hadapanku sekarang".
Kalimat Sehun cukup membuatku tertohok. Aku merasakan kedua tungkai kakiku gemetaran karena takut.
"Mana kartu ATM yang pernah kuberikan padamu". Dia menjulurkan tangannya kepadaku sambil digerak-gerakkan meminta kartu yang pernah diberikan kepadaku.
"Aku menyimpannya". Jawabku tanpa berani melihat kearah wajahnya.
"Ambil". Aku menatap wajahnya takut kalau pendengaranku salah.
"AMBIL SO HYUN SEKARANG". Perintah Sehun berkata dengan nada membentak tepat di depan wajahku membuat ku langsung berlari kearah ruang tengah mengambil tas sekolah milikku lalu mencari dompetku dan menarik kartu ATM itu dari dalam sana.
"Sini".
Pintanya kepadaku aku memberikan kartu ATM itu ketika aku sudah
kembali ke dapur untuk menemui Sehun."Mulai sekarang aku tidak akan bertanggung jawab lagi untuk segala pengeluaranmu dan kebutuhanmu.".
Ucap Sehun ketus dan langsung berlalu dari hadapanku aku mengikuti pergerakannya dengan kedua bola mataku sampai punggung itu menghilang tepat dibalik pintu apartemen.
Begitu pintu itu ditutup dengan kasar dari luar aku langsung beringsut mendudukkan badanku dilantai sambil memegangi jantungku yang berdebar tidak karuan.
KAMU SEDANG MEMBACA
OH MY HUSBAND
RandomApa jadinya jika seorang Kim so hyun dengan umur yang terbilang cukup mudah dinikahkan dengan seorang sunbaenya di sekolahnya akibat perjodohan konyol yang telah di sepakati oleh orang tua mereka? Apakah Kim so hyun mampu tingal dan hidup bersama d...