Hari sudah gelap dan Haizal baru saja pulang ke kosan nya, ia langsung membersihkan dirinya kemudian bersiap siap untuk pergi bekerja di Club yang buka pada malam hari.Sebelum itu ia menyempatkan diri untuk mengisi perutnya, beruntung hari ini ia mendapat tip dari pelanggan jadi uang tip itu ia belikan nasi goreng yang biasa jualan di pinggir jalan menuju kosannya.
Setibanya di Club Malam tempat kerja baru nya, Haizal langsung di arahkan untuk melayani beberapa orang yang berada di bar minuman sebut saja membantu bartender dan bar waiters. Haizal mengeluarkan gelas-gelas kotor untuk dicuci serta menyiapkan gelas-gelas yang bersih serta menghidangkan minuman yang dibuat oleh bartender. Meski tidak terbiasa dengan suara bising dan kemerlip lampu di tempat itu, ia tetap semangat karena jika bukan bekerja disini dimana lagi yang akan menerima anak di bawah umur untuk bekerja.
"Bagi gue Perique"pinta seorang pemuda berjaket denim pada Haizal yang sibuk menata beberapa gelas bersih di meja bar.
"Hah?"Haizal mengernyit tanda tak mengerti.
"Tuli lo? Gue minta buatin Perique Cocktail!"sungut pemuda itu.
"Sorry eung gue gak paham"cicit Haizal. Posisinya ia sekarang sedang sendiri di bar, sedangkan Bartender sedang menemui maneger bar.
"Lo niatan kerja gak sih! Cocktail aja gak tau! Yaudah isiin gue Wine deh"ucap pria itu dengan kesal sambil mengambil gelas bersih di dekatnya.
Haizal berbalik mengarah beberapa botol minuman, sungguh ia benar benar tak tau minuman mana yang di minta pelanggan itu. Ia tadinya hanya menerima botol botol dari bartender tanpa tau nama namanya.
"Anjir lama amat, lo ngambil Wine di mana?!"sergah pemuda itu membuat Haizal yang masih terdiam di tempat berjengit kaget.
"Ah gu-gue..."
"Eh Jef dateng juga lo!"seru pemuda dengan seragam berlogo bar. Dialah Martin, si Bartender.
"Hm lagi pusing gue butuh hiburan"timpal pemuda itu.
"Yaudah lo mau apa? Wine? Vodka? Atau wiski?"tanya Martin, nampaknya pemuda itu pelanggan tetap bar terlihat dari Martin yang sangat santai bicara dingannya.
"Tadinya gue minta Perique Cocktail, tapi tu anak gak tau katanya"ucap pemuda itu menunjuk Haizal yang masih tetap dalam posisi yang sama.
"Oh, dia anak baru. Makanya gak tau tentang minuman disini"jelas Martin dan pemuda itu mengangguk paham.
Selagi Martin meracik minuman yang di pesan, pemuda itu menatap Haizal yang kini sibuk mengelap gelas gelas basah yang baru saja habis di cuci lalu menata nya di meja bar singkat kata ia melanjutkan pekerjaan nya tadi yang sempat tertunda.
"Lo belum legal ya?"celetuk pemuda berlesung pipi itu pada Haizal.
"Eh? Eeee.. eum i-iya"jawab Haizal gugup.
Pembicaraan singkat itu teralihkan karena kini Martin sudah menyuguhkan pesanan pemuda itu, sedangkan Haizal hanya menghela nafas lega. Sepertinya jika bekerja di sini ia akan terus merasa tertekan dengan para pelanggan. Karena berbeda dari pelanggan yang biasa ia layani di cafe, pelanggan di bar cenderung agresif dan emosional. Maka dari itu Haizal harus segera menyesuaikan diri, kalau tidak dia akan mati karena terus merasakan suasana tegang.
*****
Pukul 3:24 dini hari, Haizal baru menyelesaikan pekerjaannya sebagai Bar Boy di club yang terkenal di Jakarta. Entah berapa waktu yang tersisa yang bisa ia gunakan untuk tidur nantinya karena saat ini ia masih berada di dekat bar. Pikirkan saja mana ada angkutan umum yang beroperasi di jam segini yang ada sopir angkot nya masih berada di alam mimpi.
![](https://img.wattpad.com/cover/272727745-288-k573279.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
𝙁𝙞𝙣𝙙 𝙈𝙚 || 𝙃𝙖𝙞𝙯𝙖𝙡 [ Terbit ]
FanficPART MASIH LENGKAP 𝙳𝚒𝚊 𝚑𝚒𝚍𝚞𝚙 𝚜𝚎𝚗𝚍𝚒𝚛𝚒𝚊𝚗 𝚜𝚎𝚕𝚊𝚖𝚊 𝚒𝚗𝚒, 𝚜𝚎𝚝𝚎𝚕𝚊𝚑 𝚙𝚎𝚛𝚐𝚒𝚗𝚢𝚊 𝚜𝚊𝚗𝚐 𝚒𝚋𝚞. 𝚂𝚎𝚔𝚊𝚛𝚊𝚗𝚐 𝚒𝚊 𝚖𝚎𝚖𝚙𝚎𝚛𝚓𝚞𝚊𝚗𝚐𝚔𝚊𝚗 𝚑𝚒𝚍𝚞𝚙𝚗𝚢𝚊 𝚜𝚎𝚗𝚍𝚒𝚛𝚒, 𝚋𝚊𝚑𝚔𝚊𝚗 𝚜𝚎𝚖𝚙𝚊𝚝 𝚊𝚔𝚊𝚗 𝚙𝚞...