• Prolog •

44.7K 3K 27
                                    

Hujan deras membasahi tubuh seorang remaja yang kini tengah bersimpuh di sebuah makam baru dengan baju putih yang kini sudah tak terlihat lagi warna nya.

Makam yang ada di hadapannya adalah makam ibunya yang baru saja meninggal karena kecelakaan. Remaja itu tak menangis, ia hanya diam dengan tetap bersimpuh di samping makam itu tanpa bergerak sedikitpun. Tatapannya sangat sulit di artikan. Namun hal yang menjadi sorotan utama adalah luka di sekujur tubuh remaja itu.

Baju putih yang ia kenakan sudah berubah warna menjadi merah darah dan juga campuran dari tanah kuning makam tersebut ditambah percikan hujan yang turun ke tanah. Bahkan luka luka yang terkena air hujan pun tak mampu membuatnya untuk sekedar meringis.

Apakah sekarang ia hidup sendiri? Bagaimana dia hidup nantinya? Apakah ia bisa bertahan setelah ini? Atau mungkin hidupnya makin berantakan?

Rasanya takdir memang sangat mengejutkan baginya. Yang ia rasakan saat ini adalah rasa takut. Bukan karena ia kehilangan ibunya, bukan pula karena ia terlahir tanpa ayah, apalagi karena ia akan hidup sendirian. Tapi karena... Apa lagi yang akan terjadi setelah semua yang ia alami saat ini.

Dia, Haizal Cakarana Putra. Remaja yang penuh pertanyaan dalam batinnya. Remaja yang terdapat rasa takut yang sangat besar dalam hatinya. Takut akan apa yang ia dapati setiap menit yang akan datang dalam hidupnya.

==============================

Hai Hello Annyeong..

Cerita kedua aku nih, aku senang sekali.

Makasih yang udah mau mampir dan baca cerita ku.. makasih banget juga yang udah mau vote..


𝙁𝙞𝙣𝙙 𝙈𝙚 || 𝙃𝙖𝙞𝙯𝙖𝙡  [ Terbit ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang