•16•

22.6K 2.4K 149
                                    

Suasana dalam mobil hening hanya di isi dengan suara game dari hp Jevian dan Jemian, di samping keduanya ada Juna yang bersandar sambil memejamkan matanya dengan tangan dilipat di depan dada. Sedangkan Haizal hanya diam menatap jalan yang ada di luar jendela mobil.

Sejak tadi Serran diam diam melirik Haizal yang duduk di sampingnya. Ya, pria itu yang menjemput si kembar Zifander yang pulang sekolah. Dirinya merasa ada yang janggal dengan Haizal, namun ia tak tahu hal apa yang membuatnya merasa begitu. Keterdiaman Hazial membuatnya khawatir meski ia tahu bahwa adiknya itu memang lumayan pendiam.

Serran berdehem "kamu ada yang ingin di beli?"tanyanya membuat Haizal menengok ke arahnya.

Haizal kemudian menatap ke bangku belakang namun tidak mendapati ke tiga saudara nya yang tidak menanggapi Serran.

"Abang nanya kamu"ujar Serran.

"Ah eng-enggak kok"jawab Haizal singkat, setelah menjawab itu Haizal kembali memandang jendela di sampingnya.

Setibanya di mansion Haizal sudah di sambut oleh Yona dengan senyum hangatnya. Entah kenapa Haizal merasa hatinya derdenyut sakit melihat senyum itu. Ia langsung berlari menuju Yona dan menghambur dalam pelukannya.

"Bungsunya Mommy udah pulang sayang"gumam Yona sambil mengelus halus surai coklat Haizal.

"Izal kangen Mommy"lirih Haizal. Biarkan ia jadi cengeng untuk saat ini, terlepas dari dirinya yang dulu menjadi remaja yang tangguh.

"Kita masuk yuk, para maid udah siapin makan siang. Kalian pasti lapar kan"ajak Yona sambil berjalan berdampingan dengan Haizal dan diiringi oleh si kembar tiga. Sedangkan Serran sudah lama kenbali kekantor nya setelah mengantar adik adiknya pulang.

"Kalian salin baju dulu gih. Jevian kamu juga sekalian mandi ya, keringat kamu banyak. Mommy tunggu di meja makan"ucap Yona yang di angguki oleh si kembar.

Haizal berjalan lebih dulu ke lift disusul oleh Juna, Jevian dan Jemian. Sejak tadi Haizal diam membuat Juna menjadi sedikit geram. Ia tahu jika diamnya Haizal  karena sesuatu meski sejak awal mereka bertemu, remaja yang menjadi kembarannya itu sedikit pendiam.

Akhirnya ia memutuskan menyusul Haizal ke kamarnya. Ia ingin tahu apa yang membuat kembarannya itu sikapnya menjadi aneh.

"Loh, Kak Juna gak ke kamar?"tanya Hiazal heran.

"Gue mau ngomong empat mata sama lo"tukas Juna.

"Soal apa?"

"Di sekolah ada yang ganggu lo kan?"Haizal menegang seketika mendengar pertanyaan Juna.

"Enggak kok"jawab Haizal dengan cepat.

"Izal, gue gak suka ya kalau lo bohongin gue. Gue tuh kakak lo, kita kembar dan gue tau kalau lo lagi ada sesuatu"

"Gue gak papa, gak ada yang ganggu gue juga dan gue baik baik aja. Kak Juna tenang aja. Udah gue mau ganti baju"ujar Haizal lalu pergi ke ruang ganti untuk mengganti seragamnya.

Juna menatap nanar kepergian Haizal lalu bejalan keluar kamar sang kembaran. Firasat nya mengatakan kalau Haizal berbohong dan adiknya itu sedang tidak baik baik saja.

*****

"Permisi Tuan, Glen bilang ingin bertemu dengan tuan Sega untuk menyampaikan sesuatu"Teo datang sambil membawa beberapa berkas ke ruangan Sega.

"Suruh dia masuk"titah Sega yang langsung di patuhi Teo.

Sepeninggalnya Teo beberapa saat kemudian Glen pun masuk ke ruangan itu setelah mendapat izin masuk. Ia duduk di sofa depan meja kerja Sega setelah pria yang merupakan bos nya itu duduk lebih dulu.

𝙁𝙞𝙣𝙙 𝙈𝙚 || 𝙃𝙖𝙞𝙯𝙖𝙡  [ Terbit ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang