•13•

24.9K 2.4K 194
                                    

Ekhem~

Oke,

Jadi sebenarnya..

Aku mau bilang kalau....













































Aku sebenernya triple Up bukan dobel Up😅
________________________________


Haizal duduk di tepi kasurnya sambil memilin jari jarinya. Ia merasa bersalah karena membuat tiga saudara kembar itu beradu mulut dengan emosi. Ia merasa dirinya menjadi penyebab ketidak nyamanan Juna dengan keberadaan nya dirumah besar itu.

"Apa yang harus gue lakuin? Apa gue pergi aja dari sini? Dari pada Gue jadi masalah di sini"monolog Hazial.

"Izal, Mommy masuk ya?"suara Yona terdengar dari luar kamar.

Haizal terkesiap dan berdiri dari duduknya menghadap pintu yang mulai terbuka menampilkan sosok wanita cantik yang faktanya adalah ibu nya yang asli.

"Sayang, Kamu jangan pikirin perkataan Juna tadi ya nak. Mommy yakin Juna gak bermaksud begitu. Jadi kamu jangan tersinggung ya"ujar Yona mengelus pipi Haizal dengan lembut. Tatapan teduh itu dan senyum yang terpatri di wajah cantik Yona, mampu membuat hati Haizal tenang.

"Mommy tau kamu butuh waktu untuk beradaptasi, Mommy juga ngerti kalau kamu masih merasa kaget dengan semua yang kamu alami sekarang ini.

Tapi Mommy berharap supaya kamu bisa menerimanya, karena kenyataannya kamu adalah bagian dari keluarga ini. Kamu anak Mommy dan Daddy, putra bungsunya keluarga Zifander"ucap Yona, Haizal menatap dalam manik mata legam yang sama dengannya itu.

Ada ketulusan di mata Yona. Bukan, bukannya Haizal ragu dengan Yona dan keluarganya. Tapi Haizal hanya ingin memastikan bahwa Yona benar benar menunggunya dan bahagia bertemu dengannya.

"H-haizal minta maaf ya bu, karena Haizal udah bikin si kembar jadi berantem"ujar Haizal yang kini menunduk dalam. Entah kenapa sekarang ia menjadi lebih sensitif.

"Enggak nak, itu bukan kesalahan kamu. Mereka berdebat karena pemikiran mereka sendiri. Termasuk perkataan Juna, kembaran kamu yang satu itu memang sedikit tempramen. Jadi Mommy minta kamu maklum ya sama sikapnya"kini Yona beralih mengelus rambut Haizal. Mungkin sekarang ini menjadi kebiasaan bagi Yona mengusap kepala Haizal, rambut halus Haizal itu bagaikan candu tersendiri bagi orang orang disekelilingnya.

"Makasih ya bu"gumam Haizal yang masih didengar oleh Yona.

"Makasih untuk apa sayang?"

"Makasih karena ibu udah kasih tau Haizal gimana rasanya dapat kasih sayang dari seorang ibu"lirih Haizal dengan mata yang berkaca kaca. Binar kelam terpancar dari kedua netranya yang berhasil ditangkap Yona. Membuat Yona langsung memeluk Haizal, dirinya pun juga ikut menangis.

"Ini belum seberapa nak, Mommy janji Mommy akan tebus semua penderitaan yang selama ini kamu dapat. Mommy akan ganti semuanya dengan kasih sayang Mommy dan Mommy akan berusaha untuk kasih Haizal nya Mommy ini kebahagiaan. Gak hanya Mommy, keluarga ini juga. Sekarang Haizal gak sendirian, sayang.

Ada Mommy yang akan selalu jadi sandaran Haizal, orang pertama yang akan memeluk Haizal dikala Haizal capek ngehadapin dunia. Karena itu tugas Mommy nak. Tugas yang seharusnya Mommy lakukan sejak dulu sebelum kamu hilang"ucap Yona di tengah isakan nya yang bersautan dengan isakan milik Haizal.

"M-mom.. hiks.. Mom-my"tangisan pilu dengan suara serak itu mampu menyayat hati bagi orang yang mendengarnya. Yona semakin mengeratkan pelukannya ketika panggilan itu keluar dari mulut Haizal, panggilan yang baru pertama kali di sebut oleh Haizal untuk nya. Rasanya ia tak ingin moment ini usai dalam sekejap.

𝙁𝙞𝙣𝙙 𝙈𝙚 || 𝙃𝙖𝙞𝙯𝙖𝙡  [ Terbit ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang