TIGA PULUH

3.5K 277 61
                                    

Sehun Pov

Rasa kesal seperti menggumpal didalam hatiku jika mengingat kejadian beberapa menit yang lalu.

Aku tahu mungkin dia tidak suka dengan perlakuan dan perhatianku yang berbeda kepadanya.

Semuanya mungkin terasa terlalu cepat baginya juga bagiku.

Jika mengingat setiap perlakuan kasarku terhadap dia yang ada sejak aku mengenalnya tergantikan menjadi rasa perhatian kepadanya dengan sebuah alasan yang cukup kuat karena mendengar kabar yang membuatku merasakan bahagia. Kabar bahwa dia istriku So hyun sedang mengandung buah hatiku darah dagingku.

Jika kutahu setiap perlakuan kasar ku kepadanya akan menyebabkan hal seperti yang kualami saat ini mungkin tidak akan ada perlakuan kasar yang akan kulakuan kepadanya. Ingin sekali rasanya semua segala sifat dan perlakuan, sesuatu apapun itu yang tidak mengenakkan yang pernah kulakukan kepadanya kugantikan menjadi rasa sayang, perhatian dan peduliku kepadanya.

Drttt....drtt...

Aku melirik sekilas kearah ponselku yang kuletakkan diatas meja yang berada tepat dihadapanku.

Ternyata panggilan masuk dari Naeun.

Terus kupandangi nama Naeun yang tertulis jelas di layar ponselku hingga akhirnya ponselku itu diam karena aku tidak kunjung mengangkat panggilan masuk itu.

Tetapi tidak lama kemudian ponselku kembali berbunyi dan benar bahwa Naeun lagi yang menelponku.

Dengan keadaan marah bercampur kesal aku meraih ponselku dari atas meja sambil menggeser layar ponselku kearah kanan yang berarti menerima panggilan masuk.

"Yeobseo".

Kudengar suara sapaan Naeun yang terkesan manja dari ujung sana.

"Wae?". Tanyaku malas-malasan tanpa menjawab sapaan Naeun terlebih dahulu.

"Oppa~ya jeongmal bogoshipeo".

"Ne". Jawabku malas-malasan.

"Oppa..." suaranya yang terdengar lembut yang seharusnya menyenangkan saat kudengarkan entah mengapa menjadi terasa berbeda saat ini.

Bukannya merasa tergoda malahan membuatku merasa sungguh memuakkan.

"Ada apa dengan mu Oppa?
Kenapa akhir- akhir ini kau menjadi begitu dingin kepadaku"? Tanyanya.

"Aku ingin mengakhiri hubungan diantara kita".

Ucapku ketus tanpa basa-basi kepada Naeun lebih dulu.

"Wae Oppa"? Tanya Naeun dengan nada yang lebih tinggi.

Bisa ku rasakan dari nada bicaranya kalau Naeun merasa tidak setuju dengan ucapanku barusan.

"Aku hanya merasa hubungan yang kujalani denganmu salah Naeun.
Mianhae Naeun". Ucapku dengan lancar.

"Anieyo Oppa. Mungkin saja Oppa sedang bermimpi dan tidak sadar ucapan yang barusan saja Oppa katakan".

"Naeun_ah aku serius dengan ucapanku barusan dan kuharap kau mau mengerti keadannya dan menerimanya ".

Kali ini aku langsung dengan cepat menutup panggilan ku dengan Naeun, aku tidak ingin lagi mendengar kalimat-kalimat aneh yang akan diutarakannya lagi.

Cukup, aku sudah melakukan kesalahan yang begitu fatal memiliki hubungan dengannya saat aku telah berumah tangga.

☆☆☆☆☆

OH MY HUSBANDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang