•18•

24.5K 2.4K 334
                                    

Warning! Adegan kekerasan. Bagi yang mau menjadi suporter silahkan ramaikan kolom komentar. 😂
____________________________________

Haizal dan Kedua orang tuanya kini berada di ruang psikologi bersama dokter spesialis kejiwaan untuk melakukan pemeriksaan lanjutan pada Haizal.

Sekarang ini Haizal sedang melihat sebuah film kekerasan sebagai ilustrasi untuk melihat apa reaksi Haizal terhadap yang ia lihat. Karena sebelumnya Sega dan Yona menjelaskan bahwa dulunya Haizal adalah korban kekerasan yang fatal sehingga dokter psikologi itu memutuskan ntuk melihat kondisi psikis Haizal terhadap kekerasan yang ia lihat.

Tak jauh dari Haizal yang duduk bersama dokter psikologi, Sega dan Yona duduk di seberang mereka untuk ikut melihat jalannya pemeriksaan.

Tubuh Haizal mulai bereaksi ketika melihat adegan kekerasan yang membuatnya mengingat bagaimana Riana dan orang orang masa lalunya menyiksanya. Adegan itu menampilkan seorang wanita dan beberapa laki laki yang menyiksa seorang remaja dengan bringas.

Suara jeritan dan triakan remaja dalam layar komputer itu menggema di telinga Haizal membuat remaja 15 tahun itu menutup matanya dengan kedua tangan menjambak rambutnya sendiri.

Potongan ingatan masa lalunya melintas memperlihatkan dimana dirinya di siksa oleh Riana dan ingatan tentang organnya yang diambil secara paksa. Ingatan ingatan itu bahkan membayangi dirinya bak kaset rusak.

"B-berhenti!! Berhenti dok! Ku mohon BERHENTI!!"teriak Haizal histeris.

Yona bahkan sempat panik melihat Haizal yang lemas tak bertenaga dan hendak ambruk. Untungnya dengan sigap Sega menangkap anak itu agar tidak jatuh kelantai.

Haizal akhirnya kembali di bawa ke ruang rawat untuk mendapatkan penanganan emosional dan juga medis oleh dokter yang menanganinya dan juga dokter umum.

Tak berselang beberapa saat, dokter psikologi datang menemui Sega dan Yona yang menunggu di depan ruang rawat.

"Seperti dugaan, depresi yang di alami Haizal bukan hanya depresi ringan pada remaja. Melainkan gejala PTSD atau bisa di sebut sebagai bentuk Gangguan stres Pascatrauma. Dan dari yang dapat saya simpulkan, Haizal mengalami Trauma terhadap kekerasan atau hal hal yang memungkinkan dirinya mengingat kejadian pada masa ia menerima kekerasan"jelas Dokter ber name ID Drian itu.

"Untuk tingkat keparahan nya sendiri kita masih harus mengamati mulai dari beberapa hari kedepan agar bisa menentukan pengobatan yang cocok agar Haizal bisa lepas dari traumanya. Dan untuk sekarang kita hanya harus selalu menemaninya dan jangan biarkan dia sendirian karena akan ada kemungkinan dirinya mengingat masa masa kelam nya di saat suasana hening"

Sega dan Yona hanya pasrah begitu mendengar penjelasan Dokter Drian. Sejak awal mereka memilih meneguhkan hati untuk menerima apapun yang dikatakan dokter tentang kesehatan mental Haizal.

*****

Bugh!!

Bugh!!

Felix tersungkur untuk kesekian kalinya di lantai kotor ruangan sempit dengan pencahayaan redup. Kondisinya sangat memprihatinkan dengan luka lebam dan robek di sekitar wajah. Baju seragam yang selalu rapi itu kini menjadi berantakan dan kotor karena jejak sepatu dan tanah.

"Berani beraninya lo bikin adek gue menderita!! Lo pikir lo sehebat itu sampai bisa menghancurkan kehidupan orang lain!!"sergah remaja bermata bulan sabit, Jevian.

"Berbicara soal kasta seolah olah kasta lo sangat tinggi!! Gue spill kasta lo tuh ada di strata 2. Hahaha dan dengan angkuhnya lo nyombongin strata lo itu untuk nginjak harga diri adek gue!!"

𝙁𝙞𝙣𝙙 𝙈𝙚 || 𝙃𝙖𝙞𝙯𝙖𝙡  [ Terbit ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang