•35•

17.1K 2.2K 189
                                    

Happy malming kalian kesayangannya bee..

Selamat baca ya..

Btw up kali ini masih gak bisa dobel Up.. karena aku minggu atau bulan bulan ini sibuk sekaliii udah mulai banyak tugas jadi kalian tetep stay to wait Haizal okeyy..

__________________________________________

"Daddy~~"

"Hei bungsunya Daddy"Sega merentangkan tangannya yang langsung diserang pelukan oleh Haizal.

"Rambut anak Daddy ini wangi banget, Daddy jadi candu sama baunya"gumam Sega.

"Eung? Shampo nya Haizal warna ungu Dad, ada gambar bayinya. Kalau Daddy suka minta Mommy aja, soalnya Mommy yang beliin"jelas anak itu yang masih menenggelamkan wajahnya di dada Sega.

"Shampoo nya cocok buat kamu, gak cocok di Daddy"ucap Yona yang sudah duduk di pinggir ranjang menyaksikan acara pelukan anak dan suaminya.

"Loh? Kenapa? Kan biar samaan"sahut Haizal.

"Itu shampo khusus anak anak Sayang, Daddy kamu kan bukan anak anak"

"Jadi gak cocok ya buat orang yang udah tua"ucap Haizal sembari mengangguk anggukan kepala nya lucu.

"Enak aja ngatain Daddy udah tua, Daddy masih muda ya. Kalau seperti Grandpa mu baru namanya tua"sanggah Sega.

"Hihi Daddy gak mau tua nih Mom"Haizal terkikik geli

Sega mecubit kedua pipi Haizal gemas, menyadari mata merah putranya ia langsung menatap intens Haizal.

"Ini matanya kenapa merah? Kamu habis nangis?"tanyanya.

"Eum"Hazial membalas dengan mengangguk sambil mengerucutkan bibirnya.

"Kenapa nangis heum?"

"Abang kembar Zivelo gangguin Izal, mereka maksa Izal berenang"adunya pada Sega.

"Anak nakal, beraninya mereka bikin anak Daddy nangis. Nanti Daddy marahin ya"ucap Sega, Yona terkekeh. Dari nada Sega bicara sepertinya itu hanya main main untuk menyenangkan putranya.

"Gak usah, tadi kak Jemi udah labrak mereka Daddy. Jadi Daddy gak usah marahin mereka"

"Beneran? Yaudah deh"Sega membawa Haizal ke ranjang dan merebahkan tubuh mereka disana.

"Daddy udah mandi kah?"tanya Haizal, suaranya teredam di dalam pelukan Sega. Sega menjawab dengan deheman, pria itu memeluk erat tubuh Haizal.

"Jangan kuat kuat meluknya sesek anaknya nanti"ucap Yona. Wanita itu juga ikut merebahkan tubuhnya menghadap ke sang suami dan anaknya yang ada di tengah. Tangannya terulur menyisir rambut Haizal dengan jari tangannya yang lentik.

"Aku suka bau rambut nya"ucap Sega membuat Yona mendengus.

"Mommy nanti malam Mommy tidur sama Izal ya. Izal mau dengerin Mommy nyanyi lagu pengantar tidur yang dulu Mommy nyanyiin ke kembar J"ucap Haizal.

"Tidurnya di sini aja, sama Mommy Daddy mau?"ucap Sega. Haizal mengangguk antusias.

"Oke ntar Mommy nanyiin bayi nya Mommy lagu tidur"ucap Yona gemas. Ia seperti memiliki anak balita lagi setelah kehadiran sifat manja dan Childish Haizal. Entah datangnya dari mana. Satu hal yang Yona tahu bahwa anak bungsunya sangat butuh kasih sayang yang banyak melibihi anak nya yang lain. Karena Haizal harus selalu merasa nayaman agar traumanya terkendali.

Kita tidak bisa memaksa untuk menghilangkan trauma, karena trauma bukanlah suatu hal yang dapat dihilangkan begitu saja, yang bisa dilakukan oleh si penderita dan dokternya adalah mengendalikan trauma itu sendiri agar tidak terlalu memengaruhi kehidupan sehari hari. Bukan berarti pula trauma tidak bisa hilang sama sekali.

𝙁𝙞𝙣𝙙 𝙈𝙚 || 𝙃𝙖𝙞𝙯𝙖𝙡  [ Terbit ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang