So hyun pov
"Owh itu dia ruangannya" ucapku dalam hati ketika aku telah berhasil menemukan ruangan yang ditempati Naeun.
Aku melangkahkan kakiku kearah pintu itu. Ketika sampai di tempat yang kutuju aku langsung memutar kenop pintu tanpa berniat mengetuk terlebih dahulu.
Aku tersenyum ketika melihat Naeun yang tengah memandangku.
Aku berjalan menghampirinya kemudian duduk di kursi yang berada di samping ranjangnya.
"Bagaimana sekarang keadaanmu? Apa kau sudah merasa lebih baikan?"
Ucapku sambil memandang Naeun.
"Ya. Aku sudah merasa lebih baik sekarang". Balas Naeun sambil memandangku.
"Mian karena aku menjadi orang yang paling akhir dan terlambat mendengar tentang kejadian yang menimpamu". Ucapku merasa bersalah sambil menunduk tidak berani menatap Naeun yang kini berada dihadapanku.
"Tak apa yang paling penting kau telah datang dan berada di sini untuk menjengukku".
Aku mendongkakkan kepalaku untuk menatap Naeun sambil tersenyum mendengar jawaban Naeun barusan.
"Eum bukannya kau seharusnya berada di sekolah sekarang?" Tanya Naeun tiba-tiba mengalihkan topik pembicaraan kami sambil memicingkan matanya memandangku dengan tatapan curiga.
"Aku bolos". Ucapku nyengir sambil menggaruk kepalaku yang tidak gatal.
"Kau ini jangan berbuat hal.."
"Eits kau jangan marah inikan tanda pengorbananku kepadamu sebagai seorang sahabat". Aku langsung menmotong ucapannya yang pastinya berisi nasihat dan lain sebagainya untukku.
"Terserahmu sajalah". Jawab Naeun dengan nada yang terdengar pasrah aku tersenyum melihat raut wajahnya.
☆☆☆☆
Sung jae pov
Aku langsung mengendong tas ranselku ketika semua buku dan alat tulisku sudah kukemas didalamnya. Saat ini hanya satu yang kupikirkan yeojachingu~ku Naeun. Rasanya aku ingin terbang agar bisa menemuinya dengan cepat.
Aku melangkahkan kakiku dengan cepat saat aku keluar dari dalam bus.
Aku berjalan menuju kearah ruangan Naeun dirawat ketika aku telah berada di rumah sakit karena letak halte tempat aku turun tadi tidak terlalu jauh dengan rumah sakit membuatku tidak memerlukan banyak waktu untuk bisa membuatku sampai disini.
Aku langsung membuka pintu ruang inap Naeun tanpa berniat mengetuknya terlebih dahulu. Karena aku yakin didalam sana pasti hanya ada Naeun yang di temani So hyun. Dan benar sekali dugaanku ketika aku melihat ruangan yang ditempati Naeun."Apa kau tidak bisa mengetuk pintunya terlebih dahulu sebelum masuk?". Bentakan So hyun adalah suara yang pertama kali terdengar sebagai penyambut kedatanganku.
"Apa kau sudah makan?" Tanyaku kepada Naeun ketika aku berdiri tepat dihadapannya tanpa menghiraukan So hyun dengan bentannya yang telah berdiri disampingku.
"Sudah". Jawab Naeun sambil mengangguk pelan
"Apa kau juga sudah makan?"lanjut Naeun.
"Belum". Aku mengeleng sambil mengeluarkan cengiranku.
"Eum Naeun kurasa aku harus pulang sekarang dan kurasa aku akan datang lagi nanti kemari". Ucap So hyun yang bersuara dengan tiba-tiba.
"Baiklah terimakasih karena telah menjengukku". Jawab Naeun mengangguk sambil tersenyum.
"Kitakan bersahabat jadi tidak perlu berterima kasih seperti itu.
Sung jae kalau begitu aku duluan". Kata So Hyun sambil menepuk pundakku pelan yang kujawab dengan anggukan.
☆☆☆☆
Sehun povAku mempercepat langkahku menuju ruang inap Naeun. Tadi sebelum datang aku sepat meneleponnya. Membuatku tahu kalau dia sendirian mungkin temannya sudah pulang karena tadi dia sempat memberi tahuku ada beberapa temannya yang datang menjenguknya.
Kalau kalian bertanya tentang orang tuanya mereka masih dalam perjalanan ke Seoul karena ada beberapa urusan yang harus mereka selesaikan terlebih dahulu sebelum datang kesini. Sungguh orang tua yang benar-benar menjengkelkan buka? Lebih memilih dan mementingkan urusan bisnisnya dari pada putri semata wayangnya.
"Bagaimana keadaanmu sekarang?" ucapku sambil menduduki kursi di samping ranjang Naeun.
"Aku sudah lebih baik oppa".
"Benarkah?"tanyaku lagi.
"Menurut oppa bagaimana? Sunguh oppa aku bosan sejak oppa meninggalkanku disini oppa selalu mengirimiku pesan dan meneleponku terus-menerus hanya untuk melontarkan pertanyaan yang sama."
Aku tersenyum kecil mendengar setiap celotehan yang di keluarkan dari bibirnya yang tipis itu. Wajahnya yang ditekuk membuatku gemas sendiri.
"Baiklah oppa tidak akan bertanya tentang keadaanmu lagi kalau hal itu membuatmu tidak merasa nyaman". Ucapaku sambil menghela nafasku berniat sekedar untuk menggodanya.
"Eugh...bukan....bukan seperti itu maksudku oppa". Naeun langsung menatapku dan suaranya yang terdengar panik membuatku harus bisa menahan senyumku
Sungguh bila aku di hadapkan didepan Naeun sikap dinginku akan hilang dan berganti dengan sifat kekanak-kanakan.
"Baiklah kalau begitu oppa akan pergi. Supaya kau tidak merasa terganggu lagi". Aku berpura-pura berdiri sambil memasang raut wajah bersalah sekedar untuk membuatnya tergoda.
Baru saja aku berbalik tapi sebuah tangan menghentikan langkahku tangan siapa lagi kalau bukan milik Naeun.
Aku tersentak saat memadang kedua bola matanya yang tampak memerah dan sepertinya tidak akan lama lagi kedua bola mata itu akan mengeluarkan cairan bening yang disebut manusia sebagai air mata."Uljimma". Ucapku sambil menghapus air mata Naeun yang jatuh mengaliri pipinya yang mulus.
"Mian oppa. Bukan maksudku untuk membuat oppa merasa sakit hati".
Aku langsung merengkuh Naeun kedalam pelukanku melihatnya dalam keadaan seperti ini membuatku tidak tega.
"Uljimma" .
Ucapku masih merengkuh tubuh munginya kedalam dekapanku dengan hati-hati supaya tidak melukainya.Kurasakan Naeun mengangguk didalam pelukanku membuatku tersenyum dan aku pun mencium pucuk kepalanya sayang.
Srekk......
"Hai Nae...un...".
Aku langsung membalikkan badanku ketika mendengar suara yang sangat familiar dikupingku.
Aku mengalihkan pandanganku tanpa berniat melepas dekapanku dengan Naeun dan kulihatlah wanita itu.
"So hyun". Ucapku pelan nyaris berbisik saat melihat Yeoja itu berdiri di depan pintu sambil memandangku dan naeun bergantian dengan pandangan nanar.
☆☆☆☆☆☆☆
*TBC*Ditunggu voMent yak chingu#;*kecup basah
KAMU SEDANG MEMBACA
OH MY HUSBAND
RandomApa jadinya jika seorang Kim so hyun dengan umur yang terbilang cukup mudah dinikahkan dengan seorang sunbaenya di sekolahnya akibat perjodohan konyol yang telah di sepakati oleh orang tua mereka? Apakah Kim so hyun mampu tingal dan hidup bersama d...